Gracias M

13 Februari 2024 04:17

Iklan

Gracias M

13 Februari 2024 04:17

Pertanyaan

Perhatikan ilustrasi berikut! Dalam menyusun acara ulang tahun OSIS, memanfaatkan waktu satu minggu dengan kegiatan lomba. Dua hari kegiatan diisi dengan berbagai lomba. Hari pertama diisi lomba bola voli, catur, dan tenis meja. Sementara itu, hari kedua diadakan lomba baca puisi, pidato, karaoke, dan pembawa acara. Jadwal yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah ....

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

22

:

26

:

08

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Raisha A

15 Februari 2024 15:16

Jawaban terverifikasi

Jadwal yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah: 1. Hari Pertama: - Lomba Bola Voli - Lomba Catur - Lomba Tenis Meja 2. Hari Kedua: - Lomba Baca Puisi - Lomba Pidato - Lomba Karaoke - Pembawa Acara


Iklan

Jefflobayepink J

15 Februari 2024 03:10

hari pertama tabel, hari kedua tabel.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Perhatikan dengan saksama peragaan negosiasi berdasarkan teks di bawah ini. Sponsor Pentas Seni Sekolah Ketua OSIS : Selamat pagi, Pak. Kami mohon waktu Bapak untuk membicarakan persoalan proposal sponsor kegiatan pentas seni yang kami ajukan minggu lalu. Wakasek : Silakan. Silakan duduk. Bagaimana jadinya? Apakah kalian tetap pada rencana awal menggunakan sponsor tunggal dari perusahaan *rokok itu? Ketua OSIS : Ya, Pak. Kami tetap akan mengadakan kontrak kerja sama dengan sponsor *rokok Mantap. Dengan kontrak tersebut kita tidak perlu lagi repot-repot mencari sponsor lain. Sebagai sponsor tunggal, mereka sanggup mengeluarkan seluruh biaya yang kita perlukan. Jadi panitia bisa lebih fokus menyiapkan materi acaranya. Lagi pula, dengan waktu yang tinggal dua bulan lagi, rasanya sulit bisa mencapai target dana kalau harus mencari sponsor ke perusahaan-perusahaan lain. Wakasek : Saya bisa memahami alasanmu. Namun, kalian juga harus memahami bahwa sekolah itu merupakan institusi pendidikan yang harus memberi keteladanan yang baik. Bagaimana kata masyarakat, orang tua dan para siswa nanti. Mereka semua tahu, selama ini sekolah kita melarang keras peredaran *rokok di lingkungan sekolah. Nah, ini kalian malah akan mendatangkan pabrik *rokok. Mereka akan mengatakan sekolah plin-plan, tidak punya prinsip. Jadi, maaf. Bapak tetap belum bisa menyetujui proposal tersebut. Ketua Panitia : Wah, rupanya Bapak masih salah persepsi. Begini, Pak. Meskipun perusahaan *rokok, mereka tidak akan membawa *rokok sebatang pun ke sini. Saya sudah konfirmasi itu ke mereka. Mereka hanya akan pasang umbul-umbul dan beberapa spanduk besar. Jadi, Bapak tidak usah mengkhawatirkan hal itu secara berlebihan. Wakasek : Justru itu yang mengkhawatirkan Bapak. Tahu tidak kamu, dampak visualisasi spanduk-spanduk itu lebih besar daripada mereka membagi beberapa bungkus ke *rokok ke penonton. Spanduk akan dibaca, dilihat, dan diingat oleh semua orang. Masyarakat langsung akan menilai sekolah kita mendukung *rokok. Ketua OSIS : Jadi, Bapak tetap tidak akan meyetujui? Wakasek : Wah, kalau masalah prinsip, Bapak tetap berpegang teguh pada aturan. Selain itu, masalah waktu pelaksanaanya, Bapak pikir juga tidak tepat karena pada minggu kedua Mei sekolah sedang sibuk mempersiapkan Ulangan Umum semester 2. Ketua Panitia : Terus bagaimana, Pak? Kalau kami tidak boleh menggunakan sponsor perusahaan *rokok, kegiatan ini akan terancam batal. Padahal, publikasi sudah tersebar luas. Lalu, untuk masalah waktu kalau sebelum Mei, kami khawatir tidak dapat lakukan persiapan matang. Jadi, saya rasa waktunya sudah tidak ada pilihan lagi. Wakasek : Sekali lagi saya katakan ini masalah prinsip dan prioritas. Sebagai insan yang berpendidikan, mestinya kalian harus mampu menjadi teladan masyarakat dalam mengampanyekan hidup dan lingkungan sehat tanpa asap *rokok. Kalian juga tidak boleh memaksakan hendak tanpa melihat agenda akademik sekolah yang lebih penting. Semua kegiatan yang diadakan OSIS harus diselaraskan dengan kalender akademik sekolah. Ketua OSIS : Terus bagaimana solusinya, Pak. Apakah persiapan dan kerja keras teman-teman selama ini akan sia-sia dan langkah kami terhenti di sini? Sayang sekali, Pak. Wakasek : Tidak. tentu tidak. Saya rasa masih ada jalan keluar. Kegiatan pentas seni itu tetap harus jalan terus karena juga banyak manfaatnya. Mengenai dana, bisa saja kan menggali potensi dari teman-teman sendiri. Ketua Panitia : Maksud Bapak? Wakasek : Kalian bisa menggali dana dengan menjual minuman dan makanan di kantin. Jumlah siswa kita ribuan, lho. Itu potensi pasar yang besar. Seandainya saja setiap siswa tiap hari beri keuntungan 500 rupiah, sehari kalian bisa mendapat dana 1/2 juta rupiah. Kalau itu dilakukan rutin selama 3 bulan, sampai acara tiba, hitung sendiri berapa dana yang bisa kalian peroleh. Selain itu, Bapak menyarankan pentas seni diadakan secara sederhana saja sesuai dengan kemampuan dana yang diperoleh. Nah, untuk waktu kegiatan, sebaiknya diundur pada bulan Juli, setelah kegiatan ulangan umum. Ketua Panitia : Uih..., ide bisnis Bapak sangat hebat. Kami malah tidak berpikir sejauh itu. Ketua OSIS : Ternyata, tanpa sponsor pun bisa juga ya, Pak. Baik, Pak. Nanti saya akan adakan rapat lagi dengan seluruh pengurus OSIS. Terima kasih, ya, Pak, atas masukan dan sarannya. Selamat siang. Wakasek : Ya, selamat siang. Apa alasan wakasek kesiswaan menolak atau keberatan terhadap tuntutan ketua OSIS?

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Bola-Bola Waktu Oleh Rakhma Subarna Ivan menendang kerikil di jalan dengan kasar hingga terpelanting berhamburan. Debu mengepul dari kerikil-kerikil itu. Lagi-lagi ia dijadikan bahan tertawaan! Ini semua gara-gara kue basah Ibu! Setiap hari Ivan harus bangun pukul setengah empat pagi dan membantu Ibu membuat aneka kue basah. Ivan juga harus pergi lebih pagi untuk mengantarkan kue-kue itu ke beberapa warung menuju sekolah. Hal yang paling memalukan, Ivan menitipkan kue itu juga di kantin sekolah! Ketika Fiam, anak paling usil di kelasnya tahu, ia segera mengejek Ivan. Dan begitu Fiam memulai, julukan “tukang kue” untuknya pun langsung diikuti teman-teman sekelas. Seolah belum cukup memalukan, bangun pagi dan rasa lelah bekerja sejak subuh membuat Ivan sering tertidur saat pelajaran. “Wah, tukang kue mau alih profesi jadi tukang tidur,” ejek Fiam yang memancing tawa sekelas. Ivan masih menendang kerikil-kerikil itu. “Aku tidak mau lagi!” teriak Ivan dalam hatinya. “Aku tidak mau lagi berjualan kue. Aku ingin menjadi anak SMP yang keren dan dikagumi oleh teman-temanku!” “Kau yakin?” Ivan menengok. Seorang pria berkerudung hitam memandangnya. Bibir pria itu tersenyum ramah. Di meja di hadapannya tergeletak aneka bola warnawarni. Ivan memandang pria itu sambil mengerutkan alisnya. Apakah dia peramal? tanya Ivan dalam hati. “Kau ingin melihat apa yang terjadi apabila kau berhenti berjualan kue?” Ragu-ragu, Ivan mengangguk. Ia lalu mengambil bola merah yang disodorkan pria itu. Seketika, tubuhnya terasa ringan, dunia di sekitarnya berputar. Ivan terkesiap. Ia terbangun di sebuah kamar yang terasa asing. Dengan heran, ia menatap Nina dan Danu, adiknya. Mengapa mereka tidur di sini? Ivan menatap sekeliling. Kamar itu sempit, pengap, dan terutama sangat berantakan! Barang-barang miliknya tergeletak di mana saja, sementara tumpukan buku koleksi Nina dan mainan Danu memenuhi sudut-sudut kamar. “Pukul 06.00? Aku terlambat untuk membuat kue!” Ivan segera berdiri dan keluar kamar. “Kamu sudah bangun, Van?” suara Ibu menyapanya. Mata Ivan membelalak lebar melihat kerut-kerut yang bertambah di wajah Ibu dan kelelahan yang tergambar jelas di sana. “Syukurlah. Ibu pergi dahulu, ya. Jangan lupa, antar adik-adikmu ke sekolah.” Ivan termangu. Ia menatap sosok Ibu yang membawa kotak-kotak berisi aneka kue basah. Jadi, tampaknya mereka masih berjualan kue basah. Hanya, kali ini, Ibu tidak meminta bantuannya. Akhirnya, Ivan terbebas dari tugasnya! Lalu, di mana Ayah? Biasanya Ayah yang mengantar Ibu untuk pergi berjualan. Ivan memandang ke sekeliling ruangan. Saat itulah Ivan menatap sebuah foto berbingkai hitam di dekat meja makan. Di dalamnya, wajah lelah ayahnya tersenyum ramah. “Van, nanti siang jangan lupa latihan basket, ya. Minggu depan kita lawan SMP Bina Bangsa.” Ivan hanya mengangguk lesu. Sekarang ia tahu, ia berada di tahun 2022. Tidak ada lagi teman-teman sekelas yang mengejeknya. Malah bisa dikatakan, ia memiliki cukup banyak teman. Nilai-nilainya bukan yang terbaik, tetapi bukan pula yang paling jelek. Ia berhasil masuk tim basket selama dua tahun berturut-turut. Semua tampak sempurna. Namun, mengapa Ivan menyesal berada di tahun ini? Tadi pagi ia mengetahui bahwa ayahnya tidak lagi bersama mereka. Ayah meninggal karena sakit. Kata Ibu, Ayah sering mengabaikan sakit yang dideritanya dan berkeras membantu Ibu. Ayah bahkan menolak tawaran Ibu untuk membayar seorang pekerja. Ayah ingin hasil penjualan kue ditabung untuk biaya kuliah Ivan nanti. “Hai, Van! Apakah Ibumu sudah sembuh? Mamaku ingin pesan kue basah untuk arisan, tetapi Ibumu bilang ia sedang tidak enak badan.” Perkataan Hario menyadarkan Ivan lagi dari lamunannya. Ivan menunduk. Ia teringat wajah menua dan lelah ibunya tadi pagi, bahkan Ibunya tidak mengatakan kepadanya bahwa ia sedang sakit. Ivan menelengkupkan kepala di atas meja. Andai saja penyesalan bisa memutar kembali waktu, ia lebih memilih membantu kedua orang tuanya berjualan kue. Matanya terasa panas. Kepalanya terasa berputar. Ivan mengerjap. Seseorang mengguncang tubuhnya lembut. “Ivan, bangun, Nak.” Ivan memicingkan mata. Ia mengenal suara tegas tetapi lembut itu. “Ayah! Syukurlah!” Ivan segera tersadar dan memeluk ayahnya erat. “Wah, wah, wah …! Tadi kamu mimpi buruk, ya?” Pagi masih gelap saat Ivan melihat ke luar jendela. Ivan tahu ia harus bangun lebih pagi karena mereka mendapat pesanan kue untuk acara pernikahan dan rapat di kantor RW. Memikirkan pesanan kue itu, Ivan melompat dari tempat tidur dengan penuh semangat. “Ayah, Ibu, tahu nggak? Kue-kue basah buatan Ibu ini banyak yang suka, loh!” cerita Ivan. Untuk sesaat, Ayah dan Ibu saling memandang dan menyimpan senyum geli. Mungkin mereka heran melihat Ivan yang tak lagi menggerutu dan malas-malasan saat membantu. “Eih, aku serius loh ini,” tambah Ivan lagi melihat reaksi kedua orang tuanya. “Van, kamu nggak apa-apa, Van?” suara Hario terdengar cemas dan makin jauh. Lalu segalanya gelap. Ayah tergelak. Ia mengusap kepala Ivan dengan lembut, “Tentu saja kami tahu, ini kan resep warisan turun-temurun!” Tepat pukul 05.00, kue-kue basah nan cantik telah siap. Harum manis kue memenuhi rumah. Meski lelah, Ivan merasa bangga melihat kue-kue yang baru ditatanya. Rasanya ia makin mahir menata kue-kue ini. “Van, tolong masukkan setiap jenis ke dalam kotak untuk pesanan kawinan dan Pak RW, ya. Biar Ayah yang menyiapkan untuk dibawa ke pasar. Ibu mau membuat sarapan dahulu sebelum adik-adikmu bangun,” kata Ibu. Ivan mengangguk. Saat memasukkan kue-kue ke dalam setiap kotak, sebuah ide melintas dalam benaknya. Masih ada 30 menit sebelum ia harus bersiap ke sekolah. Ivan mengambil selembar kertas, lalu segera menggambar sebuah kotak berisi aneka kue cantik. “Camilan Cantik Akhir Minggu,” begitu Ivan memberi judul gambar tersebut. Di bagian bawah gambar, Ivan menulis, “Untuk pemesanan, hubungi Ivan – kelas VII B.” 1. Siapakah nama tokoh cerita Bola-Bola Waktu?

4

3.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kebersihan lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dan tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Menjaga kebersihan lingkungan sama artinya menciptakan lingkungan yang sehat, bebas dari kotoran, seperti debu, sampah dan bau yang tidak sedap. Dengan lingkungan yang sehat, kita tidak akan mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, malaria, muntaber dan lainnya. Tidak hanya di bidang kesehatan, kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, keindahan dan keasrian lingkungan yang nantinya bermuara pada kedamaian. Semua ini dapat kita raih dengan melakukan perbuatan kecil dan sederhana, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita. Kebersihan lingkungan dimulai dari lingkungan rumah dan sekolah. Untuk kebersihan lingkungan di sekitar rumah, kita lakukan dengan membersihkan halaman dan telajakan rumah. Mari biasakan diri dengan pola hidup bersih. Sementara itu untuk sekolah, ciptakan suasana ruang belajar yang bersih, rapi dan indah sehingga kita nyaman dalam melakukan aktivitas belajar sehari-hari. Perlu juga diatur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah. Hal yang tidak kalah penting adalah menanam tanaman. Tanaman mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai penyaring debu, penyimpan air tanah, penyejuk dan pendingin alami. Selain itu tanaman juga dapat dijadikan sebagai taman yang akan memberikan suasana asri dan indah lingkungan sekitar kita. Dengan adanya pohon yang rindang, taman yang asri, otomatis kita akan menjadi nyaman dan betah di rumah maupun di sekolah dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Nah, kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita jaga lingkungan mulai dari kebersihan lingkungan di sekitar kita. Seperti kata pepatah "bersih pangkal sehat". (Sumber: www. bulelengkab. go. id dengan pengubahan) Paragraf yang menyatakan bahwa menanam tanaman adalah sebagai salah satu upaya untuk menjaga keindahan dan kenyaman lingkungan sekitar terdapat pada paragraf .... A. pertama B. kedua C. ketiga D. keempat

2

0.0

Jawaban terverifikasi

Perhatikan dengan saksama peragaan negosiasi berdasarkan teks di bawah ini. Sponsor Pentas Seni Sekolah Ketua OSIS : Selamat pagi, Pak. Kami mohon waktu Bapak untuk membicarakan persoalan proposal sponsor kegiatan pentas seni yang kami ajukan minggu lalu. Wakasek : Silakan. Silakan duduk. Bagaimana jadinya? Apakah kalian tetap pada rencana awal menggunakan sponsor tunggal dari perusahaan *rokok itu? Ketua OSIS : Ya, Pak. Kami tetap akan mengadakan kontrak kerja sama dengan sponsor *rokok Mantap. Dengan kontrak tersebut kita tidak perlu lagi repot-repot mencari sponsor lain. Sebagai sponsor tunggal, mereka sanggup mengeluarkan seluruh biaya yang kita perlukan. Jadi panitia bisa lebih fokus menyiapkan materi acaranya. Lagi pula, dengan waktu yang tinggal dua bulan lagi, rasanya sulit bisa mencapai target dana kalau harus mencari sponsor ke perusahaan-perusahaan lain. Wakasek : Saya bisa memahami alasanmu. Namun, kalian juga harus memahami bahwa sekolah itu merupakan institusi pendidikan yang harus memberi keteladanan yang baik. Bagaimana kata masyarakat, orang tua dan para siswa nanti. Mereka semua tahu, selama ini sekolah kita melarang keras peredaran *rokok di lingkungan sekolah. Nah, ini kalian malah akan mendatangkan pabrik *rokok. Mereka akan mengatakan sekolah plin-plan, tidak punya prinsip. Jadi, maaf. Bapak tetap belum bisa menyetujui proposal tersebut. Ketua Panitia : Wah, rupanya Bapak masih salah persepsi. Begini, Pak. Meskipun perusahaan *rokok, mereka tidak akan membawa *rokok sebatang pun ke sini. Saya sudah konfirmasi itu ke mereka. Mereka hanya akan pasang umbul-umbul dan beberapa spanduk besar. Jadi, Bapak tidak usah mengkhawatirkan hal itu secara berlebihan. Wakasek : Justru itu yang mengkhawatirkan Bapak. Tahu tidak kamu, dampak visualisasi spanduk-spanduk itu lebih besar daripada mereka membagi beberapa bungkus ke *rokok ke penonton. Spanduk akan dibaca, dilihat, dan diingat oleh semua orang. Masyarakat langsung akan menilai sekolah kita mendukung *rokok. Ketua OSIS : Jadi, Bapak tetap tidak akan meyetujui? Wakasek : Wah, kalau masalah prinsip, Bapak tetap berpegang teguh pada aturan. Selain itu, masalah waktu pelaksanaanya, Bapak pikir juga tidak tepat karena pada minggu kedua Mei sekolah sedang sibuk mempersiapkan Ulangan Umum semester 2. Ketua Panitia : Terus bagaimana, Pak? Kalau kami tidak boleh menggunakan sponsor perusahaan *rokok, kegiatan ini akan terancam batal. Padahal, publikasi sudah tersebar luas. Lalu, untuk masalah waktu kalau sebelum Mei, kami khawatir tidak dapat lakukan persiapan matang. Jadi, saya rasa waktunya sudah tidak ada pilihan lagi. Wakasek : Sekali lagi saya katakan ini masalah prinsip dan prioritas. Sebagai insan yang berpendidikan, mestinya kalian harus mampu menjadi teladan masyarakat dalam mengampanyekan hidup dan lingkungan sehat tanpa asap *rokok. Kalian juga tidak boleh memaksakan hendak tanpa melihat agenda akademik sekolah yang lebih penting. Semua kegiatan yang diadakan OSIS harus diselaraskan dengan kalender akademik sekolah. Ketua OSIS : Terus bagaimana solusinya, Pak. Apakah persiapan dan kerja keras teman-teman selama ini akan sia-sia dan langkah kami terhenti di sini? Sayang sekali, Pak. Wakasek : Tidak. tentu tidak. Saya rasa masih ada jalan keluar. Kegiatan pentas seni itu tetap harus jalan terus karena juga banyak manfaatnya. Mengenai dana, bisa saja kan menggali potensi dari teman-teman sendiri. Ketua Panitia : Maksud Bapak? Wakasek : Kalian bisa menggali dana dengan menjual minuman dan makanan di kantin. Jumlah siswa kita ribuan, lho. Itu potensi pasar yang besar. Seandainya saja setiap siswa tiap hari beri keuntungan 500 rupiah, sehari kalian bisa mendapat dana 1/2 juta rupiah. Kalau itu dilakukan rutin selama 3 bulan, sampai acara tiba, hitung sendiri berapa dana yang bisa kalian peroleh. Selain itu, Bapak menyarankan pentas seni diadakan secara sederhana saja sesuai dengan kemampuan dana yang diperoleh. Nah, untuk waktu kegiatan, sebaiknya diundur pada bulan Juli, setelah kegiatan ulangan umum. Ketua Panitia : Uih..., ide bisnis Bapak sangat hebat. Kami malah tidak berpikir sejauh itu. Ketua OSIS : Ternyata, tanpa sponsor pun bisa juga ya, Pak. Baik, Pak. Nanti saya akan adakan rapat lagi dengan seluruh pengurus OSIS. Terima kasih, ya, Pak, atas masukan dan sarannya. Selamat siang. Wakasek : Ya, selamat siang. Apa argumen ketua panitia terhadap tuntutan yang diajukan?

1

0.0

Jawaban terverifikasi

rhatikan teks berikut! Assalamualaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Selamat siang ibubapak guru dan teman-teman yang saya cintal Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah kenikmatan dan keselamatan sehingga kita dapat berkumpul di ruang ini dalam keadaan sehat walafiat Pada kesempatan ini, Izinkan saya menyampaikan beberapa gagasan dan pendapat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup, sebagaimana telah kita ketahui bersama. Kelestarian lingkungan hidup menjadi sangat penting dijaga demi kelangsungan anak cucu kita kelak Lingkungan hidup yang rusak akan mudah mendatangkan berbagai bencana, seperti tanah longsor, kekeringan, dan sebagainya Dalam situasi demikian sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam menjalankan fitrah sebagai manusia yaitu mengemban amanah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dengan demikian kelangsungan hidup pohon akan diganti dengan pohon-pohon yang baru. Apabila ini dilakukan oleh kita, maka banyak manfaat yang dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari sampai anak cucu kelak. Yang kedua adalah membuang sampah pada tempatnya Setidaknya kita memiliki kesadaran untuk terpanggil hatinya dalam membuang sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan. Jangan membuang sampah di sembarang tempat. Karena itu tidak baik untuk kesehatan dalam kelestarian lingkungan. Kemudian sampah tersebut di daur ulang sesuai dengan jenis-jenis sampah baik yang organik maupun yang nonorganik. Yang ketiga adalah memanfaatkan kebutuhan pohon sesuai dengan kebutuhan mematuhi larangan-larangan penebangan pohon secara liar. Demikian beberapa gagasan dan pendapat yang bisa saya sampaikan terkait dengan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup Semoga ada bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih, saya mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan 1. Tentukan informasi yang ada dalam teks pidato tersebut tesebut! 2.tentukan struktur teks pidato tersebut.

3

0.0

Jawaban terverifikasi