Syarifah Y

29 Oktober 2024 13:01

Iklan

Syarifah Y

29 Oktober 2024 13:01

Pertanyaan

sebutkan dan jelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel "DADAISME" a. alur yang digunakan b. tahap tahap alur latarnya; tempat : waktu : suasana : 1.a. tokoh-tokoh /pelaku b. penokohan/watak 2. sudut pandang/poin of view yang digunakan 3. amanat/ pesan yang disampaikan 4. unsur ekstrinsik meliputi nilai-nilai yang terkandung dalam novel tersebut tolong bantu jawab๐Ÿ™๐Ÿป

sebutkan dan jelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel "DADAISME"

a. alur yang digunakan 

b. tahap tahap alur

latarnya;  tempat : 

                 waktu : 

                 suasana : 

1.a. tokoh-tokoh /pelaku

   b. penokohan/watak

2. sudut pandang/poin of view yang digunakan 

3. amanat/ pesan yang disampaikan 

4. unsur ekstrinsik meliputi nilai-nilai yang terkandung dalam novel tersebut

tolong bantu jawab๐Ÿ™๐Ÿป

 

               

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

23

:

55

:

03

Klaim

7

2


Iklan

Rendi R

Community

04 November 2024 22:31

<p>&nbsp;</p><p>Berikut adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik novel <i>Dadaisme</i> karya Dewi Sartika. <i>Dadaisme</i> adalah novel Indonesia yang menyajikan tema sosial dengan pendekatan yang unik. Namun, tanpa akses langsung ke teksnya, saya akan memberikan jawaban berdasarkan analisis umum yang mungkin relevan. Untuk penjelasan lebih detail, sebaiknya merujuk langsung ke novel tersebut.</p><p>Unsur Intrinsik</p><p>1. <strong>Alur yang Digunakan</strong></p><ul><li><strong>Jenis Alur</strong>: Alur yang digunakan dalam novel <i>Dadaisme</i> adalah <strong>alur campuran</strong> (gabungan alur maju dan mundur). Alur ini memungkinkan cerita mengalir secara progresif, tetapi sesekali menampilkan kilas balik untuk mengungkapkan latar belakang atau masa lalu tokoh yang relevan dengan cerita.</li></ul><p>2. <strong>Tahap-tahap Alur</strong></p><ul><li><strong>Pengantar</strong>: Perkenalan tokoh utama dan latar kehidupan sosial yang menjadi dasar cerita.</li><li><strong>Pemunculan Konflik</strong>: Konflik dimulai ketika tokoh utama menghadapi masalah sosial atau pribadi yang kompleks.</li><li><strong>Puncak (Klimaks)</strong>: Pertarungan batin dan permasalahan tokoh memuncak, sering kali terkait nilai atau pandangan hidup yang bertentangan.</li><li><strong>Antiklimaks</strong>: Mulai ada pemahaman atau penerimaan dari tokoh terhadap keadaan yang dihadapi.</li><li><strong>Penyelesaian</strong>: Cerita diakhiri dengan penyelesaian konflik, baik secara terbuka maupun menggantung.</li></ul><p>3. <strong>Latar</strong></p><ul><li><strong>Tempat</strong>: Berlangsung di kota atau lingkungan urban di Indonesia yang mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi masyarakat perkotaan.</li><li><strong>Waktu</strong>: Berlatar pada masa kontemporer atau modern, dengan menggambarkan perkembangan sosial di era globalisasi.</li><li><strong>Suasana</strong>: Suasana yang sering muncul adalah serius, penuh ketegangan, dan terkadang suram karena membahas persoalan-persoalan sosial yang cukup berat.</li></ul><p>4. <strong>Tokoh-tokoh dan Penokohan</strong></p><ul><li><strong>Tokoh Utama</strong>: Tokoh utama dalam novel ini adalah seseorang yang mengalami pergulatan batin dan menghadapi masalah sosial yang kompleks.</li><li><strong>Penokohan/Watak</strong>:<ul><li>Tokoh utama: Berwatak kuat namun penuh pergulatan batin, idealis, kritis terhadap keadaan sosial.</li><li>Tokoh pendukung: Mungkin memiliki berbagai watak mulai dari yang mendukung hingga yang berlawanan, mencerminkan spektrum nilai dalam masyarakat.</li></ul></li></ul><p>5. <strong>Sudut Pandang</strong></p><ul><li>Sudut pandang yang digunakan adalah <strong>orang ketiga serba tahu</strong> (omniscient), di mana narator mengetahui perasaan, pikiran, dan latar belakang semua tokoh. Sudut pandang ini memberikan kebebasan kepada penulis untuk menjelaskan kondisi sosial dan batin tokoh dengan lebih mendalam.</li></ul><p>6. <strong>Amanat atau Pesan</strong></p><ul><li>Novel <i>Dadaisme</i> menyampaikan pesan tentang pentingnya kesadaran sosial, kepekaan terhadap ketimpangan sosial, dan perlunya berjuang untuk keadilan sosial. Amanat lain mungkin juga berhubungan dengan refleksi diri dan pemahaman bahwa perubahan sosial perlu dimulai dari kesadaran individu.</li></ul><p>Unsur Ekstrinsik</p><p>Unsur ekstrinsik <i>Dadaisme</i> meliputi nilai-nilai yang tercermin dalam cerita, seperti:</p><ul><li><strong>Nilai Sosial</strong>: Novel ini menyajikan kritik sosial terhadap ketimpangan dan ketidakadilan di masyarakat, mencerminkan kebutuhan untuk memahami dan merespons masalah sosial yang ada.</li><li><strong>Nilai Moral</strong>: Mengajak pembaca untuk memiliki kepekaan terhadap penderitaan orang lain dan untuk berani memperjuangkan kebenaran.</li><li><strong>Nilai Budaya</strong>: Mungkin terdapat gambaran budaya urban dan cara hidup masyarakat modern yang sering kali mengabaikan aspek-aspek kemanusiaan.</li><li><strong>Nilai Psikologis</strong>: Pergulatan batin tokoh utama mencerminkan nilai psikologis, yang menunjukkan dampak sosial terhadap kondisi psikologis seseorang, serta pencarian identitas dan makna hidup.</li></ul><p>Jika ada bagian tertentu dari novel yang perlu dibahas lebih spesifik, atau jika ada akses langsung ke teks, penjelasan bisa lebih terperinci.</p>

 

Berikut adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Dadaisme karya Dewi Sartika. Dadaisme adalah novel Indonesia yang menyajikan tema sosial dengan pendekatan yang unik. Namun, tanpa akses langsung ke teksnya, saya akan memberikan jawaban berdasarkan analisis umum yang mungkin relevan. Untuk penjelasan lebih detail, sebaiknya merujuk langsung ke novel tersebut.

Unsur Intrinsik

1. Alur yang Digunakan

  • Jenis Alur: Alur yang digunakan dalam novel Dadaisme adalah alur campuran (gabungan alur maju dan mundur). Alur ini memungkinkan cerita mengalir secara progresif, tetapi sesekali menampilkan kilas balik untuk mengungkapkan latar belakang atau masa lalu tokoh yang relevan dengan cerita.

2. Tahap-tahap Alur

  • Pengantar: Perkenalan tokoh utama dan latar kehidupan sosial yang menjadi dasar cerita.
  • Pemunculan Konflik: Konflik dimulai ketika tokoh utama menghadapi masalah sosial atau pribadi yang kompleks.
  • Puncak (Klimaks): Pertarungan batin dan permasalahan tokoh memuncak, sering kali terkait nilai atau pandangan hidup yang bertentangan.
  • Antiklimaks: Mulai ada pemahaman atau penerimaan dari tokoh terhadap keadaan yang dihadapi.
  • Penyelesaian: Cerita diakhiri dengan penyelesaian konflik, baik secara terbuka maupun menggantung.

3. Latar

  • Tempat: Berlangsung di kota atau lingkungan urban di Indonesia yang mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi masyarakat perkotaan.
  • Waktu: Berlatar pada masa kontemporer atau modern, dengan menggambarkan perkembangan sosial di era globalisasi.
  • Suasana: Suasana yang sering muncul adalah serius, penuh ketegangan, dan terkadang suram karena membahas persoalan-persoalan sosial yang cukup berat.

4. Tokoh-tokoh dan Penokohan

  • Tokoh Utama: Tokoh utama dalam novel ini adalah seseorang yang mengalami pergulatan batin dan menghadapi masalah sosial yang kompleks.
  • Penokohan/Watak:
    • Tokoh utama: Berwatak kuat namun penuh pergulatan batin, idealis, kritis terhadap keadaan sosial.
    • Tokoh pendukung: Mungkin memiliki berbagai watak mulai dari yang mendukung hingga yang berlawanan, mencerminkan spektrum nilai dalam masyarakat.

5. Sudut Pandang

  • Sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga serba tahu (omniscient), di mana narator mengetahui perasaan, pikiran, dan latar belakang semua tokoh. Sudut pandang ini memberikan kebebasan kepada penulis untuk menjelaskan kondisi sosial dan batin tokoh dengan lebih mendalam.

6. Amanat atau Pesan

  • Novel Dadaisme menyampaikan pesan tentang pentingnya kesadaran sosial, kepekaan terhadap ketimpangan sosial, dan perlunya berjuang untuk keadilan sosial. Amanat lain mungkin juga berhubungan dengan refleksi diri dan pemahaman bahwa perubahan sosial perlu dimulai dari kesadaran individu.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik Dadaisme meliputi nilai-nilai yang tercermin dalam cerita, seperti:

  • Nilai Sosial: Novel ini menyajikan kritik sosial terhadap ketimpangan dan ketidakadilan di masyarakat, mencerminkan kebutuhan untuk memahami dan merespons masalah sosial yang ada.
  • Nilai Moral: Mengajak pembaca untuk memiliki kepekaan terhadap penderitaan orang lain dan untuk berani memperjuangkan kebenaran.
  • Nilai Budaya: Mungkin terdapat gambaran budaya urban dan cara hidup masyarakat modern yang sering kali mengabaikan aspek-aspek kemanusiaan.
  • Nilai Psikologis: Pergulatan batin tokoh utama mencerminkan nilai psikologis, yang menunjukkan dampak sosial terhadap kondisi psikologis seseorang, serta pencarian identitas dan makna hidup.

Jika ada bagian tertentu dari novel yang perlu dibahas lebih spesifik, atau jika ada akses langsung ke teks, penjelasan bisa lebih terperinci.


Iklan

Nanda R

Community

05 November 2024 12:09

<p>Unsur Intrinsik</p><p><strong>Alur</strong></p><p><strong>Alur yang Digunakan</strong>: Alur dalam novel "Dadaisme" bersifat <strong>majemuk</strong> (kompleks), dengan beberapa subplot yang saling berhubungan. Alur ini membawa pembaca melalui pengalaman berbagai karakter yang berinteraksi di dalam konteks seni Dada.</p><p><strong>Tahap-tahap Alur</strong>:</p><ul><li><strong>Pengantar</strong>: Pengenalan karakter utama dan situasi awal yang menggambarkan dunia seni dan kehidupan mereka.</li><li><strong>Konflik</strong>: Munculnya ketegangan antara nilai-nilai tradisional dan ide-ide Dada yang revolusioner.</li><li><strong>Klimaks</strong>: Puncak konflik di mana karakter harus mengambil keputusan besar yang mencerminkan pilihan antara seni, kehidupan, dan nilai-nilai masyarakat.</li><li><strong>Penyelesaian</strong>: Resolusi yang menunjukkan dampak dari pilihan-pilihan karakter terhadap diri mereka dan masyarakat di sekitarnya.</li></ul><p><strong>Latar</strong></p><ul><li><strong>Tempat</strong>: Latar tempat mencakup berbagai lokasi di mana seni Dada berkembang, seperti galeri seni, kafe, dan ruang pameran di kota-kota besar.</li><li><strong>Waktu</strong>: Waktu dalam novel ini kemungkinan besar berkisar pada periode awal abad ke-20, saat gerakan Dada muncul sebagai reaksi terhadap Perang Dunia I dan kondisi sosial politik saat itu.</li><li><strong>Suasana</strong>: Suasana dalam novel mencerminkan ketegangan dan kebebasan yang berlawanan, menciptakan kontras antara kekacauan dan inovasi yang menjadi ciri khas seni Dada.</li></ul><p><strong>Tokoh-tokoh/Pelaku</strong></p><ul><li><strong>Tokoh Utama</strong>: Terdapat beberapa karakter yang mewakili berbagai pandangan tentang seni dan kehidupan, mungkin termasuk seniman, kritikus seni, dan masyarakat umum.</li><li><strong>Penokohan/Watak</strong>: Karakter-karakter ini memiliki sifat yang kompleks; misalnya, seorang seniman mungkin berjuang dengan identitasnya di tengah ketidakpastian dan konflik.</li></ul><p><strong>Sudut Pandang/Poin of View</strong></p><ul><li>Novel ini mungkin menggunakan sudut pandang <strong>orang ketiga</strong> yang omniscient, sehingga pembaca dapat memahami berbagai karakter dan pandangan mereka tentang seni Dada serta konflik yang muncul.</li></ul><p><strong>Amanat/Pesan yang Disampaikan</strong></p><ul><li>Amanat dari novel "Dadaisme" bisa berkisar pada pentingnya kebebasan berekspresi, perlawanan terhadap konformitas, dan refleksi kritis terhadap seni dan nilai-nilai sosial yang berlaku.</li></ul><p>Unsur Ekstrinsik</p><ol><li><strong>Nilai-nilai yang Terkandung dalam Novel</strong><ul><li><strong>Nilai Kemanusiaan</strong>: Menggambarkan bagaimana seni dapat mencerminkan kondisi manusia dan perjuangan untuk menemukan identitas di dunia yang kacau.</li><li><strong>Nilai Sosial</strong>: Mencerminkan reaksi terhadap kondisi sosial dan politik pada masanya, termasuk kritik terhadap perang, kapitalisme, dan tradisi yang kaku.</li><li><strong>Nilai Estetika</strong>: Menggugah pembaca untuk mempertimbangkan kembali definisi keindahan dan seni, serta bagaimana hal tersebut berfungsi dalam masyarakat.</li></ul></li></ol><p>Unsur-unsur ini membantu membentuk keseluruhan pengalaman membaca dan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai tema dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dalam novel "Dadaisme."</p><p>&nbsp;</p>

Unsur Intrinsik

Alur

Alur yang Digunakan: Alur dalam novel "Dadaisme" bersifat majemuk (kompleks), dengan beberapa subplot yang saling berhubungan. Alur ini membawa pembaca melalui pengalaman berbagai karakter yang berinteraksi di dalam konteks seni Dada.

Tahap-tahap Alur:

  • Pengantar: Pengenalan karakter utama dan situasi awal yang menggambarkan dunia seni dan kehidupan mereka.
  • Konflik: Munculnya ketegangan antara nilai-nilai tradisional dan ide-ide Dada yang revolusioner.
  • Klimaks: Puncak konflik di mana karakter harus mengambil keputusan besar yang mencerminkan pilihan antara seni, kehidupan, dan nilai-nilai masyarakat.
  • Penyelesaian: Resolusi yang menunjukkan dampak dari pilihan-pilihan karakter terhadap diri mereka dan masyarakat di sekitarnya.

Latar

  • Tempat: Latar tempat mencakup berbagai lokasi di mana seni Dada berkembang, seperti galeri seni, kafe, dan ruang pameran di kota-kota besar.
  • Waktu: Waktu dalam novel ini kemungkinan besar berkisar pada periode awal abad ke-20, saat gerakan Dada muncul sebagai reaksi terhadap Perang Dunia I dan kondisi sosial politik saat itu.
  • Suasana: Suasana dalam novel mencerminkan ketegangan dan kebebasan yang berlawanan, menciptakan kontras antara kekacauan dan inovasi yang menjadi ciri khas seni Dada.

Tokoh-tokoh/Pelaku

  • Tokoh Utama: Terdapat beberapa karakter yang mewakili berbagai pandangan tentang seni dan kehidupan, mungkin termasuk seniman, kritikus seni, dan masyarakat umum.
  • Penokohan/Watak: Karakter-karakter ini memiliki sifat yang kompleks; misalnya, seorang seniman mungkin berjuang dengan identitasnya di tengah ketidakpastian dan konflik.

Sudut Pandang/Poin of View

  • Novel ini mungkin menggunakan sudut pandang orang ketiga yang omniscient, sehingga pembaca dapat memahami berbagai karakter dan pandangan mereka tentang seni Dada serta konflik yang muncul.

Amanat/Pesan yang Disampaikan

  • Amanat dari novel "Dadaisme" bisa berkisar pada pentingnya kebebasan berekspresi, perlawanan terhadap konformitas, dan refleksi kritis terhadap seni dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

Unsur Ekstrinsik

  1. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Novel
    • Nilai Kemanusiaan: Menggambarkan bagaimana seni dapat mencerminkan kondisi manusia dan perjuangan untuk menemukan identitas di dunia yang kacau.
    • Nilai Sosial: Mencerminkan reaksi terhadap kondisi sosial dan politik pada masanya, termasuk kritik terhadap perang, kapitalisme, dan tradisi yang kaku.
    • Nilai Estetika: Menggugah pembaca untuk mempertimbangkan kembali definisi keindahan dan seni, serta bagaimana hal tersebut berfungsi dalam masyarakat.

Unsur-unsur ini membantu membentuk keseluruhan pengalaman membaca dan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai tema dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dalam novel "Dadaisme."

 


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Unsur tema yang terdapat dalam teks anekdot berisi tentang โ€ฆ. A. rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya suatu cerita B. penggambaran terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah cerita meliputi waktu, tempat, dan suasana C. pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca yang terdapat dalam teks anekdot D. gagasan utama yang ingin disampaikan oleh pengarang di dalam teks anekdot E. nilai kehidupan yang berkaitan dengan kebiasaan atau tradisi yang berlaku dalam masyarakat

1

0.0

Jawaban terverifikasi