perbedaan arbitrase dan konsiliasi

<p>Arbitrase dan konsiliasi adalah dua metode yang berbeda dalam penyelesaian konflik. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:</p><p><strong>Arbitrase</strong>:</p><ul><li>Arbitrase melibatkan pihak ketiga yang disepakati oleh para pihak yang terlibat dalam konflik untuk membuat keputusan yang mengikat bagi kedua belah pihak.</li><li>Arbitrator (pihak ketiga) memiliki kekuasaan untuk mendengarkan argumen dari kedua belah pihak dan kemudian membuat keputusan yang dianggapnya adil dan sesuai dengan hukum.</li><li>Keputusan arbitrase bersifat final dan mengikat, artinya pihak yang berselisih harus menerima dan melaksanakan keputusan tersebut.</li></ul><p><strong>Konsiliasi</strong>:</p><ul><li>Konsiliasi juga melibatkan pihak ketiga, tetapi peran pihak ketiga ini berbeda dari arbitrator. Dalam konsiliasi, pihak ketiga bertindak sebagai mediator atau fasilitator untuk membantu para pihak yang terlibat dalam konflik mencapai kesepakatan.</li><li>Mediator tidak memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan atau mengimpose solusi kepada pihak-pihak yang terlibat. Sebaliknya, mereka bertugas untuk memfasilitasi komunikasi, membantu mengidentifikasi masalah inti, dan membantu mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak.</li><li>Kesepakatan yang dicapai melalui konsiliasi didasarkan pada kesepakatan bersama antara pihak-pihak yang terlibat. Ini berarti solusi yang dicapai biasanya lebih berkelanjutan karena pihak-pihak tersebut merasa memiliki bagian dalam pembuatan keputusan.</li></ul>