seseorang diwajibkan melakukan puasa nazar saat a. mengucapkan nazarnya b.tercapai nazarnya c.sampai waktunya

<p>Menurut hukum Islam, seseorang diwajibkan melakukan puasa nazar saat ia telah bernazar untuk melakukan puasa tersebut. Nazar adalah janji yang diucapkan oleh seseorang kepada Allah SWT untuk melakukan suatu ibadah tertentu, seperti puasa, salat, atau sedekah. Nazar dapat dilakukan dengan lisan atau dengan hati.</p><p>Puasa nazar hukumnya wajib bagi orang yang telah bernazar, baik puasa nazar itu bersifat mutlak, yaitu tidak ditentukan jenis atau jumlahnya, maupun puasa nazar yang ditentukan jenis atau jumlahnya.</p><p>Berikut adalah beberapa contoh saat seseorang diwajibkan melakukan puasa nazar:</p><ul><li><strong>Saat seseorang berdoa dan bernazar akan melakukan puasa jika doanya dikabulkan.</strong> Misalnya, seseorang berdoa kepada Allah SWT agar diberikan pekerjaan yang baik. Jika doanya dikabulkan, maka ia wajib melakukan puasa sebagai bentuk rasa syukurnya.</li></ul><p>&nbsp;</p><ul><li><strong>Saat seseorang terhindar dari suatu musibah dan bernazar akan melakukan puasa sebagai bentuk syukurnya.</strong> Misalnya, seseorang terhindar dari kecelakaan lalu lintas. Jika ia selamat, maka ia wajib melakukan puasa sebagai bentuk syukurnya atas keselamatannya.</li></ul><p>&nbsp;</p><ul><li><strong>Saat seseorang telah melaksanakan suatu ibadah tertentu dan bernazar akan melakukan puasa sebagai bentuk tambahan ibadahnya.</strong> Misalnya, seseorang telah melaksanakan ibadah haji dan bernazar akan melakukan puasa selama 7 hari setelahnya.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>Jika seseorang melanggar nazarnya, maka ia wajib membayar kafarat. Kafarat nazar adalah denda yang harus dibayarkan sebagai pengganti pelaksanaan nazar. Kafarat nazar dapat berupa puasa, sedekah, atau membebaskan budak.</p>