Sungai Citarum merupakan sungai utama yang mengaliri 8 kabupaten dan 5 kota di Jawa Barat. Sungai ini berperan penting terhadap ketersediaan air sebagai sistem pengairan utama untuk lahan pertanian di wilayah yang dilalui. Akan tetapi selama beberapa tahun terakhir volume air sungai Citarum berkurang sehingga mengganggu keberlangsungan kegiatan pertanian hingga ancaman gagal panen. Faktor apakah yang memengaruhi kejadian tersebut? A. Pembangunan bendungan B. Penebangan hutan di hilir C. Normalisasi aliran sungai D. Perubahan iklim global E. Reboisasi hutan di hulu

Faktor yang memengaruhi berkurangnya volume air Sungai Citarum yang dapat mengganggu keberlangsungan kegiatan pertanian adalah: D. Perubahan iklim global. Perubahan iklim global dapat berdampak pada pola hujan, curah hujan, dan pola aliran sungai. Peningkatan suhu global dan perubahan pola hujan dapat mengakibatkan penurunan curah hujan di wilayah tertentu, yang pada gilirannya dapat mengurangi aliran air sungai dan ketersediaan air untuk irigasi pertanian. Ini bisa menyebabkan masalah seperti kekeringan atau kekurangan air yang mempengaruhi pertanian di wilayah yang dilalui oleh Sungai Citarum. Pilihan A (pembangunan bendungan), B (penebangan hutan di hilir), C (normalisasi aliran sungai), dan E (reboisasi hutan di hulu) juga dapat memengaruhi aliran sungai dan ketersediaan air, tetapi perubahan iklim global memiliki dampak yang lebih luas dan tidak hanya terbatas pada satu lokasi atau tindakan manusia tertentu.