Aken W

19 Maret 2020 02:56

Iklan

Aken W

19 Maret 2020 02:56

Pertanyaan

pak Hanif baru saja menunaikan ibadah haji.sekarang ia mulai melanjutkan pekerjaannya sebagai pegawai di departemen pertanian subaya. pada bulan Ramadhan ia selalu melakukan ibadah puasa. tuliskan kesalahan ejaan pada teks di atas?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

00

:

46

:

25

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

T. TA.Faizah

04 Maret 2022 17:38

Jawaban terverifikasi

Hai, Aken W. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya 😊 Kesalahan ejaan pada teks tersebut adalah (1) Penulisan huruf “p” pada kata “pak” di awal kalimat; (2) Penulisan huruf “d”, “p”, dan “s” pada frasa “Departemen Pertanian Surabaya”; (3) Penulisan huruf “p” pada kata “pada” di awal kalimat; dan (4) Penulisan diksi “Ramadhan”. Mari kita simak pembahasan berikut ini ya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan merupakan kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Penulisan ejaan yang tepat dapat ditemukan di Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), huruf kapital ialah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama dir, dan sebagainya. Berdasarkan PUEBI, fungsi huruf kapital sebagai berikut. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Contoh: Dia membaca buku. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Contoh: Ani Retnowati. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh: Adik bertanya, "Kapan kita pulang?" 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Contoh: Islam, Alquran, Kristen, Kitab, Hindu, Buddha, Tuhan. 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Contoh: Sultan Hasanuddin 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Contoh: Selamat datang, Yang Mulia. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Wakil Presiden Adam Malik 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contoh: bangsa Indonesia. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Contoh: tahun Hijriah, hari Senin. 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. Contoh: Konferensi Asia Afrika 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Jakarta, Sungai Bengawan Solo, Desa Suka Maju. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Contoh: Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. 14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Contoh: S.H. = sarjana hukum 15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Contoh: "Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan. Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?" Berdasarkan penjelasan di atas, kesalahan ejaan pada kutipan teks tersebut sebagian besar merupakan kesalahan penulisan huruf kapital sebagai berikut. 1. Penulisan huruf “p” pada kata “pak” di awal kalimat seharusnya menggunakan huruf kapital. Selain itu, kata sapaan “pak” diikuti oleh nama diri “Hanif” sehingga seharusnya ditulis dengan huruf kapital menjadi “Pak Hanif”. 2. Penulisan huruf “d”, “p”, dan “s” pada frasa “Departemen Pertanian Surabaya” seharusnya menggunakan huruf kapital karena merupakan instansi. 3. Penulisan huruf “p” pada kata “pada” di awal kalimat seharusnya menggunakan huruf kapital sehingga seharusnya ditulis dengan huruf kapital menjadi “Pada”. Selain itu, terdapat penggunaan diksi yang tidak baku, yaitu “Ramadhan”. Diksi yang tepat berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah “Ramadan” yang berarti bulan ke-9 tahun Hijriah di mana umat Islam menjalankan ibadan puasa. Dengan demikian, kesalahan ejaan pada teks tersebut adalah (1) Penulisan huruf “p” pada kata “pak” di awal kalimat; (2) Penulisan huruf “d”, “p”, dan “s” pada frasa “Departemen Pertanian Surabaya”; (3) Penulisan huruf “p” pada kata “pada” di awal kalimat; dan (4) Penulisan diksi “Ramadhan”. Semoga membantu 😊


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Dalam teks eksplanasi, pernyataan umum, isi, dan penutup harus berkaitan dan saling ... . a. memahami b. mendorong c. menggambarkan d. menjelaskan

27

5.0

Jawaban terverifikasi