Halo, Sasmurni L.
Terima kasih sudah bertanya di Roboguru, kakak bantu jawab ya :)
Jenis-jenis majas adalah majas perbandingan (majas metafora, hiperbola, personifikasi, asosiasi, eufemisme, simile, metonimia, alegori, sinekdok, simbolik), majas pertentangan (majas paradoks, litotes, antitesis), majas sindiran (majas sinisme, ironi, sarkasme), dan majas penegasan (majas repetisi, pleonasme, retorika, klimaks, antiklimaks, tautologi, paralelisme).
Untuk mengetahui alasan dari jawaban tersebut, simak penjelasan berikut ini.
Majas adalah gaya bahasa untuk menyampaikan pesan secara kias. Majas terbagi menjadi empat macam, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas penegasan, dan majas sindiran.
Penjelasan majas tersebut adalah sebagai berikut.
1. Majas perbandingan: majas yang digunakan membandingkan dengan hal lainnya. Jenis-jenis majas perbandingan, yaitu:
a. Majas metafora: gaya bahasa yang menggunakan persamaan atau perbandingan untuk menunjukkan suatu makna. Contoh: “Perasaanku sejernih embun pagi”.
b. Majas hiperbola: gaya bahasa yang memberi kesan berlebihan. Contoh: “Jeritan hati ini terdengar hingga langit ke tujuh”.
c. Majas personifikasi: gaya bahasa seolah-olah benda sama seperti yang dilakukan manusia. Contoh: “Dedaunan melambai-lambai tertiup angin”.
d. Majas asosiasi: gaya bahasa yang membandingkan dua objek berbeda, tapi dianggap sama.
e. Majas eufemisme: gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan kata yang kurang baik sehingga lebih halus. Contoh: Dia diadili di meja hijau.
f. Majas simile: gaya bahasa yang bertujuan untuk membandingkan sesuatu dengan eksplisit. Majas ini ditandai dengan kata ‘seperti’, ‘ibarat’, ‘bak’, dan lain-lain. Contoh: “Senyummu bak bunga bermekaran”.
g. Majas metonimia: gaya bahasa yang menyebutkan merek untuk merujuk sesuatu hal. Contoh: Mereka pergi naik kijang.
h. Majas alegori: gaya bahasa yang menyandingkan objek dengan kata-kata kiasan bermakna konotasi.
i. Majas sinekdok: gaya bahasa yang menunjukkan perwakilan dalam mengungkapkan sesuatu. Majas ini terdiri dari majas sinekdok pars pro toto (menyebutkan sebagian unsur yang mewakili keseluruhan benda) dan majas sinekdok totem pro parte (menyebutkan keseluruhan bagian yang mewakili sebagian benda atau situasi).
j. Majas simbolik: gaya bahasa berbentuk ungkapan yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lain.
2.Majas pertentangan: gaya bahasa dengan menggunakan kata-kata kias yang bertentangan dengan maksud penulis.
Jenis-jenis majas pertentangan, yaitu:
a. Majas paradoks: gaya bahasa yang mengungkapkan situasi asli dengan situasi yang berkebalikan. Contoh : Dia tetap tersenyum meski di dalam hatinya menangis.
b. Majas litotes: Gaya bahasa yang bertujuan untuk merendahkan diri, meskipun kenyataannya tidak seperti yang dikatakan. Contoh : Pada hari minggu lalu, teman sekolah mengunjungi gubug kami.
c. Majas antitesis: gaya bahasa dengan memadukan pasangan kata yang memiliki makna bertentangan. Contoh : Cepat lambat kau akan meraih kesuksesan.
3. Majas sindiran: gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan dengan tujuan menyindir seseorang, perilaku, atau kondisi tertentu.
Jenis-jenis majas sindiran, yaitu:
a. Majas sinisme: gaya bahasa yang menyampaikan sindiran langsung kepada hal yang disindir.
b. Majas ironi: gaya bahasa yang bertujuan menyindir dengan menggunakan kata-kata bertentangan dari fakta yang ada. Contoh: “Kamu hebat, sungguh keren layak diagungkan, kamu bisa menipu seluruh rakyatmu.”
c. Majas sarkasme: gaya bahasa yang bertujuan menyampaikan sindiran langsung secara kasar dan cenderung seperti hujatan.
4. Majas penegasan: gaya bahasa yang bertujuan meningkatkan pengaruh pembaca agar menyetujui ujaran yang diungkapkan.
Jenis-jenis majas penegasan, yaitu:
a. Majas repetisi: gaya bahasa yang ditunjukkan dengan mengulang kata dalam sebuah kalimat. Contoh: “Dia, dia, dia saja yang ada dalam pikiranku saat ini.”
b. Majas pleonasme: gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan maknanya sama.
c. Majas retorika: gaya bahasa yang bertujuan memberikan penegasan dalam bentuk tanya dan tidak perlu dijawab.
d. Majas klimaks: gaya bahasa yang mengurutkan sesuatu dari tingkat rendah ke tingkat tinggi.
e. Majas antiklimaks: gaya bahasa yang mengurutkan sesuatu dari tingkat tinggi ke tingkat rendah.
f. Majas tautologi: gaya bahasa yang menggunakan kata-kata bersinonim untuk menegaskan kondisi tertentu.
g. Majas paralelisme: gaya bahasa yang ditunjukkan dengan mengulang-ulang kata dalam berbagai definisi yang beda.
Dengan demikian, jenis-jenis majas adalah majas perbandingan (majas metafora, hiperbola, personifikasi, asosiasi, eufemisme, simile, metonimia, alegori, sinekdok, simbolik), majas pertentangan (majas paradoks, litotes, antitesis), majas sindiran (majas sinisme, ironi, sarkasme), dan majas penegasan (majas repetisi, pleonasme, retorika, klimaks, antiklimaks, tautologi, paralelisme).
Semoga membantu ya :)
· 5.0 (2)
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Iklan
Iklan
Yah, akses pembahasan gratismu habis
Dapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!