Salah satu proses dalam siklus hidrologi adalah adanya air yang meresap ke dalam tanah. Jelaskan proses perjalanan air di dalam tanah!

Proses perjalanan air di dalam tanah dalam siklus hidrologi dikenal sebagai infiltrasi. Infiltrasi adalah proses dimana air permukaan, seperti hujan atau air sungai, meresap ke dalam lapisan tanah melalui pori-pori dan celah-celahnya. Berikut adalah tahapan perjalanan air di dalam tanah melalui proses infiltrasi: Pembasahan Permukaan Tanah: Proses infiltrasi dimulai ketika air hujan atau air permukaan lainnya jatuh ke permukaan tanah. Permukaan tanah akan menjadi basah karena air yang menyentuhnya. Pengisian Pori-Pori Tanah: Air yang telah jatuh ke permukaan tanah mulai meresap ke dalam tanah melalui pori-pori atau ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel tanah. Pori-pori ini bisa berupa celah-celah antara butir-butir tanah, rekahan-rekahan kecil, dan ruang-ruang antara agregat-agregat tanah. Jalur Infiltrasi: Air meresap melalui tanah dengan mengikuti jalur-jalur yang tersedia. Jalur-jalur ini dapat dipengaruhi oleh struktur tanah, konsistensi tanah, dan berbagai faktor lainnya. Pembentukan Air Tanah: Ketika air meresap lebih dalam, ia akan mencapai zona percolation atau zona jenuh di bawah permukaan tanah. Di sinilah air mulai mengisi lapisan air tanah dan membentuk apa yang disebut air tanah. Pergerakan Lateral dan Vertikal: Air tanah memiliki kemampuan untuk bergerak lateral (mendatar) dan vertikal (menuju ke bawah). Pergerakan lateral terjadi melalui lapisan air tanah menuju ke sungai, danau, atau sumber air lainnya. Pergerakan vertikal terjadi ketika air menembus lapisan tanah yang lebih dalam. Recharge Air Tanah: Bagian dari air yang berhasil meresap ke dalam lapisan air tanah dapat berkontribusi untuk mengisi akuifer atau lapisan air tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bawah tanah. Proses infiltrasi penting dalam siklus hidrologi karena ini adalah bagian dari proses alami yang mengatur distribusi air di bumi. Infiltrasi mempengaruhi ketersediaan air tanah, aliran sungai, dan interaksi antara air permukaan dan air tanah. Faktor-faktor seperti jenis tanah, tipe vegetasi, curah hujan, dan topografi daerah akan memengaruhi tingkat dan efisiensi infiltrasi.