DANIA H

04 September 2025 00:48

Iklan

DANIA H

04 September 2025 00:48

Pertanyaan

Sarjono setelah tamat SMP ditawari bekerja sebagai cleaning servise dengan gaji Rp. 700.000,00 sebulan, tetapi setelah dipertimbangkan ia memilih meneruskan sekolah ke SMA swasta tertentu. Setelah dihitung-hitung biaya sekolah dan transportnya dalam sebulan sebesar Rp. 400.000,00 dan biaya bimbingan belajar sebesar Rp. 150.000,00 sebulan. Berdasarkan uraian di atas maka besarnya biaya peluang adalah..... A. Rp. 400.000,00 B. Rp. 550.000,00 C. Rp. 700,000,00 D. Rp 850.000,00 E. Rp 1.100.000,00

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

11

:

08

:

56

Klaim

7

2


Iklan

Shafia N

05 September 2025 12:22

<p>Sebanyak Rp.700.000 karena ia telah meninggalkan kesempatan bekerja menjadi cleaning service dengan gaji sebesar Rp. 700.000</p>

Sebanyak Rp.700.000 karena ia telah meninggalkan kesempatan bekerja menjadi cleaning service dengan gaji sebesar Rp. 700.000


Iklan

Tito S

08 September 2025 01:58

<p>Biaya peluang (opportunity cost) adalah nilai atau manfaat terbaik dari alternatif yang harus dikorbankan ketika seseorang atau perusahaan membuat pilihan untuk menggunakan sumber daya yang terbatas pada tujuan tertentu. Ini adalah konsep sentral dalam ekonomi yang membantu individu dan bisnis memahami nilai sebenarnya dari suatu keputusan, karena selalu ada manfaat potensial yang hilang dari pilihan yang tidak diambil.&nbsp;Biaya peluang yang diambil adalah biaya peluang tertinggi (bukan penjumlahan) yang dikorbankan sehingga biaya peluang kasus tersebut sebesar Rp. 700.000,00.</p>

Biaya peluang (opportunity cost) adalah nilai atau manfaat terbaik dari alternatif yang harus dikorbankan ketika seseorang atau perusahaan membuat pilihan untuk menggunakan sumber daya yang terbatas pada tujuan tertentu. Ini adalah konsep sentral dalam ekonomi yang membantu individu dan bisnis memahami nilai sebenarnya dari suatu keputusan, karena selalu ada manfaat potensial yang hilang dari pilihan yang tidak diambil. Biaya peluang yang diambil adalah biaya peluang tertinggi (bukan penjumlahan) yang dikorbankan sehingga biaya peluang kasus tersebut sebesar Rp. 700.000,00.


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Farida ditawari menjadi pegawai Bank Syariah dengan gaji Rp7.000.000,00/bulan, menjadi dosen di Universitas swasta dengan gaji Rp5.000.000,00/bulan, dan ditawari juga menjadi sekretaris di perusahaan minyak dengan gaji Rp15.000.000,00/bulan. Apabila Farida memilih menjadi sekretaris diperusahaan minyak maka biaya peluang yang dikorbankan adalah .... a, Rp 10.000.000,00 b. Rp 7.000.000,00 c. Rp 12.000.000,00 d. Rp 5.000.000,00 e. Rp 15.000.000,00

17

5.0

Jawaban terverifikasi

Tegak di Tengah Hantaman Badai Orang yang selalu teak di tengah hantaman badai, itulah potret kehidupan Affan Gaffar. Beliau adalah tipe orang desa nan udik yang sukses di kota perantauan. Menariknya, ia hijrah dari desa ke kota bukan dengan alasan bekerja, melainkan ingin belajar ataupun menuntut ilmu. Affan Gaffar lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 21 Juni 1947 dari ibu yang buta huruf dan ayah yang bekerja sebagai seorang pegawai pendidikan rendahan di kantor masyarakat setempat. Sewaktu kecil, saat ayahnya masih hidup, ia diarahkan untuk menjadi anak yang akrab dengan dunia keilmuan. Minat baca Affan muda mulai tumbuh. la sering kali membaca buku-buku milik ayahnya, mulai dari cerita, buku ilmiah, hingga buku sastra dan budaya. Saat itu, rasa cintanya terhadap dunia keilmuan mulai tumbuh yang merupakan aset berharga bagi setiap orang untuk maju. Setelah masuk usia sekolah, orang tuanya mengirimnya ke bangku sekolah dasar—dulu Sekolah Rakyat Tent II—di daerahnya dijalani dengan sukacita. Menjelang separuh dari sekolahnya di SR itu, ayahnya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarganya meninggal dunia. Saat itu, Affan Gaffar baru berusia sepuluh tahun. Fakta itu menjadi pukulan telak bagi perekonomian keluarganya. Ibarat bahtera yang sedang berlayar tenang di lautan kehidupan, tiba-tiba ia dilanda topan dan badai besar yang menimbulkan guncangan dahsyat. Meskipun kekuatan perekonomian keluarga Affan Gaffar menurun, ia tetap melanjutkan sekolah. Karena Affan Gaffar hidup di daerah miskin, ia harus berjuang lebih beat daripada anak-anak lainnya yang hidup di daerah yang lebih maju. Karena di desanya belum ada SMP, ia terpaksa harus sekolah di Bima-Raba. Selama tiga tahun sekolah di SMP Negeri Tente yang dijalaninya sejak tahun 1959 hingga 1960, ia harus menempuh jarak sejauh lima kilometer dari rumah menuju sekolahnya. Jika dihitung dengan perjalanan pulang, jaraknya menjadi sepuluh kilometer. Setiap hari, ia melakukan semua itu. Jelaslah bahwa jarak tersebut bukanlah jarak dekat, apalagi ditempuh dengan berjalan kaki. Pastilah, hal tersebut sangat melelahkan. Namun, a tetap tegar ditambah lagi ibunya selalu memberi motivasi dan sangat memedulikan pendidikannya. Setelah lulus dari SMP, ibunya berniat menyekolahkannya ke SGA atau Sekolah Guru Atas, tetapi Affan Gaffar tidak mau. Ia ingin sekolah SMA. Ibunya langsung memarahinya dan memberikan ultimatum. Jika ingin sekolah di SMA, la harus membiayai sekolahnya sendiri. Ia pun nekat. Saat itulah, Affan Gaffar berangkat dari rumahnya hendak mencari tempat tinggal di dekat sekolahannya dan tidak lagi berjalan sejauh lima kilometer. Setelah sempat pusing mencari biaya dan tempat tinggal, ia akhirnya menumpang di rumah seseorang di Bima-Raba dekat sekolah SMA-nya. Affan Gaffar sadar bahwa menempati rumah orang lain itu tidaklah gratis. Makanya, selain belajar, la juga membantu si empunya rumah, baik dengan cara mencuci baju, mengepel, menyapu, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya, profesi itu dijalani olen Affan sampai lulus SMA pada tahur 1966. Sampai disitu, ia telah membuktikan kepada orang tuanya bahwa ia mampu membiayai SMA-nya sendiri, Namun, Affan tidak mampu memenuhi cita-cita ayahnya sebab sewaktu lulus SMA nilai aljabarnya (matematika) kecil sehingga ia tidak bisa meneruskan ke jurusan kedokteran. Selain itu, ia juga terlanjur menyenangi pelajaran sastra dan budaya. Selepas SMA pada tahun 1966, ia dikirim ke Yogyakarta oleh ibunya untuk kuliah. Ia memilih masuk ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, UGM meskipun dengan kondisi perekonomian memprihatinkan. Affan sadar bahwa di tengah kondisi sulit tersebut, kesempatan untuk meneruskan kuliah merupakan kesempatan yang sangat langka. Jika tidak digunakan sebaik-baiknya, cita-cita dan mimpinya sejak kecil untuk menjadi pejabat akan sirna. Oleh karena itu, ia berusaha sekuat tenaga, memutar otak, peras keringat, dan banting tulang demi melanjutkan kuliah dan eksis di Yogyakarta. Saat masuk UGM, Affan langsung bekerja sebagai penjaga malam di sebuah projek bangunan. Hall tersebut la lakoni hingga memperoleh gelar BA pada tahun 1970. Dari pekerjaan itu, ia diberi upah sebesar Rp50,00 per malam dan selama seminggu sebanyak Rp350,00. Karena penghasilannya kecil, Affan berusaha menghemat uangnya dengan selalu makan bersama buruh bangunan di lokasi proyek. Setelah lulus dan mendapat gelar BA pada tahun 1970, Affan Gaffar diangkat menjadi asisten dosen oleh almamaternya. Kemudian, setelah lulus sarjana pada tahun 1973, a resmi menjadi dosen tetap di Fisipol, UGM. Pada masa kuliah di UGM, Affan berkenalan dengan Sudjiatmi Purwaningsih yang kemudian menjadi istrinya. la mengenalnya sejak tahun 1972 di Pagelaran Alun-alun Utara. Secara kebetulan, fakultas hukum, tempat Sudjiatmi kuliah, berdampingan dengan Fisipol sehingga keakraban kian tercipta di antara dua insan tersebut. Mereka pun menikah dan dikaruniai empat orang anak. la sangat membanggakan peran istri dalam perjalanan kariernya. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1976, Affan pun mendapatkan dua tawaran beasiswa S2. Salah satu beasiswa berasal dari Konrad Adenauer Stichtung untuk studi ke Jerman. Namun, tawaran ini tidak diambilnya karena ia berpikir akan mengalami kesulitan dalam bahasa Jerman. Tawaran beasiswa lainnya berasal dari The Rockefeller Foundation, Amerika Serikat. Ia memanfaatkan beasiswa ini dengan baik hingga meraih gelar Master of Art Political Science, Northern Illnois University (1978). Ketika awal semester, Affan sempat merasa syok karena harus belajar ekstra keras sebab a tidak punya waktu untuk beradaptasi. Setibanya di AS, ia langsung kuliah. Selain harus belajar bahasa Inggris secara ekstra, pola belajar juga menuntutnya untuk banyak membaca buku, apalagi pada semester pertama. la juga terpaksa meninggalkan istri dan kedua anaknya di Indonesia. Pada semester berikutnya, setelah mengenal situasi dan mendapatkan rumah yang layak, ia memboyong keluarga ke Amerika. Karena sudah terbiasa belajar sambil bekerja, Affan juga bekerja paruh waktu di perpustakaan meskipun nilai beasiswanya lebih dari cukup. Di sana, ia juga sempat menjabat sebagai Ketua Permias, organisasi mahasiswa Indonesia di Amerika. Hampir sepuluh tahun berikutnya, Affan mengambil gelar doktor di Ohio State University (1988). Saat ia mengikuti program doktor tersebut, ibunya meninggal. Ia tidak sempat menungguinya. Inilah pengalaman yang amat menyakitkan baginya. Namun, ia berharap bahwa ibunya merasa bangga padanya karena ia telah memenuhi keinginan ibunya menjadi guru sekolah tinggi. Walaupun ia tidak berhasil memenuhi harapan ayahnya untuk menjadi dokter, ia berhasil menjadi doktor dan akhirnya bergelar profesor. Kariernya di bidang pejabat tinggi seperti yang dicita-citakannya dulu juga tercapai. Affan Gaffar pernah menjadi anggota MPR-RI dari Fraksi Utusan Golongan (1998), Anggota Tim Tujuh Departemen Luar Negeri, Tim Anggota Tim Verifikasi Parpol Pemilu 2009, Anggota KPU 1999-2000, dan lain-lain. Di bidang guru, sebagaimana yang dicita-citakan oleh ibunya, Affan Gaffar adalah dosen pascasarjana pada Program Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM, serta dosen luar biasa pada Program Pascasarjana Ilmu Administrasi Negara Universitas Tujuh Belas Agustus, Surabaya. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Ketua Penyusun RU Keistimewaan Yogyakarta. Sejak pindah dari Bima, Nusa Tenggara Barat, pada tahun 1966, Affan Gaffar tidak pernah lagi benar-benar menetap di kampungnya. Kepindahannya ini rupanya merupakan titik balik dalam kehidupannya. Ia langsung diterima di Yogyakarta sebagai salah seorang pendatang yang sangat njawani, yakni berkepribadian layaknya orang Jawa tulen. Sungguh las pergaulannya. Ditambah lagi, karakternya bersahaja, yakni masih sering berkeliling menggunakan motor meskipun dirinya telah menjadi profesor. Sayangnya, Affan Gaffar kini telah tiada. Secara tiba-tiba, ia meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 2003, saat ia berniat potong rambut di belakang rumahnya di Yogyakarta. Saat itu, jenazahnya sempat disemayamkan di Balairung UGM dan dimakamkan di Sidoarur, Godean, Yogyakarta. Seluruh civitas academica UGM dan seluruh masyarakat Yogyakarta pada umumnya jelas merasa kehilangan atas meninggalnya sook sederhana ini. Pencapaian selama hidupnya tidak lepas dari kerja kerasnya. la sama sekali tidak putus asa ketika keluarganya mengalami depresi semasa ditinggal pergi oleh ayahnya untuk selamanya dan ia pun menjadi yatim pada umur 10 tahun. Fakta itu bisa dilaluinya hingga selamat dan mampu menuntaskan karier pendidikan dan akademisnya sampai dengan tingkat tertinggi. Identifikasilah isi ungkapan kepedulian dan perasaan pribadi dalam teks cerita inspiratif yang berjudul 'Tegak di Tengah Hantaman Badai'

16

4.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

PROPOSAL KEGIATAN NGOBROL BARENG “TERIMA KASIH, PAHLAWANKU" PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER Jumat, 13 November 2015 1. Latar Belakang Kata "pahlawan" mempunyai dua arti. Pertama, orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela keberanian. Kedua, orang yang gagah berani, tidak takut, dan pantang menyerah dalam mencapai keinginan atau cita-cita. Pada zaman penjajahan, para pahlawan berperang dan berjuang mengorbankan jiwa dan raga. Mereka berjuang untuk meraih kemerdekaan. Setelah berhasil merdeka, muncul para pahlawan yang berjuang dengan tidak lagi berperang, tetapi dengan cara lain. Mereka adalah orang-orang yang berjuang memajukan bangsa kita. Selain itu, para pahlawan juga ada di dekat kita, yaitu: bapak dan ibu orangtua kita, para guru, dan siapa saja yang berkorban untuk keberhasilan kita. Akan tetapi, kita sering kali lupa atau bahkan kita tidak pernah menyadarinya. Nah, bertolak dari hal tersebut, kita seharusnya menghargai jasa mereka. Salah satu bentuk penghargaan kepada mereka adalah dengan mengucapkan terima kasih. Oleh karena itu, sebagai salah satu wujud penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para pahlawan dan sekaligus mengisi Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, kami berniat mengadakan kegiatan Ngobrol Bareng Warga Sekolah dengan tema TERIMA KASIH, PAHLAWANKU. 2. Nama dan lema Kegiatan Ngobrol Bareng Warga Sekolah dengan tema TERIMA KASIH, PAHLAWANKU. Kegiatan dikemas santai, penuh keakraban, dan informal tanpa mengesampingkan kesopanan dan ketertiban sebagai warga sekolah. 3. Tujuan Kegiatan - Menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dalam diri siswa, yaitu: semangat rela berkorban, berani, dan pantang menyerah. - Mengajak siswa untuk mengenang jasa dan mendoakan para pahlawan. - Mengajak siswa untuk mengucapkan terima kasih kepada para pahlawan. 4. Bentuk Kegiatan - Pentas: orkestra, teater, band, dan modern dance (siswa SMP /SMA+ para guru) - Lomba: mural dan fashion show kostum pahlawan (siswa SD/SMP) - Bedah Buku/Nonton bareng (tentatif) - Pesta Rakyat (stand makanan rakyat) (ortu murid +sponsor+ pedagang keliling) 5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan - Harij/tanggal : Jumat, 13 November 2015 - Waktu : Pukul 14.00 s.d. selesai - Tempat : Gedung Sekolah PUTRA YUWONO 6. Susunan Panitia Penasihat : Drs. Rahadian, M.Pd. Penanggung Jawab : Swara Sekti, S.Pd. Ketua Panitia : Dea Cahya Sekretaris : Syelin Damar Bendahara : Chrisantana Seksi Acara : Falma Seksi Promosi : Ita Leoni Seksi Sponsor dan Dana : Raditya, Herminanto Seksi Konsumsi : Ika Sari Seksi Perlengkapan : Desta 7. Anggaran Biaya Pemasukan Dana kas sekolah Rp. 500.000,00 Dana partisipasi siswa Rp. 2.000.000,00 Dana sponsor Rp. 1.000.000,00 Total Rp. 6.500.000,00 Pengeluaran Honor 2 Juri @Rp.300.000,00 Rp. 600.000,00 Spanduk Rp. 200.000,00 ATK dan peralatan Rp. 700.000,00 Hadiah dan penghargaan Rp. 2.000.000,00 Konsumsi Rp. 2.000.000,00 Total Rp. 5.500.000,00 8. Penutup Demikian rencana kegiatan dalam rangka mengisi Hari Pahlawan 10 November 2015. Harapan kami pihak yang berwenang ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang akan kami laksanakan ini. Semoga segala rencana dapat terlaksana sesuai rencanaNYA dan rencana kita. Hormat kami, Bogor, 25 Oktober 2015 Ketua OSIS Ketua Panitia Paramita Dea Cahya Menyetujui Mengetahui, Drs. Rahadian, M.Pd. Swara Sekti, S.Pd. Kepala Sekolah Wakasek. Kesiswaan 2b. Apa yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan tersebut?

2

4.8

Jawaban terverifikasi

PROPOSAL KEGIATAN NGOBROL BARENG “TERIMA KASIH, PAHLAWANKU" PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER Jumat, 13 November 2015 1. Latar Belakang Kata "pahlawan" mempunyai dua arti. Pertama, orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela keberanian. Kedua, orang yang gagah berani, tidak takut, dan pantang menyerah dalam mencapai keinginan atau cita-cita. Pada zaman penjajahan, para pahlawan berperang dan berjuang mengorbankan jiwa dan raga. Mereka berjuang untuk meraih kemerdekaan. Setelah berhasil merdeka, muncul para pahlawan yang berjuang dengan tidak lagi berperang, tetapi dengan cara lain. Mereka adalah orang-orang yang berjuang memajukan bangsa kita. Selain itu, para pahlawan juga ada di dekat kita, yaitu: bapak dan ibu orangtua kita, para guru, dan siapa saja yang berkorban untuk keberhasilan kita. Akan tetapi, kita sering kali lupa atau bahkan kita tidak pernah menyadarinya. Nah, bertolak dari hal tersebut, kita seharusnya menghargai jasa mereka. Salah satu bentuk penghargaan kepada mereka adalah dengan mengucapkan terima kasih. Oleh karena itu, sebagai salah satu wujud penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para pahlawan dan sekaligus mengisi Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, kami berniat mengadakan kegiatan Ngobrol Bareng Warga Sekolah dengan tema TERIMA KASIH, PAHLAWANKU. 2. Nama dan lema Kegiatan Ngobrol Bareng Warga Sekolah dengan tema TERIMA KASIH, PAHLAWANKU. Kegiatan dikemas santai, penuh keakraban, dan informal tanpa mengesampingkan kesopanan dan ketertiban sebagai warga sekolah. 3. Tujuan Kegiatan - Menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dalam diri siswa, yaitu: semangat rela berkorban, berani, dan pantang menyerah. - Mengajak siswa untuk mengenang jasa dan mendoakan para pahlawan. - Mengajak siswa untuk mengucapkan terima kasih kepada para pahlawan. 4. Bentuk Kegiatan - Pentas: orkestra, teater, band, dan modern dance (siswa SMP /SMA+ para guru) - Lomba: mural dan fashion show kostum pahlawan (siswa SD/SMP) - Bedah Buku/Nonton bareng (tentatif) - Pesta Rakyat (stand makanan rakyat) (ortu murid +sponsor+ pedagang keliling) 5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan - Harij/tanggal : Jumat, 13 November 2015 - Waktu : Pukul 14.00 s.d. selesai - Tempat : Gedung Sekolah PUTRA YUWONO 6. Susunan Panitia Penasihat : Drs. Rahadian, M.Pd. Penanggung Jawab : Swara Sekti, S.Pd. Ketua Panitia : Dea Cahya Sekretaris : Syelin Damar Bendahara : Chrisantana Seksi Acara : Falma Seksi Promosi : Ita Leoni Seksi Sponsor dan Dana : Raditya, Herminanto Seksi Konsumsi : Ika Sari Seksi Perlengkapan : Desta 7. Anggaran Biaya Pemasukan Dana kas sekolah Rp. 500.000,00 Dana partisipasi siswa Rp. 2.000.000,00 Dana sponsor Rp. 1.000.000,00 Total Rp. 6.500.000,00 Pengeluaran Honor 2 Juri @Rp.300.000,00 Rp. 600.000,00 Spanduk Rp. 200.000,00 ATK dan peralatan Rp. 700.000,00 Hadiah dan penghargaan Rp. 2.000.000,00 Konsumsi Rp. 2.000.000,00 Total Rp. 5.500.000,00 8. Penutup Demikian rencana kegiatan dalam rangka mengisi Hari Pahlawan 10 November 2015. Harapan kami pihak yang berwenang ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang akan kami laksanakan ini. Semoga segala rencana dapat terlaksana sesuai rencanaNYA dan rencana kita. Hormat kami, Bogor, 25 Oktober 2015 Ketua OSIS Ketua Panitia Paramita Dea Cahya Menyetujui Mengetahui, Drs. Rahadian, M.Pd. Swara Sekti, S.Pd. Kepala Sekolah Wakasek. Kesiswaan 2a. Unsur-unsur apa sajakah yang ada dalam proposal tersebut?

1

1.0

Jawaban terverifikasi

Transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2021 sebagai berikut: Des 1 Ubuy menginvestasikan uang tunai Rp 50.000.000,00 sebagai modal awal. Des 2 Dibeli peralatan service dari Toko Muda seharga Rp 16.000.000,00. Dibayar tunai Rp4.000.000,00 dan sisanya akan dibayar dalam tiga kali angsuran. Des 3 Dibayar sewa kantor sebesar Rp 4.800.000,00 untuk masa sewa 1 tahun. Des 7 Dibeli tunai perlengkapan service seharga Rp 4.000.000,00 Des 10 Dibayar premi asuransi untuk masa 1 tahun sebesar Rp 600.000,00 Des 15 Diterima pendapatan Jasa Service untuk 2 minggu pertama sebesar Rp 4.400.000,00 Des 16 Dibayar rekening listrik, air dan telepon sebesar Rp 400.000,00 Des 20 Dibayar gaji pegawai sebesar Rp 3.000.000,00 Des 22 Dibayar iklan pada sebuah surat kabar hanan umum Suara Mereka Rp 600.000,00 Des 23 Dikirim Faktur No. 015 kepada PT. SEJAHTERA untuk pekerjaan yang telah diselesaikan seharga Rp 4.000.000,00. Pembayaran dalam 10 hari setelah tanggal faktur. Des 26 Diterima tunai dari PT. SEJAHTERA untuk pembayaran pertama atas Faktur No. 015. sebesar Rp2.000.000 Des 28 Dikirim Faktur No. 016 Kepada PT. SUKA CITA untuk jasa service yang telah diselesaikan dengan harga kontrak Rp 8.000.000,00. Sebagai pembayaran, diterima tunai sebesar Rp 5.000.000,00 sisanya akan dibayar kemudian. Des 29 Diterima uang tunai untuk pekerjaan yang telah diselesaikan pada minggu ketiga dan keempat sebesar Rp 8.200.000,00 Des 30 Dibayar gaji pegawai tengah bulan terakhir Rp 5.000.000.00 dan macam-macam beban sebesar Rp400.000 Des 30 Dibavar tunai biaya perbaikan peralatan sebesar Rp 300.000.00 Des 31 Diambil uang tunai deh Ubuy sebesar Rp 2.000.000,00 untuk keperluan pribadinya. Des 31 Dibayar angsuran utang kepada Toko Muda sebesar Rp 4.000.000,00 Diminta: a. Catatlah transaksi diatas ke dalam Jurnal Umum

17

5.0

Jawaban terverifikasi