Nabilah A

21 Februari 2024 13:24

Iklan

Nabilah A

21 Februari 2024 13:24

Pertanyaan

Kelompok masyarakat mana yang lebih rentan terhadap penurunan taraf hidup akibat inflasi? Hai, tolong bantu jawab ya. Saya tunggu terima kasih

Kelompok masyarakat mana yang lebih rentan terhadap penurunan taraf hidup akibat inflasi?

Hai, tolong bantu jawab ya. Saya tunggu terima kasih

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

22

:

01

:

20

Klaim

4

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Mu'Ammar Q

22 Februari 2024 01:13

Jawaban terverifikasi

Masyarakat yang tidak punya penghasilan tetap atau ekonomi menengah ke bawah karena jika terjadi inflasi maka mereka yang akan menderita karena semua barang harga nya mahal


Iklan

Erwin A

Community

22 Februari 2024 09:04

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut adalah kelompok masyarakat yang lebih rentan terhadap penurunan taraf hidup akibat inflasi:</p><p><strong>1. Masyarakat Berpenghasilan Rendah:</strong></p><ul><li>Memiliki pendapatan yang terbatas dan tidak dapat mengikuti kenaikan harga barang dan jasa.</li><li>Proporsi pendapatan yang lebih besar digunakan untuk kebutuhan pokok, sehingga inflasi akan menyisakan sedikit uang untuk kebutuhan lainnya.</li><li>Memiliki akses yang lebih terbatas terhadap sumber daya dan informasi untuk melindungi diri dari dampak inflasi.</li></ul><p><strong>2. Masyarakat Pedesaan:</strong></p><ul><li>Seringkali memiliki akses yang lebih terbatas terhadap pasar dan infrastruktur, sehingga harga barang dan jasa di pedesaan dapat naik lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.</li><li>Memiliki mata pencaharian yang bergantung pada sektor pertanian, yang seringkali terkena dampak inflasi secara signifikan.</li><li>Memiliki akses yang lebih terbatas terhadap program bantuan sosial dan jaring pengaman sosial.</li></ul><p><strong>3. Lansia dan Penyandang Disabilitas:</strong></p><ul><li>Seringkali memiliki pendapatan yang tetap dan tidak dapat mengikuti kenaikan harga barang dan jasa.</li><li>Memiliki kebutuhan kesehatan yang lebih besar, yang dapat menjadi lebih mahal akibat inflasi.</li><li>Memiliki akses yang lebih terbatas terhadap pekerjaan dan peluang ekonomi.</li></ul><p><strong>4. Buruh dan Pekerja Informal:</strong></p><ul><li>Seringkali memiliki pendapatan yang tidak stabil dan tidak terjamin.</li><li>Memiliki akses yang lebih terbatas terhadap perlindungan sosial dan jaring pengaman sosial.</li><li>Sulit untuk menuntut kenaikan gaji untuk mengikuti kenaikan harga barang dan jasa.</li></ul><p><strong>5. Ibu Rumah Tangga:</strong></p><ul><li>Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur keuangan keluarga dan memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi.</li><li>Memiliki akses yang lebih terbatas terhadap pekerjaan dan peluang ekonomi.</li><li>Seringkali memiliki pendapatan yang tidak stabil dan tidak terjamin.</li></ul><p><strong>Dampak Inflasi terhadap Kelompok Rentan:</strong></p><ul><li>Penurunan daya beli: Inflasi menyebabkan harga barang dan jasa naik, sehingga daya beli masyarakat menurun.</li><li>Kemiskinan: Inflasi dapat mendorong masyarakat ke dalam jurang kemiskinan, terutama bagi kelompok yang sudah miskin.</li><li>Ketidaksetaraan: Inflasi dapat memperparah ketimpangan pendapatan antara kelompok kaya dan miskin.</li><li>Kerawanan pangan: Inflasi dapat menyebabkan kerawanan pangan bagi kelompok yang tidak mampu membeli makanan yang cukup.</li></ul><p><strong>Upaya Meringankan Dampak Inflasi:</strong></p><ul><li>Pemerintah dapat memberikan bantuan sosial dan subsidi kepada kelompok rentan.</li><li>Bank sentral dapat menjaga stabilitas harga dengan kebijakan moneter.</li><li>Perusahaan dapat meningkatkan gaji dan upah karyawan untuk mengikuti kenaikan harga.</li><li>Masyarakat dapat melakukan diversifikasi sumber pendapatan dan menabung untuk melindungi diri dari dampak inflasi.</li></ul><p><strong>Kesimpulan:</strong></p><p>Inflasi dapat berdampak signifikan pada kelompok masyarakat yang rentan. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk meringankan dampak inflasi dan melindungi kelompok rentan.</p>

Berikut adalah kelompok masyarakat yang lebih rentan terhadap penurunan taraf hidup akibat inflasi:

1. Masyarakat Berpenghasilan Rendah:

  • Memiliki pendapatan yang terbatas dan tidak dapat mengikuti kenaikan harga barang dan jasa.
  • Proporsi pendapatan yang lebih besar digunakan untuk kebutuhan pokok, sehingga inflasi akan menyisakan sedikit uang untuk kebutuhan lainnya.
  • Memiliki akses yang lebih terbatas terhadap sumber daya dan informasi untuk melindungi diri dari dampak inflasi.

2. Masyarakat Pedesaan:

  • Seringkali memiliki akses yang lebih terbatas terhadap pasar dan infrastruktur, sehingga harga barang dan jasa di pedesaan dapat naik lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.
  • Memiliki mata pencaharian yang bergantung pada sektor pertanian, yang seringkali terkena dampak inflasi secara signifikan.
  • Memiliki akses yang lebih terbatas terhadap program bantuan sosial dan jaring pengaman sosial.

3. Lansia dan Penyandang Disabilitas:

  • Seringkali memiliki pendapatan yang tetap dan tidak dapat mengikuti kenaikan harga barang dan jasa.
  • Memiliki kebutuhan kesehatan yang lebih besar, yang dapat menjadi lebih mahal akibat inflasi.
  • Memiliki akses yang lebih terbatas terhadap pekerjaan dan peluang ekonomi.

4. Buruh dan Pekerja Informal:

  • Seringkali memiliki pendapatan yang tidak stabil dan tidak terjamin.
  • Memiliki akses yang lebih terbatas terhadap perlindungan sosial dan jaring pengaman sosial.
  • Sulit untuk menuntut kenaikan gaji untuk mengikuti kenaikan harga barang dan jasa.

5. Ibu Rumah Tangga:

  • Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur keuangan keluarga dan memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi.
  • Memiliki akses yang lebih terbatas terhadap pekerjaan dan peluang ekonomi.
  • Seringkali memiliki pendapatan yang tidak stabil dan tidak terjamin.

Dampak Inflasi terhadap Kelompok Rentan:

  • Penurunan daya beli: Inflasi menyebabkan harga barang dan jasa naik, sehingga daya beli masyarakat menurun.
  • Kemiskinan: Inflasi dapat mendorong masyarakat ke dalam jurang kemiskinan, terutama bagi kelompok yang sudah miskin.
  • Ketidaksetaraan: Inflasi dapat memperparah ketimpangan pendapatan antara kelompok kaya dan miskin.
  • Kerawanan pangan: Inflasi dapat menyebabkan kerawanan pangan bagi kelompok yang tidak mampu membeli makanan yang cukup.

Upaya Meringankan Dampak Inflasi:

  • Pemerintah dapat memberikan bantuan sosial dan subsidi kepada kelompok rentan.
  • Bank sentral dapat menjaga stabilitas harga dengan kebijakan moneter.
  • Perusahaan dapat meningkatkan gaji dan upah karyawan untuk mengikuti kenaikan harga.
  • Masyarakat dapat melakukan diversifikasi sumber pendapatan dan menabung untuk melindungi diri dari dampak inflasi.

Kesimpulan:

Inflasi dapat berdampak signifikan pada kelompok masyarakat yang rentan. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk meringankan dampak inflasi dan melindungi kelompok rentan.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Eno Bastian: "Selamat slang, Pak." Wakil Perusahaan: "Selamat siang, Mas. Mari, silakan duduk." Eno Bastian: "Terima kasih, Pak." Wakil Perusahaan: "Sebenarnya, apa yang terjadi, Mas?" Eno Bastian: "Begini, Pak. Saya sebagai wakil dari teman-teman buruh PT Sagara Food ingin menyampaikan beberapa hal kepada Bapak." Wakil Perusahaan: "Silakan Anda sampaikan." Eno Bastian: "Terima kasih, Pak. Saya sebagai wakil dari teman-teman ingin menanyakan gaji kami sekarang, Pak." Wakil Perusahaan: "Maksud Anda?" Eno Bastian: "Menurut ketetapan gubernur, upah minimal Kabupaten Sukamaju sekarang mencapai Rp2.513.000,00, sedangkan gaji kami sekarang masih Rp2.250.000,00." Wakil Perusahaan: "Maaf, Mas. Biaya produksi awal tahun ini sedang melonjak. Harga kebutuhan pokok makin mahal. Karena itu, perusahaan belum bisa memenuhi permintaan buruh." Eno Bastian: "Akan tetapi, kebutuhan pokok buruh sekarang juga mengalami kenaikan, Pak. Kalau memang pihak perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan kami, terpaksa kami akan melakukan mogok kerja." Wakil Perusahaan: "Tidak bisa begitu. Kita harus mencari jalan tengah dalam mengatasi masalah ini." Eno Bastian: "Kami mohon kebijaksanaan, Bapak." Wakil Perusahaan: "Begini saja. Nanti saya akan berbicara dengan direktur perusahaan. Saya akan menyampaikan permintaan tersebut. Akan tetapi, saya hanya mengusulkan kenaikan upah paling besar menjadi Rp2.350.000,00." Eno Bastian: "Tolonglah, Pak. Kalau bisa, naikkan lebih dari itu. Kami butuh upah standar untuk dapat hidup layak." Wakil Perusahaan: "Baiklah, akan saya usahakan. Sekarang Anda tenangkan teman-teman. Kembalilah bekerja seperti semula." Eno Bastian: "Baiklah, Pak. Terima kasih, Pak. Selamat siang." Wakil Perusahaan: "Selamat siang." Tentukan struktur dari teks negosiasi tersebut.

4

5.0

Jawaban terverifikasi

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

8

3.7

Jawaban terverifikasi

Iklan

tolong bantu aku mencari semua kebahasaan pidato yang ada di pidato di bawah ini Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi untuk kita semua. Pertama-tama dan paling utama, marilah kita ucapkan syukur kepada Allah SWT yang sudah memberi limpahan rezeki bagi kita semua. Tak lupa selawat dan salam, mari kita gaungkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, sampai kepada kita selaku umatnya. Hadirin yang berbahagia, Pada kesempatan kali ini izinkan saya berbicara mengenai pentingnya menjaga lingkungan di sekolah. Sebab isu lingkungan sudah menjadi isu di seluruh negara. Maka, menjaganya sudah menjadi tugas bersama. Menjaga lingkungan tak melulu soal menjaga kebersihan. Lebih dari itu, menjaga lingkungan dapat diupayakan lewat menanam tanaman di lingkungan sekolah, menghemat air, dan mengupayakan untuk meminimalkan penggunaan plastik. Lalu, kenapa harus dilakukan di lingkungan sekolah? Sebab, sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menjadi tempat pertama untuk memupuk kebiasaan menjaga lingkungan. Hadirin yang berbahagia, Hal-hal yang saya singgung di atas, seperti menanam tanaman, menghemat air, dan meminimalkan penggunaan plastik merupakan hal yang kecil. Namun percayalah, aktivitas kecil punya dampak besar bila dilakukan bersama dan menjadi kebiasaan. Semoga dengan aktivitas positif di sekolah bisa dibawa juga ke rumah, sehingga kegiatan menjaga lingkungan dapat dilakukan terus menerus. Alangkah lebih baik lagi bila kita mampu untuk mempengaruhi saudara, orang tua, dan teman di rumah untuk sama-sama menjaga lingkungan. Demikianlah pidato lingkungan hidup tentang pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang saya sampaikan. Meski singkat, semoga ada manfaatnya. Terima kasih atas atensinya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2

5.0

Jawaban terverifikasi

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

2

5.0

Jawaban terverifikasi