masyarakat di pasuruan, jawa timur menjalankan tradisi mantel sapi menjelang perayaan hari raya adul ada. nilai dominan yang terkandung didasarkan pada

Strategi Pemecahan Masalah: 1. Pahami inti pertanyaan dan apa yang dimaksud dengan pertanyaan tersebut. 2. Rangkum informasi yang ada dan identifikasi poin-poin utama yang perlu ditekankan. 3. Pastikan bahwa jawaban mencakup nilai-nilai dominan yang terkandung dalam tradisi tersebut. 4. Konstruksikan ulang jawaban untuk memastikan semua poin penting disertakan dengan tepat dan koheren. Proses Berpikir: - Pertama, kita tahu bahwa tradisi mantel sapi di Pasuruan, Jawa Timur, adalah sebuah ritual yang dilakukan menjelang Idul Adha. - Kedua, kita perlu menentukan nilai dominan apa yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, jawaban mengidentifikasi nilai rohani dan budaya. - Ketiga, kita perlu menjelaskan mengapa kedua nilai ini dianggap dominan dalam tradisi tersebut. Konsep atau Rumus yang Digunakan: Konsep yang digunakan adalah konsep nilai dalam masyarakat, di mana nilai merupakan prinsip atau standar yang memandu perilaku individu dalam masyarakat. 【Deskripsi】 1. Pemahaman Pertanyaan : Pertanyaan meminta untuk menentukan nilai dominan yang terkandung dalam tradisi manten sapi di Pasuruan menjelang Idul Adha. 2. Identifikasi Nilai : Dari jawaban yang diberikan, kita bisa melihat bahwa nilai dominan yang terkandung didasarkan pada nilai rohani dan budaya. 3. Pembahasan Nilai Rohani : Perayaan ini berkaitan dengan Idul Adha, yang merupakan perayaan rohani dalam Islam. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk syiar Islam dan memotivasi warga untuk bersedekah dengan membantu sesamanya. 4. Pembahasan Nilai Budaya : Tradisi ini dilakukan turun temurun, menunjukkan bahwa masyarakat Pasuruan sangat menghargai warisan budaya mereka dan ingin melestarikannya dari generasi ke generasi. Jawaban Akhir: Perayaan manten sapi di Pasuruan, Jawa Timur, yang dilakukan menjelang Idul Adha mencerminkan nilai rohani dan budaya yang mendalam. Dari sisi rohani, perayaan ini bertujuan untuk syiar Islam, mengajak masyarakat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, serta memotivasi warga untuk bersedekah dan membantu sesamanya. Dari sisi budaya, tradisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat Pasuruan menghargai dan melestarikan warisan budaya mereka yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.