Reni K

15 Januari 2020 05:00

Iklan

Reni K

15 Januari 2020 05:00

Pertanyaan

rumus tata nama senyawa hidrokarbon

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

00

:

11

:

40

Klaim

9

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

D. Aprilia

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

11 Januari 2022 14:35

Jawaban terverifikasi

Halo, Reni :) jadi, untuk tata nama senyawa hidrokarbon ada beberapa aturan tergantung dari jenis senyawanya (alkana/alkena/alkuna). Kakak bantu jelaskan yaaa. Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon (C) dan hidrogen (H). Berdasarkan ikatannya, senyawa hidrokarbon dikelompokkan menjadi: - hidrokarbon jenuh (ikatannya tunggal), yaitu senyawa alkana - hidrokarbon tak jenuh (ikatannya rangkap), yaitu alkena (ikatan rangkap 2) dan alkuna (ikatan rangkap 3). Setiap senyawa hidrokarbon memiliki aturan penamaan berdasarkan IUPAC. Senyawa alkana : 1. Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang menyusunnya dan diakhiri dengan akhiran "ana". Jumlah atom C nya 1 namanya metana, C nya 2 etana, C nya 3 propana, dst. 2. Jika strukturnya telah diketahui dan merupakan rantai karbon tak bercabang, di depan nama tersebut diberi huruf n (dari kata normal). 3. Jika rantai karbonnya bercabang, ditentukan dahulu rantai utama (rantai induk), yaitu rantai atom karbon terpanjang, dan penomoran dilakukan dari ujung yang paling dekat dengan cabang. 4. Menetapkan gugus cabang. Gugus cabang pada alkana umumnya merupakan alkil. 5. Apabila ada cabang yang sama > 1, maka diberi awalan berdasarkan angka Yunani. Awalan “di” jika cabang yang sama ada 2, awalan “tri” jika ada 3, “tetra” jika ada 4, dst. 6. Urutan penamaan alkana: nomor cabang - nama cabang nama rantai utama. Senyawa alkena 1. Nama alkena diturunkan dari nama alkana, yaitu sesuai dengan nama alkana di mana akhiran "-ana" diganti dengan akhiran "-ena". 2. Rantai utama diambil dari rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. 3. Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap. 4. Alkena yang rantainya tidak bercabang, letak ikatan rangkapnya diberi nomor dan disebut sebelum nama alkena. 5. Untuk alkena yang mempunyai cabang gugus alkil, nama alkena (rantai utama) disebut terakhir setelah nomor cabang, nama cabang, dan nomor ikatan rangkap. 6. Urutan penamaan alkena: nomor cabang - nama cabang - nomor ikatan rangkap- nama rantai utama. Senyawa alkuna : Alkuna diberi nama seperti pada alkena, dengan akhiran “-ena" diganti dengan “-una". Tara cara pemberian nomor ikatan dan cabang sama dengan alkena.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

berapa jumlah partikel (atom/molekul)yang terdapat dalam 0,75 mol aluminium

1

0.0

Jawaban terverifikasi