kemumu di dalam semak jatuh sehelai selarasnya meski ilmu setinggi tegak tidak sembahyang apa gunanya bait pantun tersebut mempunyai tujuan isi yang sama dengan bait gurindam... a. jika ilmu untuk sendiri tiada guna ia dicari b. ketika muda giat belajar masa tua menjadi pengajar c. keaiban orang jangan dibuka keaiban diri hendaklah sangka d. kejahatan diri sembunyikan kebaikan diri diamkan

Halo Nazwa D. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru, kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat adalah pilihan A. Untuk memahami alasan jawaban tersebut, berikut adalah pembahasannya. Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang berpola (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi. Gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat (misalnya baik-baik memilih kawan, salah-salah bisa jadi lawan). Tiap baris memiliki jumlah kata sepuluh sampai empat belas suku kata. Gurindam memiliki pola a-a, b-b, c-c. Baris pertama berupa soal, masalah, atau perjanjian. Sementara, baris kedua berisi nasihat, filosofi hidup, atau kata mutiara. Untuk mengetahui kesamaan tujuan antara pantun dan gurindam terlebih dahulu kita harus mengetahui isi pantun tersebut, kemudian membandingkannya dengan gurindam pada pilihan tersebut. Isi pantun terdapat pada baris ketiga dan keempat. Isi pantun pada bait tersebut adalah "meski ilmu setinggi tegak/ tidak sembahyang apa gunanya."Isi pantun tersebut bermakna tidak ada manfaatnya memiliki ilmu yang tinggi jika tidak beribadah. Isi pantun tersebut bermakna sama dengan gurindam "jika ilmu untuk sendiri/ tiada guna ia dicari". Gurindam tersebut bermakna tidak ada manfaatnya ilmu yang telah dicari jika hanya digunakan untuk keuntungan pribadi. Kedua puisi rakyat tersebut bermakna sama, yaitu membahas mengenai pentingnya mengamalkan ilmu. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan A. Semoga membantu ya :)