R N

23 Januari 2022 15:09

Iklan

R N

23 Januari 2022 15:09

Pertanyaan

Kenangan dari Guru Matematika Bel masuk berbunyi. Semua bergegas menuju kelas masing-masing. Halaman sekolah yang tadi ramai, mendadak menjadi sepi. Kini, semua anak telah masuk ruang kelas. Beberapa tampak langsung duduk di bangku masing-masing. Namun, ada juga yang bergerombol melanjutkan cerita mereka yang belum usai, sebelum guru datang. Aku sendiri asyik membaca buku novel petualangan yang beberapa hari yang lalu aku pinjam dari perpustakaan. Hari ini jadwalku mengembalikan buku itu. Tapi, masih beberapa Iembar tersisa. Mumpung ada waktu luang, kusempatkan menuntaskan membaca novel itu. Sepuluh menit berlalu. Rio yang berdiri di dekat pintu mengamati suasana, tiba-tiba berteriak. "Pak Usman datang .. .! Pak Usman datang .. .!" Suasana kembali gaduh. Masing-masing saling dorong untuk bisa duduk di bangku mereka. Pak Usman masuk kelas sambil membawa setumpukkoran. Beberapa murid tampak saling memandang dan berbisik, Untuk apa sih, Pak Usman bawa koran? "Selamat pagi, Anak-Anak!" Pa k Usman memecah keheningan kelas sambil meletakkan tas dan koran-koran itu di atas meja guru. "Selamat pagi, Pak!" jawab murid-murid serentak. Pandanga n Pak Usman menyapu seluruh sudut kelas. Tak ada satu pun yang luput dari perhatiannya. Setelah memastikan tidak ada siswa yang absen, beliau segera mengambil tumpukan koran yang tadi diletakkan nya di atas meja. Kemudian, beliau membagikan satu per satu koran-koran tersebut di setiap meja. Tidak ada yang gaduh. Suasana tetap tenang. "Bagi yang tidak mendapatkan, mohon bergabung dengan temannya” begitulah perintah Pak Usman setelah membagikan semua koran tersebut. "Bapak beri waktu sekitar 10 menit, silakan kalian baca salah satu berita atau artikel pada koran tersebut!" Aku tidak tahu apa maksud Pak Usman, pada hal pelajaran mesti nya Matematika, tapi kenapa beliau memerintahkan untuk membaca koran. Tetapi, tida k satu pun ya ng berani memba ntah. Semua menerima koran yang dibagikan Pa k Usman kemudian masing-masing serius membaca Iembar demi lembar mencari berita. Pikiran mereka hampir sama, janganjangan, Pak Usman akan mengajukan pertanyaan tentang isi berita di koran itu. "Apakah kalian sudah selesai membaca?" tanya Pak Usman memecah keheningan. "Sudah, Pak!" jawab murid-murid dengan kompak. "Baiklah, ka lau sudah, silakan kalian lipat kembali koran itu, letakkan di samping meja. Kita akan memulai pelajaran hari ini. "Semua yang memegang koran langsung mengemasi korannya dan meletakkan di meja masingmasing. Semua diam dan penuh tanda tanya, apa yang akan disampaikan Pak Usman selanjutnya. "Semua sudah siap menerima pelajaran hari ini?" "Siap, Pak!" semua menjawab dengan kompak. "Tolong buka buku Matematika kalian, ya itu tentang konsep himpunan” Semua murid patuh pada perintah Pak Usman. Meskipun sebelumnya mereka dipenuhi tanda tanya tentang koran-koran yang dibagikan Pak Usman, tapi kemudian mereka fokus lagi pada pelajaran utama Matematika. "Sebelum kita mulai pelajaran tentang himpu nan, ada yang ingin bertanya?" Pa k Usman menatap satu per satu murid-muridnya. "Kalian tahu, kenapa tadi Bapak membagikan korankoran itu kepada kalian?" lanjut Pa k Usman. Refleks, aku mengangkat tanganku. "Ya, Sinta” "Agar kami semua membaca koran itu, Pak” jawabku. Sontak semua ternan meneriakiku dengan kor "huuu" yang pa njang. "Ya, iyalah. Masak koran u ntu k dipakai alas tidur!"teriak Bono di barisan ku rsi pa ling belakang. Uh, malu rasanya. "Baiklah, terima kasih Sinta. Anak-Anak, apa yang dikatakan Sinta memang tidak salah. Tadi, Bapak memang menyuruh kalian membaca koran itu. Tetapi, sebena rnya maksud Bapak bukan sekadar meminta kalian untuk membaca, melainkan agar ka lian lebih fokus dan konsentrasi” Pak Usman memberi penjelasan. "Bapak yakin, sebelum Bapak datang, kalian banyak yang ngobrol. Kalian mungkin ada yang belum siap mengikuti pelajaran. Dengan meminta kalian membaca koran, Bapak berharap kalian menjadi fokus dan siap u ntuk mengikuti pelajaran inti kita, pelajaran Matemati ka. "Semua murid mengangguk-angguk seolah paham dengan penjelasan Pak Usman. Aku sendiri merasa salut dengan usaha Pak Usman untuk membuat murid-mu ridnya berkonsentrasi. Harus diakui bahwa pelajaran Matematika masih menjadi "momok" bagi sebagian besar murid. Jadi, agar mudah menyampaikan materi, diperlukan konsentrasi. Pak Usman, ada saja, batinku sambil tersenyum. lnilah kenangan ku tentang Pak Usman yang pertama kali, salah satu guru yang aku temui selama aku menimba ilmu di sekolah. Menena ngkan dan membuat anak agar mudah untuk berkonsentrasi sebelum menghadapi suatu pelajaran. Sumber: Kenangan dari Guruku, Sukimin, Jakarta: Pustaka Batavia soal siapa tokoh lainnya selain tokoh utama?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

01

:

28

:

35

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

E. Dwiky

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang

29 Januari 2022 04:54

Jawaban terverifikasi

Halo, R. N. Terima kasih telah bertanya di roboguru :) Kakak bantu jawab ya. Jawaban dari pertanyaan di atas adalah Rio, Aku (Sinta), Bono, dan murid-murid. Mari kita simak pembahasan berikut ini. Cerpen atau cerita pendek adalah kisah yang menceritakan suatu peristiwa secara singkat atau pendek. Panjang cerpen tidak lebih dari 10.000 kata karena cerpen hanya memusatkan cerita pada satu tokoh, satu peristiwa, dan satu permasalahan saja. Dalam sebuah cerita terdapat unsur pembangun berupa unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Salah satu unsur intrinsik dalam cerpen adalah tokoh. Tokoh adalah pemeran dalam sebuah cerita. Berdasarkan jenisnya, tokoh dibagi menjadi dua, yakni tokoh utama dan tokoh pembantu. Berikut analisis tokoh dalam cerita di atas. 1. Tokoh utama Tokoh utama adalah pemeran yang ditonjolkan atau sering disebut dalam sebuah cerita. Dalam cerita di atas, tokoh utamanya adalah Pak Usman karena Pak Usman menjadi pemeran yang sering disebut. Hal tersebut dibuktikan dalam setiap tindakan dan dialog yang mengarah pada Pak Usman. 2. Tokoh pembantu Tokoh pembantu adalah pemeran yang menunjang cerita dari tokoh utama. Dalam cerita di atas, tokoh pembantu ialah Rio, Aku (Sinta), Bono, dan murid-murid di kelas tersebut. Hal tersebut dibuktikan dalam dialog berikut ini. a) "Rio yang berdiri di dekat pintu mengamati suasana, tiba-tiba berteriak." b) "Selamat pagi, Pak!" jawab murid-murid serentak. c) "Ya, Sinta” "Agar kami semua membaca koran itu, Pak” jawabku." e) "Ya, iyalah. Masak koran untuk dipakai alas tidur!"teriak Bono di barisan kursi paling belakang. Dengan demikian, tokoh selain tokoh utama/tokoh pembantu dalam cerita tersebut adalah Rio, Aku (Sinta), Bono, dan murid-murid di kelas tersebut. Semoga membantu :)


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Dalam teks eksplanasi, pernyataan umum, isi, dan penutup harus berkaitan dan saling ... . a. memahami b. mendorong c. menggambarkan d. menjelaskan

26

5.0

Jawaban terverifikasi