Ilham H

14 November 2024 02:47

Iklan

Ilham H

14 November 2024 02:47

Pertanyaan

permisi kak izin bertanya. Jika imbuhan awalan me(N) yang varian mem- bertemu dengan KTSP lalu huruf keduanya vokal dan imbuhan akhiran -i akan luluh, soalnya saya punya kata "punya" ditambah imbuhan mem- dan -i jadinya, "mem-punya-i" why tidak "mem-unya-i" atau "me-munya-i"? Terima Kasih๐Ÿ™

permisi kak izin bertanya. Jika imbuhan awalan me(N) yang varian mem- bertemu dengan KTSP lalu huruf keduanya vokal dan imbuhan akhiran -i akan luluh, soalnya saya punya kata "punya" ditambah imbuhan mem- dan -i jadinya, "mem-punya-i" why tidak "mem-unya-i" atau "me-munya-i"? Terima Kasih๐Ÿ™

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

17

:

15

:

46

Klaim

12

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Muhammad A

20 November 2024 12:59

Jawaban terverifikasi

<p>Kata "punya" memang benar diawali dengan huruf vokal 'u', namun dalam pembentukan kata dengan imbuhan <strong>mem-</strong>, ada peraturan yang menyebutkan bahwa jika kata dasar diawali dengan huruf vokal, imbuhan <strong>mem-</strong> akan mengalami perubahan bentuk menjadi <strong>me-</strong> (bukan <strong>mem-</strong>). Hal ini dilakukan untuk memudahkan pelafalan.</p><p>Jadi, dalam kasus "punya" yang ditambah imbuhan <strong>mem-</strong> dan akhiran <strong>-i</strong>, aturan yang berlaku adalah:</p><ol><li><strong>mem-</strong> berubah menjadi <strong>me-</strong> karena kata dasar "punya" diawali oleh huruf vokal.</li><li>Proses selanjutnya adalah menambahkan akhiran <strong>-i</strong> setelahnya, yang menghasilkan bentuk <strong>me-punya-i</strong>.</li></ol><p><strong>Kenapa bukan "mem-punya-i" atau "me-munya-i"?</strong></p><ul><li><strong>mem-punya-i</strong> tidak sesuai karena <strong>mem-</strong> tidak dipertahankan di sini, melainkan berubah menjadi <strong>me-</strong> saat bertemu dengan kata dasar yang dimulai dengan vokal.</li><li><strong>me-munya-i</strong> tidak terjadi karena perubahan imbuhan <strong>mem-</strong> langsung menjadi <strong>me-</strong>, dan tidak ada pengulangan <strong>me-</strong>.</li></ul><p>Jadi, bentuk yang benar adalah <strong>me-punya-i</strong>.</p>

Kata "punya" memang benar diawali dengan huruf vokal 'u', namun dalam pembentukan kata dengan imbuhan mem-, ada peraturan yang menyebutkan bahwa jika kata dasar diawali dengan huruf vokal, imbuhan mem- akan mengalami perubahan bentuk menjadi me- (bukan mem-). Hal ini dilakukan untuk memudahkan pelafalan.

Jadi, dalam kasus "punya" yang ditambah imbuhan mem- dan akhiran -i, aturan yang berlaku adalah:

  1. mem- berubah menjadi me- karena kata dasar "punya" diawali oleh huruf vokal.
  2. Proses selanjutnya adalah menambahkan akhiran -i setelahnya, yang menghasilkan bentuk me-punya-i.

Kenapa bukan "mem-punya-i" atau "me-munya-i"?

  • mem-punya-i tidak sesuai karena mem- tidak dipertahankan di sini, melainkan berubah menjadi me- saat bertemu dengan kata dasar yang dimulai dengan vokal.
  • me-munya-i tidak terjadi karena perubahan imbuhan mem- langsung menjadi me-, dan tidak ada pengulangan me-.

Jadi, bentuk yang benar adalah me-punya-i.


Iklan

Rendi R

Community

03 Desember 2024 14:26

Jawaban terverifikasi

<p>Pertanyaan yang sangat bagus! Mari kita analisis secara linguistik untuk memahami fenomena ini.</p><p><strong>1. Aturan umum imbuhan me(N)-</strong></p><p>Imbuhan <strong>me(N)-</strong> mengalami perubahan bentuk (asimilasi) sesuai dengan huruf pertama kata dasar:</p><ul><li><strong>"mem-"</strong> digunakan jika kata dasar dimulai dengan huruf <strong>b, p, f</strong>, atau <strong>v.</strong></li><li>Namun, jika huruf <strong>p</strong> adalah awal dari kata dasar, maka biasanya huruf <strong>p</strong> akan <strong>luluh</strong> (hilang), kecuali jika kata dasarnya tidak bisa kehilangan <strong>p</strong> karena sifat morfologinya.</li></ul><p><strong>2. Fenomena pada kata "punya"</strong></p><p>Kata dasar <strong>"punya"</strong> memiliki sifat <strong>tetap mempertahankan huruf p</strong> meskipun ditambahkan imbuhan <strong>me(N)-</strong> dan <strong>-i.</strong></p><p><strong>Mengapa demikian?</strong></p><p><strong>Kata "punya" adalah kata dasar tetap (tidak mengalami peluluhan).</strong><br>Beberapa kata memiliki sifat khusus di mana huruf pertama <strong>tidak luluh</strong>, misalnya kata-kata seperti:</p><ul><li><strong>"punya" โ†’ mem</strong>+<strong>punya</strong>+<strong>i</strong> = <strong>mempunyai</strong></li><li><strong>"potret" โ†’ mem</strong>+<strong>potret</strong> = <strong>memotret</strong></li></ul><p><strong>Struktur bunyi dan kejelasan makna.</strong><br>Jika kita memaksakan peluluhan menjadi <strong>"memunyai"</strong> atau <strong>"me-munya-i"</strong>, hal itu justru dapat merusak struktur bunyi yang jelas dan bisa mengubah persepsi makna kata tersebut dalam praktik sehari-hari.</p><p><strong>3. Mengapa "mem-punya-i" dan bukan "mem-unya-i" atau "me-munya-i"?</strong></p><p>Kata <strong>"mempunyai"</strong> adalah bentuk tetap dalam tata bahasa Indonesia. Imbuhan <strong>mem-</strong> tetap mempertahankan huruf <strong>p</strong> dari kata <strong>"punya"</strong> untuk memastikan:</p><p><strong>Makna tetap terjaga.</strong><br><strong>"Pun"</strong> dalam <strong>punya</strong> adalah bagian penting dari arti kata, dan jika peluluhan diterapkan, maka kata bisa menjadi tidak familiar bagi penutur.</p><p><strong>Harmonisasi bunyi.</strong><br>Kata seperti <strong>"me-munya-i"</strong> atau <strong>"mem-unya-i"</strong> terdengar janggal dan tidak lazim dalam pengucapan, sehingga melanggar prinsip <i>eufoni</i> (kesenangan bunyi) dalam bahasa.</p><p><strong>Kesimpulan</strong></p><p>Kata <strong>"mempunyai"</strong> mempertahankan huruf <strong>p</strong> dari kata dasar <strong>punya</strong> karena:</p><ol><li>Kata tersebut termasuk dalam kelompok kata yang <strong>tidak mengalami peluluhan</strong> secara morfologis.</li><li>Struktur bunyi dan kejelasan makna harus tetap terjaga.</li></ol><p>Terima kasih sudah bertanya, semoga penjelasan ini membantu! ๐Ÿ˜Š๐Ÿ™</p>

Pertanyaan yang sangat bagus! Mari kita analisis secara linguistik untuk memahami fenomena ini.

1. Aturan umum imbuhan me(N)-

Imbuhan me(N)- mengalami perubahan bentuk (asimilasi) sesuai dengan huruf pertama kata dasar:

  • "mem-" digunakan jika kata dasar dimulai dengan huruf b, p, f, atau v.
  • Namun, jika huruf p adalah awal dari kata dasar, maka biasanya huruf p akan luluh (hilang), kecuali jika kata dasarnya tidak bisa kehilangan p karena sifat morfologinya.

2. Fenomena pada kata "punya"

Kata dasar "punya" memiliki sifat tetap mempertahankan huruf p meskipun ditambahkan imbuhan me(N)- dan -i.

Mengapa demikian?

Kata "punya" adalah kata dasar tetap (tidak mengalami peluluhan).
Beberapa kata memiliki sifat khusus di mana huruf pertama tidak luluh, misalnya kata-kata seperti:

  • "punya" โ†’ mem+punya+i = mempunyai
  • "potret" โ†’ mem+potret = memotret

Struktur bunyi dan kejelasan makna.
Jika kita memaksakan peluluhan menjadi "memunyai" atau "me-munya-i", hal itu justru dapat merusak struktur bunyi yang jelas dan bisa mengubah persepsi makna kata tersebut dalam praktik sehari-hari.

3. Mengapa "mem-punya-i" dan bukan "mem-unya-i" atau "me-munya-i"?

Kata "mempunyai" adalah bentuk tetap dalam tata bahasa Indonesia. Imbuhan mem- tetap mempertahankan huruf p dari kata "punya" untuk memastikan:

Makna tetap terjaga.
"Pun" dalam punya adalah bagian penting dari arti kata, dan jika peluluhan diterapkan, maka kata bisa menjadi tidak familiar bagi penutur.

Harmonisasi bunyi.
Kata seperti "me-munya-i" atau "mem-unya-i" terdengar janggal dan tidak lazim dalam pengucapan, sehingga melanggar prinsip eufoni (kesenangan bunyi) dalam bahasa.

Kesimpulan

Kata "mempunyai" mempertahankan huruf p dari kata dasar punya karena:

  1. Kata tersebut termasuk dalam kelompok kata yang tidak mengalami peluluhan secara morfologis.
  2. Struktur bunyi dan kejelasan makna harus tetap terjaga.

Terima kasih sudah bertanya, semoga penjelasan ini membantu! ๐Ÿ˜Š๐Ÿ™


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan