Mengapa virus tidak termasuk dalam kingdom jelaskan

Berdasarkan pengelompokan makhluk hidup, maka terjadi perkembangan pada sistem filogenetik untuk mengklasifikasikan makhluk hiidup berdasarkan persamaan ciri yaitu Sistem dua kingdom, diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1735, yaitu kingdom Plantae untuk tumbuhan dan kingdom Animalia untuk hewan. Sistem tiga kingdom, diperkenalkan oleh Haeckel pada tahun 1866, yaitu kingdom Protista untuk makhluk hidup bersel tunggal , kingdom Plantae untuk tumbuhan dan kingdom Animalia untuk hewan. Sistem empat kingdom, dikemukakan oleh Herbert Copeland pada tahun 1956. Copeland mengelompak makhluk hidup ke dalam 4 kingdom yaitu kingdom Monera untuk organisme bersel tunggal tanpa inti sel, kingdom Protista untuk organisme bersel tunggal dengan inti sel, kingdom Plantae untuk tumbuhan dan Animalia untuk hewan. Sistem lima kingdom, dikemukakan oleh Robert Whittaker pada tahun 1969 mengelompokan kingdom menjadi kingdom Protista untuk organisme bersel tunggal dengan inti sel, kingdom Fungi untuk kelompok organisme eukariotik berdinding sel namun tidak memiliki klorofil (jamur-jamuran), kingdom Monera untuk organisme bersel tunggal tanpa inti sel. kingdom Plantae untuk tumbuhan dan kingdom Animalia untuk hewan. Sistem enam kingdom, diusulkan oleh Carl Woese pada tahun 1977 yang mengelompokan kingdom menjadi kingdom bacteria (dari Eubacteria), kingdom Archaea (dari Archaebacteria), Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Dari keseluruhan kingdom tersebut tidak ditemukan pengelompokan untuk virus karena virus tidak menunjukkan ciri-ciri hidup, misalnya melakukan respirasi, membutuhkan nutrisi dan melakukan perkembangbiakan. Beberapa ahli taksonomi mempunyai gagasan untuk memasukkan virus ke dalam kingdom ke enam, namun hal tersebut tidak dilakukan karena pada sistem klasifikasi enam kingdom, kingdom yang termasuk di dalamnya meliputi Archaebacterla, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia yang kesemuanya memiliki ciri-ciri makhluk hidup.