ANNISA I

28 September 2023 06:58

Iklan

ANNISA I

28 September 2023 06:58

Pertanyaan

Penyebab ternate dan tidore bersatu?

Penyebab ternate dan tidore bersatu?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

05

:

00

:

50

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

28 September 2023 07:04

Jawaban terverifikasi

<p>Karena Kerajaan Tidore mengetahui bahwa selama ini Belanda berkhianat kepada mereka, tujuan utama Belanda adalah ingin menguasai kerajaan Ternate dan Tidore. Setelah mengetahui hal itu, kerajaan Tidore tidak mau lagi bergabung dengan Belanda, tetapi Belanda mengancam kalau kerajaan Tidore tidak mau tunduk kepada Belanda kerajaan Tidore akan diserang.</p><p>Karena persenjataan Belanda lebih banyak dan lebih canggih dari pada kerjaan Tidore, akhirnya kerajaan Tidore bergabung bersama kerajaan Ternate untuk menyerang Belanda. Akibatnya, terjadilah persatuan kembali dan bersatu melawan Belanda</p>

Karena Kerajaan Tidore mengetahui bahwa selama ini Belanda berkhianat kepada mereka, tujuan utama Belanda adalah ingin menguasai kerajaan Ternate dan Tidore. Setelah mengetahui hal itu, kerajaan Tidore tidak mau lagi bergabung dengan Belanda, tetapi Belanda mengancam kalau kerajaan Tidore tidak mau tunduk kepada Belanda kerajaan Tidore akan diserang.

Karena persenjataan Belanda lebih banyak dan lebih canggih dari pada kerjaan Tidore, akhirnya kerajaan Tidore bergabung bersama kerajaan Ternate untuk menyerang Belanda. Akibatnya, terjadilah persatuan kembali dan bersatu melawan Belanda


Iklan

Vincent M

Community

28 September 2023 09:36

Jawaban terverifikasi

<p>Persatuan antara Ternate dan Tidore terjadi sebagai respons terhadap ancaman dari bangsa Eropa, terutama Spanyol dan Portugis, yang berusaha menguasai jalur perdagangan rempah-rempah di wilayah Maluku (Kepulauan Banda) pada abad ke-16. Rempah-rempah, seperti cengkih dan pala, sangat berharga pada saat itu dan menjadi komoditas yang sangat dicari oleh bangsa Eropa.</p><p>Kedua kerajaan ini, Ternate dan Tidore, pada awalnya bersaing untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut. Namun, mereka menyadari bahwa persaingan internal mereka hanya akan memperkuat kedatangan bangsa Eropa dan mengancam kedaulatan mereka sendiri. Oleh karena itu, pada tahun 1529, mereka mencapai perjanjian yang dikenal sebagai "Perjanjian Sarikayo," yang bertujuan untuk bersatu melawan bangsa Eropa yang ingin menguasai wilayah tersebut.</p><p>Hasil dari persatuan ini adalah pembentukan persekutuan yang kuat antara Ternate dan Tidore, yang kemudian melibatkan kerajaan-kerajaan lain di wilayah Maluku untuk menghadapi bangsa Eropa. Meskipun mereka melawan dengan gigih, akhirnya bangsa Eropa, terutama Belanda, berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku dan mengendalikan perdagangan rempah-rempah.</p><p>Persatuan Ternate dan Tidore adalah salah satu contoh perlawanan terhadap dominasi bangsa Eropa di Asia pada masa penjelajahan dan kolonialisasi, meskipun akhirnya mereka harus menyerah kepada kekuatan militer dan ekonomi bangsa Eropa.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Persatuan antara Ternate dan Tidore terjadi sebagai respons terhadap ancaman dari bangsa Eropa, terutama Spanyol dan Portugis, yang berusaha menguasai jalur perdagangan rempah-rempah di wilayah Maluku (Kepulauan Banda) pada abad ke-16. Rempah-rempah, seperti cengkih dan pala, sangat berharga pada saat itu dan menjadi komoditas yang sangat dicari oleh bangsa Eropa.

Kedua kerajaan ini, Ternate dan Tidore, pada awalnya bersaing untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut. Namun, mereka menyadari bahwa persaingan internal mereka hanya akan memperkuat kedatangan bangsa Eropa dan mengancam kedaulatan mereka sendiri. Oleh karena itu, pada tahun 1529, mereka mencapai perjanjian yang dikenal sebagai "Perjanjian Sarikayo," yang bertujuan untuk bersatu melawan bangsa Eropa yang ingin menguasai wilayah tersebut.

Hasil dari persatuan ini adalah pembentukan persekutuan yang kuat antara Ternate dan Tidore, yang kemudian melibatkan kerajaan-kerajaan lain di wilayah Maluku untuk menghadapi bangsa Eropa. Meskipun mereka melawan dengan gigih, akhirnya bangsa Eropa, terutama Belanda, berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku dan mengendalikan perdagangan rempah-rempah.

Persatuan Ternate dan Tidore adalah salah satu contoh perlawanan terhadap dominasi bangsa Eropa di Asia pada masa penjelajahan dan kolonialisasi, meskipun akhirnya mereka harus menyerah kepada kekuatan militer dan ekonomi bangsa Eropa.

 

 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah dampak perang dunia II terhadap kehidupan politik dunia?

58

3.0

Jawaban terverifikasi