Anita N

01 November 2023 06:29

Iklan

Anita N

01 November 2023 06:29

Pertanyaan

pada masa era reformasi ini Indonesia ada di pihak mana tolong di jelaskan ( non blok , timur atau barat)? Tahun ini lebih condong kemana (2023) tolong sertai bukti / poin

pada masa era reformasi ini Indonesia ada di pihak mana tolong di jelaskan ( non blok , timur atau barat)? Tahun ini lebih condong kemana (2023) tolong sertai bukti / poin 

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

10

:

36

:

09

Klaim

5

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Ahda M

06 November 2023 13:53

Jawaban terverifikasi

<p>Baik saya akan membantu menjawabnya, &nbsp;</p><p>Setelah era Orde Baru yaitu Reformasi (1998-sekarang) Indonesia menata kembali kebijakan luar negerinya yang tadinya lebih condong ke blok barat di Era Orde Baru dan kemudian lebih ketengah (menjalin hubungan yang saling menguntungkan antara Blok Barat dan Blok Timur), contohnya ketika di Era Presiden Megawati Soekarnoputri Indonesia melakukan pembelian sejumlah Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) ke Rusia seperti Pesawat Tempur (SU-30 dan SU-27), Helikopter Tempur (Mil Mi-8/17), dll. Pembelian alutsista ini dikarenakan Alutsista TNI yang mayoritas berasal dari Blok Barat yang pada saat itu kita diembargo oleh AS yang menyebabkan banyak alutsista yang kekurangan suku cadang sehingga tidak bisa digunakan secara optimal.</p><p>Pada era Reformasi bisa disimpulkan Indonesia memainkan politik bebas dan aktif atau "dua kaki", atau bisa dibilang Indonesia menjalin kerjasama dengan berbagai blok dengan tujuan/hasil yang saling menguntungkan, juga agar menghindari atau terbebas dari ketergantungan terhadap satu atau dua negara saja.</p><p>Kalau untuk tahun 2023 ini memang sangat rumit bisa dibilang, dikarenakan akan diadakannya Pilpres dan kepentingan asing di Indonesia juga yang ingin diuntungkan oleh situasi seperti sekarang ini. &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;Bisa dibilang kalau untuk bidang ekonomi, perdagangan, dan industri Indonesia saat ini lebih dekat ke China, dkk. Tetapi jika dalam bidang Pertahanan, Keamanan, Perang Melawan Teror, Militer, dll Indonesia lebih dekat ke Blok Barat (AS, dan kawan-kawan).</p><p>&nbsp;</p><p>Terima kasih itu saja yang bisa saya beritahu, jika ada yang ingin ditanyakan tentang soal ini (atau out of topics seperti Kebijakan Luar Negeri, Pertahanan, Geopolitik, dll) kembali silahkan tanyakan di kolom komentarπŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»</p><p>(Pernyataan di atas merupakan apa yang saya ketahui dan pelajari)</p>

Baik saya akan membantu menjawabnya,  

Setelah era Orde Baru yaitu Reformasi (1998-sekarang) Indonesia menata kembali kebijakan luar negerinya yang tadinya lebih condong ke blok barat di Era Orde Baru dan kemudian lebih ketengah (menjalin hubungan yang saling menguntungkan antara Blok Barat dan Blok Timur), contohnya ketika di Era Presiden Megawati Soekarnoputri Indonesia melakukan pembelian sejumlah Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) ke Rusia seperti Pesawat Tempur (SU-30 dan SU-27), Helikopter Tempur (Mil Mi-8/17), dll. Pembelian alutsista ini dikarenakan Alutsista TNI yang mayoritas berasal dari Blok Barat yang pada saat itu kita diembargo oleh AS yang menyebabkan banyak alutsista yang kekurangan suku cadang sehingga tidak bisa digunakan secara optimal.

Pada era Reformasi bisa disimpulkan Indonesia memainkan politik bebas dan aktif atau "dua kaki", atau bisa dibilang Indonesia menjalin kerjasama dengan berbagai blok dengan tujuan/hasil yang saling menguntungkan, juga agar menghindari atau terbebas dari ketergantungan terhadap satu atau dua negara saja.

Kalau untuk tahun 2023 ini memang sangat rumit bisa dibilang, dikarenakan akan diadakannya Pilpres dan kepentingan asing di Indonesia juga yang ingin diuntungkan oleh situasi seperti sekarang ini.                                    Bisa dibilang kalau untuk bidang ekonomi, perdagangan, dan industri Indonesia saat ini lebih dekat ke China, dkk. Tetapi jika dalam bidang Pertahanan, Keamanan, Perang Melawan Teror, Militer, dll Indonesia lebih dekat ke Blok Barat (AS, dan kawan-kawan).

 

Terima kasih itu saja yang bisa saya beritahu, jika ada yang ingin ditanyakan tentang soal ini (atau out of topics seperti Kebijakan Luar Negeri, Pertahanan, Geopolitik, dll) kembali silahkan tanyakan di kolom komentarπŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»

(Pernyataan di atas merupakan apa yang saya ketahui dan pelajari)


Iklan

Salsabila M

Community

13 Maret 2024 00:58

Jawaban terverifikasi

<p>Pada masa era reformasi di Indonesia, Indonesia berusaha untuk mempertahankan kebijakan luar negeri yang independen dan non-blok, yang berarti tidak terikat pada blok politik manapun, baik Blok Barat (di bawah pengaruh Amerika Serikat) maupun Blok Timur (di bawah pengaruh Uni Soviet). Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan negara Indonesia dalam mengambil keputusan politik luar negeri, serta mempromosikan perdamaian dan kerjasama internasional.</p><p>Namun, penting untuk dicatat bahwa Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan banyak negara di seluruh dunia, termasuk negara-negara di Blok Barat dan Timur. Indonesia menjalin kerja sama dan hubungan diplomatik dengan berbagai negara dan organisasi internasional, tergantung pada kepentingan nasional dan tujuan diplomasi.</p><p>Pada tahun 2023, Indonesia masih berada pada jalur kebijakan luar negeri yang independen dan non-blok. Meskipun demikian, Indonesia dapat memiliki preferensi atau kecenderungan dalam hubungan dengan negara-negara tertentu berdasarkan kepentingan nasional dan dinamika geopolitik regional dan global pada saat itu.</p><p>Beberapa poin yang menunjukkan kecenderungan atau preferensi Indonesia dalam hubungan luar negeri pada tahun 2023 bisa mencakup:</p><p><strong>Kerjasama dengan Negara-Negara Tetangga</strong>: Indonesia terus memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia, untuk mempromosikan stabilitas regional dan kerjasama ekonomi.</p><p><strong>Kerjasama dengan Negara-Negara Besar</strong>: Indonesia juga berupaya membangun hubungan yang kuat dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan India, untuk memperluas kerjasama ekonomi, keamanan, dan investasi.</p><p><strong>Peran dalam Organisasi Internasional</strong>: Indonesia terus aktif dalam berbagai organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEAN, dan Gerakan Non-Blok, untuk mempromosikan perdamaian, keadilan, dan pembangunan global.</p><p><strong>Kebijakan Luar Negeri Ekonomi</strong>: Indonesia terus berupaya meningkatkan kerjasama ekonomi dengan berbagai negara, termasuk melalui kemitraan dagang, investasi, dan kerjasama pembangunan infrastruktur.</p><p><strong>Kerjasama dalam Isu Global</strong>: Indonesia juga aktif dalam berbagai isu global, termasuk perubahan iklim, pengungsi, dan perdamaian internasional, sebagai bagian dari komitmen untuk berkontribusi pada solusi masalah global.</p><p><br>&nbsp;</p>

Pada masa era reformasi di Indonesia, Indonesia berusaha untuk mempertahankan kebijakan luar negeri yang independen dan non-blok, yang berarti tidak terikat pada blok politik manapun, baik Blok Barat (di bawah pengaruh Amerika Serikat) maupun Blok Timur (di bawah pengaruh Uni Soviet). Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan negara Indonesia dalam mengambil keputusan politik luar negeri, serta mempromosikan perdamaian dan kerjasama internasional.

Namun, penting untuk dicatat bahwa Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan banyak negara di seluruh dunia, termasuk negara-negara di Blok Barat dan Timur. Indonesia menjalin kerja sama dan hubungan diplomatik dengan berbagai negara dan organisasi internasional, tergantung pada kepentingan nasional dan tujuan diplomasi.

Pada tahun 2023, Indonesia masih berada pada jalur kebijakan luar negeri yang independen dan non-blok. Meskipun demikian, Indonesia dapat memiliki preferensi atau kecenderungan dalam hubungan dengan negara-negara tertentu berdasarkan kepentingan nasional dan dinamika geopolitik regional dan global pada saat itu.

Beberapa poin yang menunjukkan kecenderungan atau preferensi Indonesia dalam hubungan luar negeri pada tahun 2023 bisa mencakup:

Kerjasama dengan Negara-Negara Tetangga: Indonesia terus memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia, untuk mempromosikan stabilitas regional dan kerjasama ekonomi.

Kerjasama dengan Negara-Negara Besar: Indonesia juga berupaya membangun hubungan yang kuat dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan India, untuk memperluas kerjasama ekonomi, keamanan, dan investasi.

Peran dalam Organisasi Internasional: Indonesia terus aktif dalam berbagai organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEAN, dan Gerakan Non-Blok, untuk mempromosikan perdamaian, keadilan, dan pembangunan global.

Kebijakan Luar Negeri Ekonomi: Indonesia terus berupaya meningkatkan kerjasama ekonomi dengan berbagai negara, termasuk melalui kemitraan dagang, investasi, dan kerjasama pembangunan infrastruktur.

Kerjasama dalam Isu Global: Indonesia juga aktif dalam berbagai isu global, termasuk perubahan iklim, pengungsi, dan perdamaian internasional, sebagai bagian dari komitmen untuk berkontribusi pada solusi masalah global.


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan