Sebutkan dan jelaskan 4 konflik militier disintegrasi bangsa

Hai Kevin A, Kakak bantu jawab ya. 4 konflik militer yang mengancam disintegrasi bangsa Indonesia terutama yang muncul pada Masa Demokrasi Liberal ialah Pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, Pemberontakan DI/TII pada tahun 1948, Pemberontakan APRA pada tahun 1949 dan Pemberontakan Andi Aziz pada tahun 1950. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Bangsa Indonesia ialah bangsa yang majemuk, dengan luasnya negeri ini maka tidak dapat dipungkiri akan banyak keberagaman yang seyogyanya dapat dijadikan sebagai untuk menjadi satu. Meskipun demikian kasus konflik dan pergolakan sempat berlangsung di masyarakat Indonesia yang tentunya dapat mencederai rasa persatuan tersebut. Konsep yang berdekatan ialah disintegrasi, yang merujuk kepada keadaan yang tidak bersatu dan terpecah belah. Dalam Sejarah Indonesia terlebih saat awal-awal kemerdekaan terdapat beberapa ancaman disintegrasi bangsa, terutama yang termasuk pada Masa Demokrasi Liberal, peristiwa tersebut antara lain: 1. Pemberontakan PKI Madiun Seorang tokoh yang bernama Muso membawa PKI ke dalam pemberontakan bersenjata pada tanggal 18 September 1948 di Madiun. Tujuannya adalah bersifat ideologis yakni mereka memiliki cita-cita ingin menjadikan Indonesia menjadi negara komunis. PKI saat itu menggunakan pendekatan dengan FDR (Front Demokrasi Rakyat) yang dibentuk oleh Amir Syarifuddin. Partai ini lalu yang menginisiasi untuk melakukan mogok kerja bagi kaum buruh dan petani. Muso memproklamirkan Republik Soviet Indonesia. Pemberontakan ini akhirnya dapat dihentikan oleh TNI, dengan tokoh-tokoh seperti Amir Syarifuddin dan tokoh sayap kiri seperti Muso ditangkap dan ditembak mati. 2. Pemberontakan DI/TII DI/TII berawal dari sebuah gerakan di Tasikmalaya dibawah pimpinan S.M Kartosuwiryo, dan kemudian gerakan ini menyebar ke beberapa wilayah Indonesia seperi Aceh (Daud Beureuh), Kalimantan Selatan (Ibnu Hajar), Jawa Tengah (Amir Fatah), Sulawesi Selatan (Kahar Muzakar). Salah satu keputusan dari Perjanjian Renville membuat beberapa pihak tidak menyetujui itu termasuk ialah Kartosuwiryo, saat itu ia menolak keras perjanjian tersebut. Disisi lainnya ia kemudian memanfaatkan situasi untuk merealisasikan cita-citanya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Maka ia menyatakan pembentukan Darul Islam (Negara Islam/DI) dengan dukungan dari TII (Tentara Islam Indonesia) di Jawa Barat pada Agustus 1948. Akhir dari pemberontakan ini salah satunya di Jawa Barat dengan dilakukannya Operasi Pagar Betis oleh Tentara Indonesia. Tokoh seperti Kartosuwiryo tewas, begitupun dengan gerembolannya yang ditangkap dan jatuhi hukuman. 3. Pemberontakan APRA APRA adalah Angkatan Perang Ratu Adil yang dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling pada tahun 1949. Anggotanya kebanyakan ialah dari KNIL yang merupakan tantara dari Kerajaan Belanda. Meraka tidak setuju dengan pembentukan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) di Jawa Barat yang saat itu masih berbentuk negara bagian Pasundan. APRA dapat dipadamkan ketika pemerintah sudah turun tangan, Westerling akhirnya melarikan diri ke Belanda. 4. Pemberontakan Andi Aziz Hampir sama dengan pemberontakan APRA di Jawa Barat pada April 1950. Peristiwa Andi Aziz juga berawal dari ketidaksetujuan bahwa KNIL harus bergabung dengan APRIS. Andi Aziz sebagai pemimpin saat itu melakukan penyerangan ke beberapa wilayah di Makassar. Pasukan Andi Aziz dapat dihentikan ketika tantara Indonesia dibawah pimpinan Kolonel Kawilarang segara melakukan tindakan. Semoga membantu ya 😊