Perbedaan Masa Orde Baru dengan Masa Reformasi

Halo Pusparina. Kakak bantu jawab ya😊 Jadi, perbedaan masa Orde Baru dan Orde Reformasi dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti pelaksanaan pemilu, penyampaian berpendapat, pengambilan keputusan, pemberantasan korupsi, dan perbedaan aturan hukum. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut: Orde Baru merupakan era kepemimpinan Presiden Soeharto selama 32 tahun pada 11 Maret 1966 hingga 1998. Sedangkan, era reformasi lahir setelah negara Indonesia mengalami berbagai krisis yang melanda, mulai dari krisis kehidupan, ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, bahkan kepercayaan. Akibatnya, jatuhnya pemerintahan Soeharto selama 32 tahun dan berganti menjadi era reformasi yang berlangsung mulai tahun 1998 hingga saat ini. Pergantian era pemerintahan pasti membuat adanya perbedaan besar yang dimulai dari perbedaan cara pengambilan kebijakan dan cara mengelola negara. Adapun perbedaan masa Orde Baru dan Orde Reformasi, yaitu sebagai berikut: 1. Pemilihan umum berlangsung tidak bebas dan tidak jujur pada masa Orde Baru, sementara pada masa Reformasi berlangsung bebas, jujur dan adil. 2. Pada masa Orde Baru, pers dikekang dan masyarakat tidak bebas menyuarakan pendapat, sementara kebebasan pers dan kebebasan berpendapat dijamin pada masa Reformasi. 3. Pada masa Orde Baru, kebijakan ditentukan oleh pemerintah pusat, sementara pada masa Reformasi dilakukan Otonomi Daerah untuk memberi wewenang mengambil kebijakan pada bidang tertentu. 4. Pada masa Orde Baru, tindakan korupsi merajalela dan dibiarkan, sementara pada masa Reformasi dibentuk KPK untuk melakukan penindakan korupsi. 5. Pada masa orde lama banyak terjadi ketidak adilan dan rekayasa pada proses peradilan. Sementara pada masa reformasi, penyimpangan telah diperbaiki secara menyeluruh dengan batasan wewenang kekuasaan yang jelas antara lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Semoga membantu 😊