mengapa teknologi plasmid disebut teknik DNA rekombinan, kloning gen dan transplantasi gen?

Hai Siti, kakak coba bantu jawab, ya :) Plasmid sering dipakai sebagai vektor untuk mengklonkan gen atau mengklonkan fragmen DNA atau mengubah sifat bakteri sehingga sangat erat kaitannya dengan teknik DNA rekombinan, kloning gen, dan transplantasi gen. Plasmid merupakan molekul DNA berbentuk cincin yang terdapat di luar kromosom sel bakteri. Pada umumnya bakteri memiliki satu kromosom. Kromosom bakteri berupa DNA sirkular atau DNA yang berbentuk lingkaran. Selain memiliki satu kromosom, berbagai jenis bakteri juga memiliki DNA sirkular lainnya yang ukurannya jauh lebih kecil dari pada DNA kromosomnya. DNA sirkuler selain kromosom yang terdapat pada bakteri inilah yang dinamakan plasmid. Plasmid dapat bereplikasi sendiri. Plasmid juga mengandung berbagai gen. Plasmid sering digunakan sebagai kendaraan (vektor) untuk mengklonkan (memperbanyak) gen atau mengklonkan fragmen DNA atau mengubah sifat bakteri. Hal ini disebabkan bakteri memiliki daya berkembangbiak yang cepat, sehingga jika seseorang menginginkan suatu gen yang baik ada pada makhluk hidup tertentu, dapat menggunakan plasmid agar gen tersebut diperbanyak dengan cepat. Oleh karena itu, plasmid sangat berhubungan erat dengan teknologi DNA rekombinan, kloning, dan transplantasi gen. Teknologi DNA rekombinan merupakan teknik penggabungan DNA dari spesies yang berbeda sehingga akan diperoleh organisme baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Nah, si plasmid tadi digunakan untuk disisipi DNA asing, kemudian akan diperbanyak di dalam sel bakteri. Proses memperbanyak DNA rekombinan dinamakan kloning gen, sedangkan proses memasukkan DNA asing ke plasmid dinamakan transplantasi gen. Contoh teknologi DNA rekombinan adalah pembuatan hormon insulin yang skemanya ada pada gambar di bawah ini. Semoga membantu, ya!