Devira D

03 September 2024 23:40

Iklan

Devira D

03 September 2024 23:40

Pertanyaan

Potensi sumber daya alam terbesar di: banten, DKI jakarta, jawa tengah, jawa timur, jawa Barat, DI Yogyakarta

Potensi sumber daya alam terbesar di:

banten, DKI jakarta, jawa tengah, jawa timur, jawa Barat, DI Yogyakarta

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

13

:

51

:

51

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

ILHAM M

14 September 2024 07:24

Jawaban terverifikasi

Potensi sumber daya alam terbesar di setiap provinsi tersebut berbeda-beda, tergantung pada jenis sumber daya alam yang Anda maksud. Berikut adalah beberapa contoh: * **Banten:** Memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, pertambangan (batu bara, pasir besi), dan pariwisata. * **DKI Jakarta:** Memiliki potensi besar dalam sektor perdagangan, jasa, dan industri. * **Jawa Tengah:** Memiliki potensi besar dalam sektor pertanian (padi, tebu, tembakau), pertambangan (batu kapur, pasir), dan pariwisata. * **Jawa Timur:** Memiliki potensi besar dalam sektor pertanian (padi, tebu, tembakau), pertambangan (minyak bumi, gas alam), dan industri. * **Jawa Barat:** Memiliki potensi besar dalam sektor pertanian (padi, teh, kopi), pertambangan (batu bara, pasir besi), dan industri. * **DI Yogyakarta:** Memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, kerajinan, dan pendidikan. Untuk menentukan potensi sumber daya alam terbesar di setiap provinsi, Anda perlu menentukan jenis sumber daya alam yang Anda maksud. **Contoh:** * Jika Anda ingin mengetahui potensi sumber daya alam terbesar di Jawa Barat dalam sektor pertambangan, maka jawabannya adalah batu bara dan pasir besi. * Jika Anda ingin mengetahui potensi sumber daya alam terbesar di Jawa Timur dalam sektor pertanian, maka jawabannya adalah padi, tebu, dan tembakau. Semoga penjelasan ini membantu!


Iklan

Cut K

30 Juli 2025 12:19

<p><strong>1. Banten:</strong></p><p><strong>Pertambangan:</strong> Banten memiliki potensi pertambangan yang signifikan, terutama <strong>pasir besi</strong>, batubara (meskipun tidak sebesar Kalimantan), emas, dan berbagai mineral non-logam seperti pasir kuarsa, bentonit, dan batu gamping. Pasir besi di Cilegon dan Serang menjadi bahan baku penting untuk industri baja.</p><p><strong>Kelautan dan Perikanan:</strong> Dengan garis pantai yang panjang, Banten memiliki potensi perikanan laut yang melimpah (ikan tongkol, kakap, cumi-cumi) serta potensi wisata bahari dan ekosistem mangrove serta terumbu karang.</p><p><strong>Pertanian dan Perkebunan:</strong> Tanah subur di beberapa wilayah menghasilkan komoditas pertanian seperti padi, jagung, kelapa, karet, cengkeh, dan lada.</p><p><strong>2. DKI Jakarta:</strong></p><p>Sebagai Ibu Kota negara dan megapolitan, potensi sumber daya alam DKI Jakarta sangat terbatas dalam arti kekayaan alam fisik seperti hutan, tambang, atau lahan pertanian yang luas. Potensi utamanya lebih pada <strong>sumber daya buatan dan manusia</strong> yang mendukung sektor <strong>jasa, perdagangan, dan industri keuangan</strong>.</p><p><strong>Sektor Kelautan (Kepulauan Seribu):</strong> Di perairan Kepulauan Seribu, terdapat potensi <strong>minyak bumi dan gas</strong>, serta hasil laut berupa ikan konsumsi dan ikan hias.</p><p><strong>Hutan Kota dan Kawasan Konservasi:</strong> Meskipun terbatas, Jakarta memiliki hutan kota dan kawasan konservasi seperti Taman Nasional Kepulauan Seribu yang berperan penting sebagai paru-paru kota dan menjaga ekosistem pesisir.</p><p><strong>3. Jawa Tengah:</strong></p><p><strong>Pertanian:</strong> Jawa Tengah memiliki lahan pertanian yang luas dan subur, menjadikannya salah satu <strong>lumbung padi nasional</strong>. Selain padi, juga menghasilkan palawija dan hortikultura.</p><p><strong>Perkebunan:</strong> Komoditas perkebunan seperti tebu, kopi, dan teh juga ditemukan di beberapa wilayah.</p><p><strong>Pertambangan:</strong> Memiliki potensi mineral dan bahan galian golongan C (seperti tanah liat, silica, marmer, pasir besi, andesit, batu gamping) yang banyak diusahakan. Ada juga potensi batubara, minyak bumi, mangan, dan emas, meskipun relatif belum banyak digali.</p><p><strong>Pariwisata:</strong> Kekayaan alam dan budaya (Candi Borobudur, Dataran Tinggi Dieng, Karimunjawa) adalah potensi non-fisik yang sangat besar.</p><p><strong>4. Jawa Timur:</strong></p><p><strong>Pertanian dan Perkebunan:</strong> Jawa Timur sangat dikenal sebagai penghasil komoditas pertanian dan perkebunan, khususnya <strong>tebu</strong> (sebagai basis industri gula), kopi, tembakau, dan hortikultura. Sektor pertanian dan perkebunan menjadi tulang punggung ekonomi.</p><p><strong>Perikanan dan Kelautan:</strong> Dengan garis pantai yang panjang di selatan dan utara, potensi perikanan laut dan budidaya tambak sangat besar.</p><p><strong>Pertambangan:</strong> Memiliki potensi mineral seperti batu bara, bijih besi, emas, perak, dan berbagai mineral batuan seperti andesit, batu kapur, dan sirtu.</p><p><strong>Pariwisata:</strong> Sama seperti Jawa Tengah, Jawa Timur juga memiliki potensi pariwisata alam (Gunung Bromo, Kawah Ijen) dan budaya yang besar.</p><p><strong>5. Jawa Barat:</strong></p><p><strong>Pertanian:</strong> Jawa Barat merupakan <strong>lumbung padi nasional</strong> terbesar, didukung oleh sistem irigasi yang baik dan lahan sawah yang luas.</p><p><strong>Perkebunan:</strong> Sangat potensial untuk perkebunan teh, kopi, karet, dan sawit.</p><p><strong>Sumber Daya Air (PLTA):</strong> Memiliki banyak waduk dan bendungan besar (Jatiluhur, Saguling, Cirata, Jatigede) yang menjadi potensi energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).</p><p><strong>Pertambangan:</strong> Terdapat potensi mineral non-logam seperti zeolit, bentonit, pasir besi, serta batu mulia.</p><p><strong>Hutan:</strong> Memiliki kawasan hutan yang penting sebagai daerah resapan air dan objek wisata.</p><p><strong>6. DI Yogyakarta:</strong></p><p><strong>Pariwisata:</strong> Potensi terbesar DI Yogyakarta adalah di sektor <strong>pariwisata</strong>, yang didukung oleh kekayaan budaya (keraton, candi, seni tradisional) dan keindahan alam (pantai-pantai di Gunungkidul, pegunungan Menoreh). Ini adalah sumber daya yang "tidak habis" dan terus berkembang.</p><p><strong>Pertanian:</strong> Masih memiliki lahan pertanian untuk padi, palawija, dan hortikultura (misalnya salak pondoh).</p><p><strong>Perkebunan:</strong> Potensi perkebunan kelapa dan tebu.</p><p><strong>Pertambangan (terbatas):</strong> Terdapat endapan pasir besi, mangan, dan emas di Kulon Progo, meskipun jumlahnya relatif terbatas dan sebagian besar belum dieksploitasi secara besar-besaran.</p><p><strong>Kerajinan/Industri Kreatif:</strong> Kekayaan budaya juga melahirkan industri kerajinan tangan (batik, perak, gerabah) yang merupakan potensi ekonomi besar.</p><p>Secara umum, provinsi-provinsi di Jawa memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan karena tanahnya yang subur. Namun, modernisasi dan urbanisasi telah menggeser fokus ke sektor industri, jasa, dan pariwisata, terutama di wilayah seperti Jakarta dan Yogyakarta yang lebih mengandalkan sumber daya buatan dan manusia.</p>

1. Banten:

Pertambangan: Banten memiliki potensi pertambangan yang signifikan, terutama pasir besi, batubara (meskipun tidak sebesar Kalimantan), emas, dan berbagai mineral non-logam seperti pasir kuarsa, bentonit, dan batu gamping. Pasir besi di Cilegon dan Serang menjadi bahan baku penting untuk industri baja.

Kelautan dan Perikanan: Dengan garis pantai yang panjang, Banten memiliki potensi perikanan laut yang melimpah (ikan tongkol, kakap, cumi-cumi) serta potensi wisata bahari dan ekosistem mangrove serta terumbu karang.

Pertanian dan Perkebunan: Tanah subur di beberapa wilayah menghasilkan komoditas pertanian seperti padi, jagung, kelapa, karet, cengkeh, dan lada.

2. DKI Jakarta:

Sebagai Ibu Kota negara dan megapolitan, potensi sumber daya alam DKI Jakarta sangat terbatas dalam arti kekayaan alam fisik seperti hutan, tambang, atau lahan pertanian yang luas. Potensi utamanya lebih pada sumber daya buatan dan manusia yang mendukung sektor jasa, perdagangan, dan industri keuangan.

Sektor Kelautan (Kepulauan Seribu): Di perairan Kepulauan Seribu, terdapat potensi minyak bumi dan gas, serta hasil laut berupa ikan konsumsi dan ikan hias.

Hutan Kota dan Kawasan Konservasi: Meskipun terbatas, Jakarta memiliki hutan kota dan kawasan konservasi seperti Taman Nasional Kepulauan Seribu yang berperan penting sebagai paru-paru kota dan menjaga ekosistem pesisir.

3. Jawa Tengah:

Pertanian: Jawa Tengah memiliki lahan pertanian yang luas dan subur, menjadikannya salah satu lumbung padi nasional. Selain padi, juga menghasilkan palawija dan hortikultura.

Perkebunan: Komoditas perkebunan seperti tebu, kopi, dan teh juga ditemukan di beberapa wilayah.

Pertambangan: Memiliki potensi mineral dan bahan galian golongan C (seperti tanah liat, silica, marmer, pasir besi, andesit, batu gamping) yang banyak diusahakan. Ada juga potensi batubara, minyak bumi, mangan, dan emas, meskipun relatif belum banyak digali.

Pariwisata: Kekayaan alam dan budaya (Candi Borobudur, Dataran Tinggi Dieng, Karimunjawa) adalah potensi non-fisik yang sangat besar.

4. Jawa Timur:

Pertanian dan Perkebunan: Jawa Timur sangat dikenal sebagai penghasil komoditas pertanian dan perkebunan, khususnya tebu (sebagai basis industri gula), kopi, tembakau, dan hortikultura. Sektor pertanian dan perkebunan menjadi tulang punggung ekonomi.

Perikanan dan Kelautan: Dengan garis pantai yang panjang di selatan dan utara, potensi perikanan laut dan budidaya tambak sangat besar.

Pertambangan: Memiliki potensi mineral seperti batu bara, bijih besi, emas, perak, dan berbagai mineral batuan seperti andesit, batu kapur, dan sirtu.

Pariwisata: Sama seperti Jawa Tengah, Jawa Timur juga memiliki potensi pariwisata alam (Gunung Bromo, Kawah Ijen) dan budaya yang besar.

5. Jawa Barat:

Pertanian: Jawa Barat merupakan lumbung padi nasional terbesar, didukung oleh sistem irigasi yang baik dan lahan sawah yang luas.

Perkebunan: Sangat potensial untuk perkebunan teh, kopi, karet, dan sawit.

Sumber Daya Air (PLTA): Memiliki banyak waduk dan bendungan besar (Jatiluhur, Saguling, Cirata, Jatigede) yang menjadi potensi energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Pertambangan: Terdapat potensi mineral non-logam seperti zeolit, bentonit, pasir besi, serta batu mulia.

Hutan: Memiliki kawasan hutan yang penting sebagai daerah resapan air dan objek wisata.

6. DI Yogyakarta:

Pariwisata: Potensi terbesar DI Yogyakarta adalah di sektor pariwisata, yang didukung oleh kekayaan budaya (keraton, candi, seni tradisional) dan keindahan alam (pantai-pantai di Gunungkidul, pegunungan Menoreh). Ini adalah sumber daya yang "tidak habis" dan terus berkembang.

Pertanian: Masih memiliki lahan pertanian untuk padi, palawija, dan hortikultura (misalnya salak pondoh).

Perkebunan: Potensi perkebunan kelapa dan tebu.

Pertambangan (terbatas): Terdapat endapan pasir besi, mangan, dan emas di Kulon Progo, meskipun jumlahnya relatif terbatas dan sebagian besar belum dieksploitasi secara besar-besaran.

Kerajinan/Industri Kreatif: Kekayaan budaya juga melahirkan industri kerajinan tangan (batik, perak, gerabah) yang merupakan potensi ekonomi besar.

Secara umum, provinsi-provinsi di Jawa memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan karena tanahnya yang subur. Namun, modernisasi dan urbanisasi telah menggeser fokus ke sektor industri, jasa, dan pariwisata, terutama di wilayah seperti Jakarta dan Yogyakarta yang lebih mengandalkan sumber daya buatan dan manusia.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

A. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, ATAU C PADA JAWABAN YANG BENAR! 1. Kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah kerajaan …. a. Sriwijaya b. Singasari c. Kutai d. Majapahit 2. Prasasti Batu Bertulis, Prasasti Tugu dan Prasasti Kebon Kopi adalah peninggalan kerajaan …. a. Majapahit b. Demak c. Tarumanegara d. Gowa-Tallo 3. Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan …. a. Hayam Wuruk b. Sultan Agung c. Sultan Ageng Tirtayasa d. Sultan Hasanudin 4. Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah …. a. Aceh b. Demak c. Gowa-Tallo d. Samudra Pasai 5. Berikut adalah peninggalan kerajaan Islam, kecuali … a. Masjid Demak b. Menara Kudus c. Candi Borobudur d. Pondok Pesantren 6. Kerajaan Majapahit dikenal dengan kerajaan yang mempunyai …. a. Permaisuri yang cantik-cantik b. Angkatan darat yang banyak c. Raja-raja yang bijak d. Kekuatan maritim yang besar 7. Berikut ini yang bukan termasuk kenampakan alam adalah …. a. Sungai b. Pelabuhan c. Danau d. Gunung 8. Daratan yang menjorok ke laut dinamakan …. a. Lembah b. Teluk c. Selat d. Tanjung 9. Wilayah Indonesia dibagi menjadi …. waktu. a. 3 bagian b. 4 bagian c. 2 bagian d. 1 bagian 10. Dataran tinggi Dieng terdapat di Provinsi …. a. Jawa Tengah b. Jawa timur c. Jawa barat d. Banten 11. Kota Semarang, Palembang dan Padang termasuk wilayah Indonesia dengan pembagian waktu … a. WITA b. WIB c. WIT d. WIS 12. Keanekaragaman suku-suku bangsa Indonesia antara lain dipengaruhi oleh …. a. Perbedaan kondisi lingkungan yang ditempati b. Persamaan lingkungan pulau yang ditempati c. Banyaknya gunung berapi di Indonesia d. Perbedaan jenis iklim antar pulau di Indonesia 13. Suku Asmat, Bintuni dan Sentani berasal dari pulau …. a. Kalimantan b. Sumatra c. Papua d. Jawa 14. Upacara pembakaran jenazah di Bali dikenal dengan nama …. a. Wiwit b. Legong c. Ngaben d. Kecak 15. Berikut adalah suku-suku yang ada di pulau Jawa, kecuali …. a. Jawa b. Sunda c. Toraja d. Tengger 16. Alat musik berikut ini yang berasal dari daerah Nusa Tenggara adalah …. a. Bonang b. Sasando c. Popondi d. Rebab 17. Berikut ini adalah contoh pakaian adat yang benar sesuai daerah asalnya adalah …. a. Ulos dari Jawa Barat b. Baju Kurung dari Sumatra Barat c. Beskap dari Sumatra Utara d. Kebaya dari Kalimantan Selatan 18. Berikut yang tidak termasuk kebudayaan daerah Indonesia adalah …. a. Tarian daerah b. Lagu daerah c. Bahasa daerah d. Tanah daerah 19. Orang yang menggunakan jasa atau barang disebut …. a. produsen b. Distributor c. Konsumen d. Penyalur 20. Kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang, yaitu …. a. Usaha angkutan b. Usaha tukang cukur c. Usaha pelayanan kesehatan d. Usaha membuat makanan

5

5.0

Jawaban terverifikasi

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

33

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

[1] Gaya hidup sedentari alias kurang gerak atau mager (malas gerak) adalah masalah yang sering dialami oleh penduduk perkotaan. [2] Bekerja di depan layar komputer sepanjang hari, kelamaan terjebak macet di jalan,atau hobi main gim tanpa diimbangi olahraga merupakan bentuk dari gaya hidup sedentari. [3] Jika Anda termasuk salah satu orang yang sering melakukan berbagai rutinitas tersebut, Anda harus waspada. [4] Pasalnya, gaya hidup sedentari sangat berbahaya karena membuat Anda berisiko terkena diabetes tipe 2. [5] Gaya hidup sedentari menyebabkan masyarakat, terutama penduduk kota, malas bergerak. [6] Coba ingat-ingat, dalam sehari ini, sudah berapa kali Anda dalam menggunakan aplikasi online untuk memenuhi kebutuh Anda? [7] Selain itu, tilik juga berapa banyak langkah yang sudah Anda dapatkan pada hari ini? [8] Seiring dengan pengembangan teknologi yang makin canggih, apa pun yang Anda butuhkan kini bisa langsung diantar ke ruangan kantor Anda atau depan rumah. [9] Selain hemat waktu, Anda pun jadi tak perlu mengeluarkan energi untuk mendapatkan apa yang Anda mau. [10] Namun, tahukah Anda bahwa segala kemudahan tersebut menyimpan bahaya bagi tubuh Anda? [11] Minimnya aktifitas fisik karena gaya hidup ini membuatmu berisiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes. [12] Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa gaya hidup ini juga termasuk 1 dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. [13] Selain itu, data terbaru dari Riskedas 2018 menguak bahwa DKI Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat diabetes melitus tertinggi di Indonesia. [14] Ini menunjukkan bahwa gaya hidup mager amat erat kaitannya dengan tingkat diabetes di perkotaan. Bentuk bahasa yang sejenis dengan mager pada kalimat 1 adalah.... a. magang b. oncom c. rudal d. pugar

9

5.0

Jawaban terverifikasi