Penandatangan perjanjian Renville menimbulkan akibat buruk bagi Indonesia. Berikut yang bukan termasuk akibat buruk dari perjanjian Renville bagi Indoensia adalah .... a. Prekonomian Indonesia di Blokade oleh Belanda b. Indonesia hanya menguasai pulau Jawa, Madura, dan Sumatra c. Jatuhnya Kabinet Amir Syariffudin karena dianggap menjual Indonesia kepada Belanda d. Wilayah Republik Indonesia semakin menjadi sempit e. Indonesia menarik mundur kesatuan-kesatuan militer dari daerah gerilya

Hai Kurniawan I, Kakak bantu jawab ya. Jawaban yang paling tepat adalah B. Indonesia hanya menguasai pulau Jawa, Madura, dan Sumatera. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Perundingan Renville merupakan salah satu upaya dari bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan tentunya melalui jalur diplomasi yang dilaksanakan pada 8 Desember 1947. Sebelumnya adanya perundingan ini, telah terjadi penyerangan Belanda kepada wilayah Indonesia yakni Agresi Militer I yang dimulai pada 21 Juli 1947. Maka dari itu pada 25 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB membentuk KTN (Komisi Tiga Negara) dan mengusulkan agar dilakukannya perundingan untuk menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Belanda. Perundingan tersebut dilakukan di atas kapal Angkatan Laut milik Amerika Serikat yakni USS Renville. Adapun keputusannya ialah: 1. Pihak Indonesia setuju akan dibentuknya negara Indonesia Serikat 2. Belanda bebas membentuk negara-negara federal di daerah yang didudukinya 3. Pemerintah Indonesia bersedia menarik pasukannya dan mengosongkan daerah-daerah di belakang Garis Van Mook. Menanggapai hasil tersebut Adapun reaksi dari beberapa pihak yakni dari tentara dan partai politik. Dimana untuk tentara sendiri reaksi yang muncul ialah ketika mereka harus melakukan Long March terutama yang dilakukan oleh tentara di Jawa Barat. Tentunya hal tersebut menimbulkan kekecewaan yang dirasakan oelh Divisi Siliwangi atas pengosongan basis TNI di wilayah-wilayah Jawa Barat yang diharuskan pindah ke Yogyakarta sebagai ibukota baru. Begitupun dengan elit politik dari partai, dimana kekecewaan muncul kepada Perdana Menteri Amir Syarifuddin yang dirasa telah menjual wilayah Indonesia kepada Belanda yang tentunya sangat merugikan bangsa. Pada akhirnya kabinet tersebut mengembalikan mandate kembali kepada presiden. Kerugian lainnya ialah ketika wilayah Indonesia semakin sempit dimana hanya sebagian Jawa dan Sumatera saja. Indonesia juga mengalami blokade ekonomi, dimana Belanda mencegah masuknya pangan, sandang dan senjata ke wilayah Indonesia. Semoga membantu ya 😊