Mengapa soekarno menganggap Declaration of independence adalah kakek imperialisme dan bapaknya kapitalisme?

Halo Archangela E, Kakak batu jawab ya. Jadi, mengapa Sukarno menganggap Declaration of Independence adalah kakek imperialisme dan bapaknya kapitalisme adalah karena nasionalisme yang berkembang di Barat hanya sebagai kekuatan yang agresif yang mencari ekspansi serta keuntungan bagi ekonomi nasionalnya, yang mana paham ini nantinya akan berkembang menjadi sistem ekonomi kapitalisme dan imperialisme. Yuk pahami penjelasan berikut. Pada Sidang Umum XV Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1960 di New York, Amerika Serikat, Sukarno menyampaikan pidato, berjudul "To Build the World A New" (Membangun Tatanan Dunia Baru). Pada pidato tersebut mengemukakan konsep Pancasila yang merupakan intisari dari peradaban Indonesia sehingga Presiden Soekarno meminta PBB memasukkan Pancasila dalam piagam PBB yang dianggapnya sudah ketinggalan zaman. Pidato itu sebagai perwakilan dari suara jutaan manusia yang tertindas dari negerinya, bangsa Asia dan juga Amerika selaku negara pemenang Perang Dunia II, yang mengusung demokrasi, ia kritik. Presiden Soekarno dengan berani mengatakan bahwa nasionalisme yang digemakan Declaration of Independence, adalah kakek imperialisme dan bapaknya kapitalisme, karena nasionalisme yang berkembang di Barat hanya sebagai kekuatan yang agresif yang mencari ekspansi serta keuntungan bagi ekonomi nasionalnya. Berbeda dengan nasionalisme di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang memandang bahwa nasionalisme sebagai gerakan pembebasan, gerakan protes terhadap imperialisme dan kolonialisme, dan suatu jawaban terhadap penindasan nasionalisme-chauvinis yang bersumber di Eropa. Ia menuding Amerika yang tak adil dengan menolak keanggotaan Tiongkok di PBB. Ia pun mempertanyakan Amerika yang terus meniup gelora Perang Dingin dengan Uni Soviet. Semoga membantu.