Pembangkit listrik tenaga air terbesar di Indonesia terdapat di DAS Citarum di Jawa Barat dengan 3 bendungannya yaitu Saguling, Hirata, dan Jatilihur. Namun sangat disayangkan ketiga bendungan tersebut mengalami proses pendangkalan yang sangat cepat akibat endapan lumpur yang dibawa oleh anak- anak sungai citarum. endapan pasir dan lumpur yang dibawa oleh air sungai Citarum disebut sedimen .... a. marine b. aquatis c. glasial d. fluvial e. aeris

berikut ini adalah pembahasan lebih lengkap dan jelas mengenai istilah "sedimen fluvial" dan bagaimana hal ini berhubungan dengan kondisi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum: Sedimen Fluvial: Sedimen fluvial mengacu pada material yang dibawa oleh aliran sungai, seperti pasir, lumpur, kerikil, dan batuan kecil lainnya. Proses transportasi ini terjadi ketika air sungai mengalir dan membawa material dari sumber erosi di daerah dataran tinggi menuju daerah yang lebih rendah, seperti danau atau laut. Material-material ini bisa terbawa oleh air dalam berbagai ukuran dan bentuk, tergantung pada kecepatan aliran dan jenis batuan yang tererosi. DAS Citarum dan Pendangkalan: DAS Citarum, yang terletak di Jawa Barat, merupakan salah satu daerah aliran sungai terpenting di Indonesia. Daerah ini memiliki potensi air yang besar dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk pembangkit listrik tenaga air. Bendungan-bendungan seperti Saguling, Hirata, dan Jatilihur memanfaatkan aliran sungai ini untuk menghasilkan energi listrik. Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh DAS Citarum adalah pendangkalan di bendungan-bendungan tersebut. Pendangkalan terjadi ketika sedimen fluvial yang terbawa oleh aliran sungai mulai mengendap di dasar bendungan. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya kapasitas tampungan air di bendungan, yang pada gilirannya dapat mengganggu fungsi pembangkit listrik dan pasokan air. Sedimen yang terbawa oleh Sungai Citarum adalah hasil dari erosi tanah dan batuan di DAS tersebut. Erosi ini terjadi di hulu sungai, di lereng pegunungan, dan di daerah dataran tinggi yang dilalui oleh anak-anak sungai yang mengalirkan air dan material ke Sungai Citarum. Material-material ini kemudian diangkut oleh air sungai, dan saat aliran melambat di bendungan, sedimen ini akan mengendap dan menumpuk di dasar bendungan. Upaya-upaya untuk mengatasi pendangkalan di DAS Citarum termasuk pengelolaan erosi di hulu sungai, penanganan limbah dan polusi, serta pemanfaatan metode konservasi tanah dan air. Pemahaman tentang sedimentasi fluvial adalah penting dalam mengelola aliran sungai dan bendungan untuk meminimalkan dampak pendangkalan dan memastikan keberlanjutan pengelolaan sumber daya air. jadi jawaban nya yang D