Sejarah penjajahan Sultan Ageng Tirtayasa di Banten

Hai Popy N, Kakak bantu jawab ya. Sultan Ageng Tirtayasa (1631-1695) adalah sultan ke 6 Banten yang memimpin kerajaan Banten ke dalam masa keemasan dan dikenal atas perlawanannya terhadap VOC. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Sultan Ageng Tirtayasa merupakan sultan Banten yang memimpin perlawanan terhadap kolonialisme VOC. Sultan keenam kerajaan Banten tersebut dilahirkan pada tahun 1631 dan berhasil memimpin Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaannya. Kerjaan Banten dibawah kepemimpinan Sultan Ageng dapat membangun armada yang kuat berdasarkan model Eropa. Dengan bantuan dari Inggris, Denmark, dan Cina, Kerajaan Banten mampu berdagang dengan Persia, India, Siam, Vietnam, Cina, Filipina, dan Jepang. Perdagangan ini memberikan kekayaan yang cukup besar ke Banten, periode terbesar yang bisa dibilang di bawah Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1661 Ageng memperluas kekuasaan Banten ke Landak di Kalimantan bagian barat. Pada tahun 1670-an ia juga menguasai wilayah Cirebon setelah perang saudara di Mataram. Kesuksesan Sultan Ageng dalam memakmurkan kerajaannya menarik perhatian VOC karena persaingan dagang dengan VOC di Batavia merupakan sebuah ancaman bagi VOC. Seiring waktu konflik antara kerajaan Banten dengan VOC semakin memanas, ditambah lagi VOC yang ikut campur tangan politik internal kerajaan. Maka pecahlah peperangan antara Banten dan VOC. Pertempuran diantara kedua belah pihak berlangsung sengit akan tetapi pada akhirnya dimenangkan oleh VOC, karena menerapkan strategi divide et impera (adu domba) dengan memanfaatkan Sultan Haji anaknya Sultan Ageng untuk memberontak dari dalam.