Sarah R

05 Agustus 2024 04:39

Iklan

Sarah R

05 Agustus 2024 04:39

Pertanyaan

Jumat 31 Mei 2024, Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara mengalami erupsi. Ketinggian kolom abu saat itu mencapai 800 meter di atas puncak. Objek kajian pada fenomena tersebut adalah a. atmosfer b. litosfer c. hidrosfer d. biosfer e. antroposfer

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

01

:

16

:

44

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

05 Agustus 2024 05:51

Jawaban terverifikasi

Penjelasan: Fenomena Erupsi Gunung Berapi adalah peristiwa pelepasan energi dari dalam bumi dalam bentuk magma, gas vulkanik, dan material piroklastik lainnya ke permukaan bumi. Fenomena ini melibatkan interaksi antara lapisan dalam bumi (inti, mantel, dan kerak bumi). Pilihan Jawaban: * Atmosfer: Lapisan udara yang menyelimuti bumi. * Litosfer: Lapisan kulit bumi yang paling luar, terdiri dari kerak bumi dan bagian atas mantel bumi yang kaku. * Hidrosfer: Seluruh air yang ada di bumi, baik di permukaan maupun di bawah permukaan bumi. * Biosfer: Bagian bumi yang dihuni oleh makhluk hidup. * Antroposfer: Lapisan bumi yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Jawaban yang Tepat: Berdasarkan penjelasan di atas, fenomena erupsi gunung berapi berkaitan erat dengan litosfer. Ketika gunung berapi meletus, magma dari dalam bumi (yang merupakan bagian dari litosfer) keluar menuju permukaan bumi. Alasan: * Litosfer adalah tempat terjadinya proses vulkanisme, yaitu proses pembentukan gunung api dan segala aktivitasnya, termasuk letusan. * Magma yang keluar dari dalam bumi berasal dari lapisan litosfer. * Kolom abu vulkanik yang mencapai ketinggian 800 meter merupakan hasil dari letusan gunung berapi yang berasal dari dalam litosfer. Kesimpulan: Jadi, objek kajian pada fenomena erupsi Gunung Ibu adalah litosfer. Pilihan jawaban yang benar adalah b. litosfer. Konsep Penting: * Vulkanisme: Proses pembentukan gunung api dan segala aktivitasnya. * Magma: Batuan cair pijar yang terdapat di dalam bumi. * Litosfer: Lapisan kulit bumi yang paling luar. Pembahasan Tambahan: Pilihan jawaban lainnya kurang tepat karena: * Atmosfer: Meskipun kolom abu vulkanik mencapai atmosfer, namun proses utama erupsi terjadi di litosfer. * Hidrosfer: Erupsi gunung berapi tidak secara langsung berkaitan dengan hidrosfer, kecuali jika ada interaksi antara material vulkanik dengan air. * Biosfer: Erupsi gunung berapi dapat berdampak pada biosfer, namun proses utama erupsi terjadi di litosfer. * Antroposfer: Erupsi gunung berapi dapat berdampak pada aktivitas manusia, namun proses utama erupsi terjadi di litosfer. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa litosfer adalah komponen utama yang terlibat dalam fenomena erupsi gunung berapi. Semoga penjelasan ini bermanfaat!


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Hewan dan tumbuhan yang hidup di lingkungan alam juga merupakan objek kajian geografi ditinjau dari aspek.... A. hidrosfer B. atmosfer C. litosfer D. pedosfer E. biosfer

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Makin Mudah ke Danau Toba Jakarta (ANTARA News) - Wisatawan yang hendak ke Danau Toba, Sumatera Utara, menggunakan pesawat terbang, kini memiliki banyak pilihan penerbangan setelah Bandara Silangit resmi menjadi berskala internasional. Sebelum menjadi bandar udara berskala internasional, Bandara Silangit, Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, sebenarnya sudah beroperasi namun pesawat terbang yang singgah masih sedikit. Tapi dengan diresmikan bandara berskala internasional, Sabtu (28/10), jumlah pesawat terbang dari berbagai maskapai makin banyak sehing ga wisatawan memiliki banyak pilihan penerbangan. Bandara Silangit berkapasitas 500.000 penumpang pertahun ini dilengkapi dengan fasilitas CIQ (Custom, Immigration, Quaratine), landasan pacu dengan panjang 2.650 x 30 meter, dan PCN yang bisa mengakomodasi pesawat berbadan sempit Airbus A320 dan Boeing 737-800. Bandara Silangit juga mengimplementasikan fitur smart airport dengan teknologi digital, antara lain, berupa Wi- Fi gratis, tampilan jadwal bus dan penerbangan, e-payment, mesin tiket bus, e-kios informasi turis, self check-in, dan berbagai fitur digital. Peresmian bandara berskala internasional itu ditandai dengan penerbangan perdana Garuda Indonesia dari Bandara Changi Singapura ke Silangit. Prosesi peresmian bersarnaan dengan rnendaratnya pesawat Garuda Indonesia dengan nornor penerbangan GA 8510 dari Changi, Singapura tepat pukul13.30 WIB. Disaksikan langsung Menko Bidang Kernaritiman Binsar Luhut Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Direktur Badan Otorita Danau Toba Arie Prasetyo, dan lima bupati (Bupati Toba Samosir, Bupati Dairi, Bupati Samosir, Bupati Tapanuli Utara, dan Bupati Humbang Hansundutan), para penumpang pesawat langsung disambut tari-tarian tor tor Batak. Penerbangan perdana Garuda Indonesia menggunakan Explore jet Bombardier CRJ-1000 dengan kapasitas total mencapai 96 penumpang dari Bandara Changi Singapura menuju Bandara Silangit Sumut. Pada tahap awal, penerbangan baru Garuda dari Singapura ke Silangit PP dilayani tiga kali per minggu (Selasa, Jumat, dan Minggu). Selain Garuda Indonesia, maskapai berbiaya murah Citilink Indonesia juga membuka penerbangan Jakarta-Silangit untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, perdagangan, dan investasi di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Penerbangan langsung rute baru Jakarta melalui bandara Halim Perdanakusuma-Silangit menggunakan pesawat Airbus A320 Neo berkapasitas 180 penumpang. Sebelumnya tiga maskapai penerbangan, yaitu Sriwijaya, Wings Air dan Susi Air sudah beroperasi di Bandara Silangit. Makin ramainya Bandara Si langit didarati dan menerba ngkan pesawat sangat penting dan strategis mengingat pemerintah telah menca nangkan Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas atau sebagai "10 Bali Baru" dengan target kunjungan wisatawan manca negara (wisman ) ke Sumatera Utara diproyeksikan mencapai 1.000.000 orang pada tahun 2019. Untuk mencapai angka kunjungan 1.000.000 wisman, dibutuhkan destinasi parawisata kelas dunia dan bandara berkelas internasional. Dengan penerba ngan internasio nallangsung menuju Danau Toba, objek wisata ini akan menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di dunia, dan membawa kesejahteraan unt uk masyarakat di Sumatera Utara, khususnya di sekitar Danau Toba. Jika dilihat dari jarak dari Bandara Kualanamu, Medan, menuju Danau Toba di Parapat, dibanding dengan dari Bandara Silangit menuju Danau Toba di Parapat, maka jarak tempuh lebih cepat dari Bandara Silangit sekitar 2,5 jam. Oleh sebab itu, keberadaan Bandara Silangit yang kini memiliki banyak jadwal penerbangan bisa memudahkan wisataan lebih banyak lagi datang ke Danau Toba. Sempat redup Danau Toba di Sumatera Utara dalam beberapa tahun terakhir ini boleh dikatakan sempat redup sebagai tujuan wisatawan lokal dan mancanegara. Alasannya antara lain infrastruktur menuju ke sana yang masih belum terlalu memadai, di samping faktor kebersihan yang kurang dipedulikan sehingga tampak kotor dan mengurangi keindahan. Sekarang pemerintah pusat dan daerah bersama-sama membenahi akses menuju Danau Toba dengan membangun serta memperbaiki sejumlah infrastruktur, serta mengkampanyekan bersih lingkungan di danau terbesar di Indonesia itu. Salah satu bukti nyata pemerintah mengembangkan Danau Toba adalah Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2016 menandatangani Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. Badan itu bertugas mempercepat proses pembangunan Danau Toba yang masuk dalam 10 destinasi prioritas nasional. Kesepuluh destinasi itu adalah Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Pulau Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Danau Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Gunung Bromo (Jawa Timur), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Pantai Tanjung Lesung (Banten), dan Kepulauan Seribu (DKI Jakarta). Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dengan adanya badan otoritas tersebut ditambah dengan makin banyaknya rute penerbangan langsung menuju Bandar Udara Internasional Kuala Namu, serta Bandar Udara Silangit diharapkan jumlah wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke kawasan itu akan bertambah. Selain memiliki bandara itu, katanya, sejumlah aksesjalan toljuga dibangun dalam upaya mempermudah wisatawan berkunjung ke Danau Toba, yaitu membangun jalur tol dari Kualanamu ke Tebing Tinggi, menuju Siantar, dan Parapat. Salah satu bentuk nyata yang sudah dipromosikan pemerintah menggairahkan lagi Danau Toba sebagai tujuan wisata adalah Presiden Joko Widodo membuka sekaligus menghadiri Karnaval Keme rde kaan Pesona Danau Toba di Balige, Sumatera Utara, pada 20-21 Agustus 2016. Karnaval dikemas sedemikian rupa sehingga menggambarkan keceriaan dan kegembiraan masyarakat, selain juga sebagai upaya promosi wisata Danau Toba yang sudah dikenal seantero dunia. Pemerintah sudah mengerjakan dan merencanakan berbagai program pembangunan untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba. Oleh karena itu, masyarakat harus menyiapkan diri untuk menyambut wisatawan dan masyarakat sekitar Danau Toba harus bisa tersenyum, jangan lagi mahal tersenyum. (Oleh Ahmad Wijaya, editor: Unggul Tri Ratomo, COPYRIGHT © ANTARA 2017) 6a. Apakah topik artikel di atas?

2

4.5

Jawaban terverifikasi