Adzka A

07 September 2024 11:05

Iklan

Adzka A

07 September 2024 11:05

Pertanyaan

Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut pendapat Anda, apakah nilai-nilai Pancasila sudah terimplementasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Jika sudah, sebutkan contohnya! Jika belum, sebutkan hal yang menjadi tantangannya!

Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut pendapat Anda, apakah nilai-nilai Pancasila sudah terimplementasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Jika sudah, sebutkan contohnya! Jika belum, sebutkan hal yang menjadi tantangannya!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

15

:

03

:

24

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Aryanti C

08 September 2024 07:15

Jawaban terverifikasi

<p>nilai-nilai Pancasila sebagian sudah terimplementasi dan sebagian belum.&nbsp;</p><p>nilai-nilai Pancasila yang sudah terimplementasi dalam kehidupan masyarakat misalnya masyarakat Indonesia yang masih beragama dan percaya terhadap kepercayaannya masing-masing.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>sedangkan nilai-nilai yang belum terimplementasi misalnya masih adanya cyber bullying (pelanggaran sila kedua), korupsi, dan intolerant terhadap agama masing-masing. Contohnya adanya pembakaran masjid, gereja, ataupun konflik antar suku misalnya kasus Madura.&nbsp;</p>

nilai-nilai Pancasila sebagian sudah terimplementasi dan sebagian belum. 

nilai-nilai Pancasila yang sudah terimplementasi dalam kehidupan masyarakat misalnya masyarakat Indonesia yang masih beragama dan percaya terhadap kepercayaannya masing-masing. 

 

sedangkan nilai-nilai yang belum terimplementasi misalnya masih adanya cyber bullying (pelanggaran sila kedua), korupsi, dan intolerant terhadap agama masing-masing. Contohnya adanya pembakaran masjid, gereja, ataupun konflik antar suku misalnya kasus Madura. 


Iklan

Rendi R

Community

22 September 2024 22:50

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Pendapat mengenai Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara:</strong></p><p>Secara umum, nilai-nilai Pancasila sudah diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi masih ada tantangan dalam penerapannya secara menyeluruh. Beberapa contoh implementasi sudah terlihat, namun beberapa aspek memerlukan perbaikan lebih lanjut.</p><p><strong>Contoh Implementasi Nilai Pancasila:</strong></p><p><strong>Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa</strong></p><ul><li><strong>Contoh</strong>: Indonesia mengakui keberadaan berbagai agama dan kepercayaan serta melindungi kebebasan beragama. Hal ini terlihat dari adanya hari-hari besar nasional untuk berbagai agama (Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan lain-lain) serta kerjasama lintas agama di berbagai aspek sosial.</li></ul><p><strong>Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab</strong></p><ul><li><strong>Contoh</strong>: Bantuan kemanusiaan dan solidaritas nasional selalu muncul saat terjadi bencana alam atau krisis sosial. Indonesia dikenal dengan budaya gotong royong, yang mencerminkan kepedulian dan sikap kemanusiaan. Program-program bantuan sosial pemerintah juga merupakan wujud implementasi sila ini.</li></ul><p><strong>Sila Ketiga: Persatuan Indonesia</strong></p><ul><li><strong>Contoh</strong>: Keberagaman suku, budaya, dan agama di Indonesia dikelola dalam kerangka persatuan. Banyak kegiatan nasional, seperti PON (Pekan Olahraga Nasional) dan perayaan hari kemerdekaan, menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.</li></ul><p><strong>Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan</strong></p><ul><li><strong>Contoh</strong>: Sistem demokrasi di Indonesia yang mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan serta keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, DPD, dan MPR) mencerminkan sila ini. Pemilu yang dilaksanakan secara reguler juga menjadi bukti nyata dari penerapan sila ini.</li></ul><p><strong>Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia</strong></p><ul><li><strong>Contoh</strong>: Program-program seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Program Keluarga Harapan (PKH), dan subsidi pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar adalah contoh upaya pemerintah dalam menciptakan keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan.</li></ul><p><strong>Tantangan dalam Implementasi Nilai-Nilai Pancasila:</strong></p><p>Meskipun sudah ada banyak contoh positif implementasi, masih terdapat sejumlah tantangan yang menghambat penerapan nilai-nilai Pancasila secara penuh:</p><p><strong>Intoleransi dan Radikalisme</strong></p><ul><li>Meskipun Pancasila menekankan keberagaman, masih ada masalah intoleransi antar kelompok agama dan keyakinan. Beberapa kasus penutupan rumah ibadah dan tindakan radikal masih terjadi, menunjukkan tantangan dalam penerapan sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa).</li></ul><p><strong>Korupsi</strong></p><ul><li>Korupsi masih menjadi tantangan besar dalam menciptakan keadilan sosial (sila kelima) dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Praktik-praktik ini melemahkan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dan keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan).</li></ul><p><strong>Kesenjangan Sosial dan Ekonomi</strong></p><ul><li>Meskipun ada program pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, kesenjangan ekonomi masih terlihat. Ini menjadi tantangan dalam mewujudkan keadilan sosial (sila kelima) bagi seluruh rakyat Indonesia.</li></ul><p><strong>Penyalahgunaan Kekuasaan dan Politik Uang</strong></p><ul><li>Praktik politik uang dan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu dan pengambilan keputusan mencerminkan bahwa sila keempat belum sepenuhnya diterapkan. Nilai-nilai demokrasi masih sering dilemahkan oleh kepentingan pribadi atau golongan.</li></ul><p>Secara keseluruhan, meskipun banyak nilai Pancasila sudah diimplementasikan, masih ada tantangan signifikan yang memerlukan perhatian lebih agar Pancasila benar-benar menjadi pedoman hidup yang menyeluruh dan konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.</p><p>&nbsp;</p>

Pendapat mengenai Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara:

Secara umum, nilai-nilai Pancasila sudah diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi masih ada tantangan dalam penerapannya secara menyeluruh. Beberapa contoh implementasi sudah terlihat, namun beberapa aspek memerlukan perbaikan lebih lanjut.

Contoh Implementasi Nilai Pancasila:

Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

  • Contoh: Indonesia mengakui keberadaan berbagai agama dan kepercayaan serta melindungi kebebasan beragama. Hal ini terlihat dari adanya hari-hari besar nasional untuk berbagai agama (Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan lain-lain) serta kerjasama lintas agama di berbagai aspek sosial.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

  • Contoh: Bantuan kemanusiaan dan solidaritas nasional selalu muncul saat terjadi bencana alam atau krisis sosial. Indonesia dikenal dengan budaya gotong royong, yang mencerminkan kepedulian dan sikap kemanusiaan. Program-program bantuan sosial pemerintah juga merupakan wujud implementasi sila ini.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

  • Contoh: Keberagaman suku, budaya, dan agama di Indonesia dikelola dalam kerangka persatuan. Banyak kegiatan nasional, seperti PON (Pekan Olahraga Nasional) dan perayaan hari kemerdekaan, menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  • Contoh: Sistem demokrasi di Indonesia yang mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan serta keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, DPD, dan MPR) mencerminkan sila ini. Pemilu yang dilaksanakan secara reguler juga menjadi bukti nyata dari penerapan sila ini.

Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Contoh: Program-program seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Program Keluarga Harapan (PKH), dan subsidi pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar adalah contoh upaya pemerintah dalam menciptakan keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan.

Tantangan dalam Implementasi Nilai-Nilai Pancasila:

Meskipun sudah ada banyak contoh positif implementasi, masih terdapat sejumlah tantangan yang menghambat penerapan nilai-nilai Pancasila secara penuh:

Intoleransi dan Radikalisme

  • Meskipun Pancasila menekankan keberagaman, masih ada masalah intoleransi antar kelompok agama dan keyakinan. Beberapa kasus penutupan rumah ibadah dan tindakan radikal masih terjadi, menunjukkan tantangan dalam penerapan sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa).

Korupsi

  • Korupsi masih menjadi tantangan besar dalam menciptakan keadilan sosial (sila kelima) dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Praktik-praktik ini melemahkan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dan keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan).

Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

  • Meskipun ada program pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, kesenjangan ekonomi masih terlihat. Ini menjadi tantangan dalam mewujudkan keadilan sosial (sila kelima) bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penyalahgunaan Kekuasaan dan Politik Uang

  • Praktik politik uang dan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu dan pengambilan keputusan mencerminkan bahwa sila keempat belum sepenuhnya diterapkan. Nilai-nilai demokrasi masih sering dilemahkan oleh kepentingan pribadi atau golongan.

Secara keseluruhan, meskipun banyak nilai Pancasila sudah diimplementasikan, masih ada tantangan signifikan yang memerlukan perhatian lebih agar Pancasila benar-benar menjadi pedoman hidup yang menyeluruh dan konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

145

0.0

Jawaban terverifikasi

1. Pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa penjajahan diatas dunia harus di hapuskan karena... 2. Makna UUD NRI... 3. Amandemen memiliki pengertian... 4. Amandemen terhadap UUD 1945 tidaklah dilakukan tanpa kesepakatan dasar mengenai batasan-batasan perundang-undangan. Yang termasuk batasan tersebut adalah... 5. Kewajiban pelajar terhadap UUD 1945 adalah... 6. Usaha yang paling tepat untuk dilakukan oleh setuap warga negara dalam menyebarkan perulaku positif terhadap UUD 1945 adalah... 7. Perwujudan sikap setia terhadap UUD 1945 yang disahkan oleh para pendiri negara adalah 8. Sebutkan sistematika UUD 1945 saat ini! 9. Sebutkan dan jelaskan 2 sifat UUD 1945 10. Sebutkan dan tuliskan isi pasal dalam UUD 1945 yang mengatur tentang A. Pendidikan B. Agama C. Kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat 11. Dalam perjuangan bahasa indonesia pendiri bangsa memasukan tujuan bangsa indonesia. Dasarnegara dan cita-cita bangsa indonesia, dasar negara dan cita-cita bangsa indonesia yang termuat dalam... 12. Pancasila merupakan dasar negara indonesia, hal itu termuat dalam UUD negara indonesia tahun 1945 alinea ke... 13. Pembukaan UUD dasar NRI tahun 1945 dan proklamasi kemerdekaan merupakab satu kesatuan yang dibuat karena... 14. Tujuan bangsa indonesia adalah... 15. Aturan-aturan dasar yang dipakai sebagai landasan dasar dan sumber berlakunya seluruh hukum atau perundang-undangan dan penyelenggaraan pemerintah negara pada suatu wilayah disebut... 16. UUD NRI 1945 merupakan bentuk peraturan tertinggi dan yang menjadi dasar dan sumber bagi perturang yang lebih rendah merupakan kedudukan UUD sebagai... 17. UUD NRI bersifat singkat artinya... 18. Melalui sidang MPR, telah melakukan amandemen terhadap UUD NRI 1945 sebanyak... 19. Amandemen kedua dilakukan dan ditetapkan dalam sidang tahunan MPR pada tahun... 20. Dampak jika tidak ada UUD NRI ? Mohon tolong bantu dijawab ya

33

0.0

Jawaban terverifikasi