Belva B

13 Agustus 2024 03:24

Iklan

Belva B

13 Agustus 2024 03:24

Pertanyaan

perjanjian perjanjian yang dibuat bangsa portugis dengan kerajaan kerajaan di nusantara

perjanjian perjanjian yang dibuat bangsa portugis dengan kerajaan kerajaan di nusantara

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

00

:

03

:

24

:

20

Klaim

17

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

BimBim B

13 Agustus 2024 15:14

Jawaban terverifikasi

<p>Pada masa kedatangan bangsa Portugis di Nusantara pada abad ke-16, mereka membuat beberapa perjanjian dengan kerajaan-kerajaan lokal untuk mengamankan kepentingan dagang mereka, khususnya dalam perdagangan rempah-rempah. Berikut adalah beberapa perjanjian penting yang dibuat oleh bangsa Portugis dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara:</p><p><strong>Perjanjian dengan Kerajaan Ternate (1512):</strong></p><ul><li>Setelah berhasil mencapai Kepulauan Maluku, Portugis menjalin hubungan dengan Kerajaan Ternate. Pada tahun 1512, Portugis dan Sultan Ternate menandatangani perjanjian yang memberikan Portugis hak monopoli untuk berdagang cengkeh di wilayah Ternate. Sebagai imbalannya, Portugis memberikan bantuan militer kepada Ternate dalam menghadapi musuh-musuhnya, terutama dari Kerajaan Tidore, yang merupakan saingan utama Ternate.</li></ul><p><strong>Perjanjian dengan Kerajaan Sunda (1522):</strong></p><ul><li>Portugis juga melakukan perjanjian dengan Kerajaan Sunda untuk mendirikan benteng dan pos dagang di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta). Perjanjian ini dikenal dengan nama Perjanjian Sunda-Portugis (1522). Dalam perjanjian ini, Portugis berjanji akan memberikan bantuan militer kepada Kerajaan Sunda jika diperlukan. Namun, perjanjian ini tidak sepenuhnya terealisasi karena adanya penolakan dari Kesultanan Demak yang menganggap Portugis sebagai ancaman.</li></ul><p><strong>Perjanjian dengan Kerajaan Hitu (Ambon) (1575):</strong></p><ul><li>Pada tahun 1575, Portugis menjalin perjanjian dengan pemimpin Hitu, salah satu kerajaan di Ambon. Perjanjian ini memungkinkan Portugis untuk mendirikan benteng dan mendirikan pos dagang di wilayah tersebut. Sebagai imbalannya, Portugis menyediakan perlindungan dan mendukung Hitu dalam konfliknya dengan kekuatan lain di wilayah tersebut.</li></ul><p>Perjanjian-perjanjian ini umumnya bersifat sepihak dan lebih menguntungkan pihak Portugis. Pada akhirnya, beberapa dari perjanjian ini menyebabkan konflik dan ketegangan dengan kerajaan-kerajaan lokal, yang merasa terancam oleh keberadaan Portugis. Hal ini juga mendorong munculnya perlawanan dari kerajaan-kerajaan lain di Nusantara terhadap kekuasaan Portugis, seperti perlawanan dari Kesultanan Aceh dan Kesultanan Demak.</p>

Pada masa kedatangan bangsa Portugis di Nusantara pada abad ke-16, mereka membuat beberapa perjanjian dengan kerajaan-kerajaan lokal untuk mengamankan kepentingan dagang mereka, khususnya dalam perdagangan rempah-rempah. Berikut adalah beberapa perjanjian penting yang dibuat oleh bangsa Portugis dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara:

Perjanjian dengan Kerajaan Ternate (1512):

  • Setelah berhasil mencapai Kepulauan Maluku, Portugis menjalin hubungan dengan Kerajaan Ternate. Pada tahun 1512, Portugis dan Sultan Ternate menandatangani perjanjian yang memberikan Portugis hak monopoli untuk berdagang cengkeh di wilayah Ternate. Sebagai imbalannya, Portugis memberikan bantuan militer kepada Ternate dalam menghadapi musuh-musuhnya, terutama dari Kerajaan Tidore, yang merupakan saingan utama Ternate.

Perjanjian dengan Kerajaan Sunda (1522):

  • Portugis juga melakukan perjanjian dengan Kerajaan Sunda untuk mendirikan benteng dan pos dagang di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta). Perjanjian ini dikenal dengan nama Perjanjian Sunda-Portugis (1522). Dalam perjanjian ini, Portugis berjanji akan memberikan bantuan militer kepada Kerajaan Sunda jika diperlukan. Namun, perjanjian ini tidak sepenuhnya terealisasi karena adanya penolakan dari Kesultanan Demak yang menganggap Portugis sebagai ancaman.

Perjanjian dengan Kerajaan Hitu (Ambon) (1575):

  • Pada tahun 1575, Portugis menjalin perjanjian dengan pemimpin Hitu, salah satu kerajaan di Ambon. Perjanjian ini memungkinkan Portugis untuk mendirikan benteng dan mendirikan pos dagang di wilayah tersebut. Sebagai imbalannya, Portugis menyediakan perlindungan dan mendukung Hitu dalam konfliknya dengan kekuatan lain di wilayah tersebut.

Perjanjian-perjanjian ini umumnya bersifat sepihak dan lebih menguntungkan pihak Portugis. Pada akhirnya, beberapa dari perjanjian ini menyebabkan konflik dan ketegangan dengan kerajaan-kerajaan lokal, yang merasa terancam oleh keberadaan Portugis. Hal ini juga mendorong munculnya perlawanan dari kerajaan-kerajaan lain di Nusantara terhadap kekuasaan Portugis, seperti perlawanan dari Kesultanan Aceh dan Kesultanan Demak.


Iklan

Aura A

13 Agustus 2024 03:50

Isi Perjanjian Tordesillas dan Saragosa


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan