Nadin N

22 Agustus 2023 10:23

Iklan

Iklan

Nadin N

22 Agustus 2023 10:23

Pertanyaan

Knapa moh.yamin membebaskan tahanan politik tanpa proses peradilan

Knapa moh.yamin membebaskan tahanan politik tanpa proses peradilan


1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Kevin L

Bronze

22 Agustus 2023 11:17

Jawaban terverifikasi

Mohammad Yamin adalah seorang tokoh nasional Indonesia yang terkenal sebagai negarawan dan sastrawan. Selama masa jabatannya sebagai Menteri Kehakiman dan Pengadilan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, ada beberapa keputusan yang dia ambil terkait pembebasan tahanan politik. Menurut catatan sejarah, pembebasan tahanan politik tanpa proses peradilan pada masa itu didasarkan pada konteks politik dan situasi nasional yang sedang dihadapi. Pada saat itu, Indonesia sedang mengalami perang kemerdekaan, dengan segala bentuk perlawanan dan ancaman terhadap negara yang baru merdeka. Tujuan utama pemerintah adalah menjaga kestabilan nasional dan mewujudkan kemerdekaan secara penuh. Dalam konteks itu, pembebasan tahanan politik tanpa proses peradilan dapat dianggap sebagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menghindari kemungkinan terjadinya konflik atau kerusuhan yang lebih besar. Pemerintah pada saat itu berpandangan bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk menjaga persatuan dan stabilitas nasional. Namun, keputusan pembebasan tahanan politik tanpa proses peradilan pada masa itu juga menuai kontroversi dan kritik. Beberapa pihak berpendapat bahwa tindakan tersebut melanggar prinsip keadilan dan hak asasi manusia, serta mengorbankan prinsip-prinsip demokrasi dan negara hukum. Penting untuk dicatat bahwa penjelasan di atas adalah berdasarkan pengetahuan sejarah umum, dan perlu diingat bahwa pemahaman dan penilaian terhadap keputusan yang diambil pada masa itu dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan sudut pandang masing-masing individu.


Iklan

Iklan

Vincent M

Community

22 Agustus 2023 11:06

Jawaban terverifikasi

<p>Mohammad Yamin adalah salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia dan juga seorang ahli hukum. Dia tidak secara langsung terlibat dalam keputusan-keputusan politik pemerintahan. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin dapat menjelaskan mengapa kebijakan pembebasan tahanan politik tanpa proses peradilan dapat terjadi di masa lalu:</p><p><strong>Kondisi Politik dan Perang Kemerdekaan:</strong> Pada masa revolusi dan perang kemerdekaan Indonesia, situasi politik sangat kompleks dan darurat. Keputusan-keputusan diambil dalam konteks perjuangan melawan penjajah. Pembebasan tahanan politik tanpa proses peradilan mungkin dianggap sebagai langkah strategis untuk memobilisasi dukungan dan meningkatkan semangat perjuangan.</p><p><strong>Ketidakstabilan Hukum dan Otoritas:</strong> Pada masa itu, Indonesia belum memiliki sistem hukum dan otoritas yang mapan seperti yang dimiliki oleh negara-negara yang telah lama merdeka. Kehadiran otoritas hukum sering kali terbatas dan keputusan-keputusan dapat diambil berdasarkan pertimbangan politik dan militer.</p><p><strong>Prioritas Kemerdekaan:</strong> Selama periode kemerdekaan, fokus utama pemerintah dan pejuang kemerdekaan adalah mencapai kemerdekaan dan mempertahankan kestabilan. Beberapa keputusan mungkin diambil demi tujuan ini, termasuk membebaskan tahanan politik tanpa proses peradilan untuk menjaga persatuan dan semangat perjuangan.</p><p><strong>Konteks Perang Gerilya:</strong> Dalam situasi perang gerilya, aturan-aturan hukum dan proses peradilan formal mungkin sulit diimplementasikan. Keputusan untuk membebaskan tahanan politik dapat dipengaruhi oleh pertimbangan logistik, taktik perang, dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan perjuangan melawan penjajah.</p><p><strong>Kondisi Darurat:</strong> Dalam situasi darurat atau konflik berskala besar, pemerintahan sementara atau otoritas revolusioner mungkin merasa perlu untuk mengambil tindakan cepat untuk menjaga stabilitas dan keamanan, bahkan jika itu melibatkan pembebasan tahanan politik tanpa proses peradilan.</p><p>Penting untuk diingat bahwa keputusan-keputusan tersebut harus dipahami dalam konteks historis dan politik pada masanya. Beberapa tindakan yang diambil selama masa perjuangan kemerdekaan mungkin tidak selalu sesuai dengan standar hukum dan hak asasi manusia yang berlaku saat ini.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

Mohammad Yamin adalah salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia dan juga seorang ahli hukum. Dia tidak secara langsung terlibat dalam keputusan-keputusan politik pemerintahan. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin dapat menjelaskan mengapa kebijakan pembebasan tahanan politik tanpa proses peradilan dapat terjadi di masa lalu:

Kondisi Politik dan Perang Kemerdekaan: Pada masa revolusi dan perang kemerdekaan Indonesia, situasi politik sangat kompleks dan darurat. Keputusan-keputusan diambil dalam konteks perjuangan melawan penjajah. Pembebasan tahanan politik tanpa proses peradilan mungkin dianggap sebagai langkah strategis untuk memobilisasi dukungan dan meningkatkan semangat perjuangan.

Ketidakstabilan Hukum dan Otoritas: Pada masa itu, Indonesia belum memiliki sistem hukum dan otoritas yang mapan seperti yang dimiliki oleh negara-negara yang telah lama merdeka. Kehadiran otoritas hukum sering kali terbatas dan keputusan-keputusan dapat diambil berdasarkan pertimbangan politik dan militer.

Prioritas Kemerdekaan: Selama periode kemerdekaan, fokus utama pemerintah dan pejuang kemerdekaan adalah mencapai kemerdekaan dan mempertahankan kestabilan. Beberapa keputusan mungkin diambil demi tujuan ini, termasuk membebaskan tahanan politik tanpa proses peradilan untuk menjaga persatuan dan semangat perjuangan.

Konteks Perang Gerilya: Dalam situasi perang gerilya, aturan-aturan hukum dan proses peradilan formal mungkin sulit diimplementasikan. Keputusan untuk membebaskan tahanan politik dapat dipengaruhi oleh pertimbangan logistik, taktik perang, dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan perjuangan melawan penjajah.

Kondisi Darurat: Dalam situasi darurat atau konflik berskala besar, pemerintahan sementara atau otoritas revolusioner mungkin merasa perlu untuk mengambil tindakan cepat untuk menjaga stabilitas dan keamanan, bahkan jika itu melibatkan pembebasan tahanan politik tanpa proses peradilan.

Penting untuk diingat bahwa keputusan-keputusan tersebut harus dipahami dalam konteks historis dan politik pada masanya. Beberapa tindakan yang diambil selama masa perjuangan kemerdekaan mungkin tidak selalu sesuai dengan standar hukum dan hak asasi manusia yang berlaku saat ini.

 

 

 


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Upaya yang dapat dilakukan pelajar dalam rangka mendukung upaya bela negara adalah…

50

5.0

Jawaban terverifikasi

1.Bagaimana hubungan antar Perundang - undangan sesuai dg herarkis tata urutan ? 2. Simaklah beberapa peraturan perundangan apakah peraturan tersebut SBG terjemahan atas peraturan perundangan atau tumpang tindih ? ( UU no 12 Tahun 2011, UU no 23Tahun 2014, UU No 25 Tahun 2004 ) 3 . Tuliskan peraturan perundangan yg di undangkan atas perintah TAP MPR NO I / MPR/ 2003 4.sebutkan produk UU atas perintah UUD NRI Tahun 1945 ( pasal18, pasal 22, pasal 23, Pasal 26 , Pasal 27,pasal ,pasal 28, pasal 29, pasal 30 ,pasal 31 dan pasal 33 )

37

2.2

Lihat jawaban (3)