Sara K

31 Januari 2022 15:42

Iklan

Sara K

31 Januari 2022 15:42

Pertanyaan

Menyewakan Buku Oleh Afifa Sausan Namaku Andin. Aku suka membaca. Aku membaca apa saja, komik, buku cerita, majalah, dan lain-lain setiap hari. Di rumah, aku mempunyai banyak koleksi buku. lbuku juga senang sekali membaca buku berkata bahwa membaca buku berarti membuka jendela pengetahuan. Kita bisa pintar bila banyak membaca. Karena bukuku sudah banyak jumlahnya, ibuku menyarankan supaya aku membawa buku-buku ke sekolah untuk disewakan pada teman-tema kebetulan di sekolahku belum ada perpustakaan, sementara teman-temanku di sekolah suka membaca juga. Akan tetapi, tidak semua temanku mampu membeli buku. Suatu hari aku memberanikan diri membawa buku-bukuku ke sekolah Aduh, mula-mula aku malu sekali. Aku takut ditolak dan diejek. Buku aku sewakan dengan harga bermacam-macam. Ada yang Rp1oo,oo; Rp 2oo,oo; Rp3 oo,oo; dan Rp4oo,oo. Untuk buku yang tebal aku sewakan Rpsoo,oo. Ternyata teman-temanku menyambut gembira. Banyak yang menyewa bukuku. Aku senang sekali karena usahaku berhasil . Bukuku laku keras. Setiap hari aku membawa pulang uang hasil usaha sewa buku. Dalam satu hari kadang aku mendapat Rp3 .000,00, hingga Rp 4.ooo,oo, tetapi kalau lagi sepi aku hanya membawa pulang Rp1 .ooo,oo. Bahkan, pernah dalam sehari bukuku tidak laku sama sekai. Aku jadi sedih, tetapi ibuku selalu memberiku semangat. lbuku bilang, aku tidak boleh putus asa. lni adalah latihan bagiku untuk membiasakan diri berwirausaha dari kecil. Oh iya, aku selalu memberikan hasil usaha sewa buku kepada ibuku. Tidak pernah hasilnya kubuat jajan. (Dikutip dengan pengubahan dari Kompas Anak) Mengapa lbu menyarankan agar Andin menyewakan buku?

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

09

:

18

:

34

Klaim

4

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

A. Yuliati

Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI PASURUAN

03 Februari 2022 01:22

Jawaban terverifikasi

Hai, Sara K. Terima kasih sudah bertanya pada Roboguru. Kakak bantu jawab ya. Jawaban dari pertanyaan di atas karena bukunya sudah banyak, di sekolah belum ada perpustakaan, dan teman-temannya suka membaca. Ikuti pembahasannya yuk. Informasi penting adalah suatu berita yang disampaikan kepada orang lain untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Cara menemukan informasi penting dalam teks adalah sebagai berikut. 1. Membaca keseluruhan teks dengan cermat. 2. Menggarisbawahi poin-poin penting. 3. Membuat daftar pertanyaan. Berdasarkan penjelasan di atas, alasan Ibu menyarankan agar Andin menyewakan buku adalah karena bukunya sudah banyak, di sekolah belum ada perpustakaan, dan teman-temannya suka membaca." Dibuktikan pada kutipan kalimat "Karena bukuku sudah banyak jumlahnya, ibuku menyarankan supaya aku membawa buku-buku ke sekolah untuk disewakan pada teman-tema kebetulan di sekolahku belum ada perpustakaan, sementara teman-temanku di sekolah suka membaca juga. Akan tetapi, tidak semua temanku mampu membeli buku." Jadi, ibu menyarankan agar Andin menyewakan buku karena bukunya sudah banyak, di sekolah belum ada perpustakaan, dan teman-temannya suka membaca. Semoga membantu ya 🙂


Iklan

Nazla A

01 Februari 2022 10:19

karena buku Andin sudah banyak


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

iklan harus membuat konsumen percaya kepada produk yang diiklankan. hal tersebut termasuk unsur iklan yaitu... a. perhatian b. keinginan c. tindakan d. rasa percaya diri tolong di bantu ya kak 🙏

14

5.0

Jawaban terverifikasi

"Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur" Ida, temanku sebangku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya. Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya. Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut. Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi. “Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya. Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai. Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut. “Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada Gugut. “Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar. Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan. Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut! Apa yang dilakukan Gugut pada saat ulangan?

6

0.0

Jawaban terverifikasi