Mengapa cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah harus isotonik dengan cairan intrasel darah?

Jawabannya yaitu agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Sehingga, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. Yuk simak penjelasan berikut ini! Infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. Cairan yang diberikan melalui infus dapat berfungsi sebagai cairan pemeliharaan ataupun cairan resusitasi. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Sehingga, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. Cairan infus akan diberikan ketika pasien melakukan perawatan di rumah sakit. Cairan infus tersimpan di dalam sebuah kantong atau botol steril yang akan dialirkan melalui selang menuju pembuluh darah. Cairan infus dimasukkan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena dengan menggunakan jarum. Ada beberapa kondisi tubuh yang memerlukan fungsi cairan infus yaitu pendarahan dalam jumlah banyak akibat proses persalinan atau kecelakaan, patah tulang dibagian panggul dan paha, luka bakar berat, diare dan muntah, dehidrasi berat, dan sebagainya. Jadi, cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah harus isotonik dengan cairan intrasel darah agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Sehingga, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan.