Jika kamu mengambil sampel dengan jumlah tertentu pada suatu kelompok, misalnya kelas I: 300 orang, kelas II: 200 orang, kelas III: 100 orang, dengan alasan jumlah murid kelas I jauh lebih banyak daripada kelas II dan III, maka kamu telah menggunakan jenis sampel …. a. random b. berstrata c. wilayah d. kelompok e. proporsional

Halo Dica L, kakak bantu jawab ya! :) Dalam penelitian kuantitatif dikenal dengan adanya istilah Populasi dan Sampel. Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan dua hal yang menjadi penentu dalam sebuah penelitian karena keduanya saling berkaitan untuk generalisasi pada kesimpulan hasil penelitian yang didapat. Populasi adalah kelompok besar yang menjadi sasaran generalisasi penelitian, secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai subyek pada wilayah serta waktu tertentu yang akan diamati atau diteliti oleh peneliti. Sementara, sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian yang sifat dan karakteristiknya dapat mewakili populasi sebagai subjek penelitian. Terdapat berbagai macam teknik pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif, diantaranya sebagai berikut : 1) Simple Random Sampling (Sampel Acak Sederhana), yaitu peneliti mencatat subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Kemudian diberi nomor urut sebanyak populasi yang ada sebelum diacak untuk dipilih sebagai sampel. 2) Stratified Random Sampling (Sampel Berstrata), sampel ini dugunakan apabila populasi dibagi atas tingkatan-tingkatan atau strata. Setiap tingkatan harus terwakil. Contoh : Penelitian tingkat partisipasi siswa dalam diskusi disekolah X. Berarti subjek penelitian tersebut adalah tiap tingkatan kelas di sekolah X. 3) Cluster Sampling (Sampel Kelompok), sampel kelompok dalah salah satu teknik sampling acak yang dilakukan dengan memilih kelompok dan bukan individu yang terdapat di dalam populasi. Contoh : Penelitian terhadap Sekolah Negeri atau Sekolah Swasta di daerah X. 4) Area Probability Sampling (Sampel Wilayah), yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Sampel wilayah dilakukan apabila ada perbedaan ciri antara wilayah yang satu dan yang lain. Contoh : Penelitian terhadap keberhasilan program wajib belajar di seluruh Indonesia. 5) Purposive Sampling (Sampel Bertujuan), yaitu teknik pengambilan subjek yang didasarkan pada tujuan tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi diantaranya : pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri, sifat, atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi, subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi, penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan. Contoh : Penelitian motivasi belajar antar siswa Etnis Jawa dengan Tionghoa di sekolah X. 6) Quota Sampling (Sampel Kuota), dalam teknik ini peneliti menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan terpenuhi. Teknik sampling ini tidak berdasarkan strata atau daerah, tetapi jumlah yang sudah ditentukan. Contoh : Penelitian mengenai pelayanan Bus Transjakarta, dengan jumlah sampel sampai 100 orang. 7) Snow-ball Sampling (Sampel Beruntun), yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan membangun jaringan responden. Awalnya responden diwawancarai, kemudia responden tersebut menunjuk/merekomendasikan responden lain. Hal ini dilakukan secara terus menerus, hingga tujuan si peneliti mendapatkan data terpenuhi. Contoh : Penelitian mengenai alasan penggunaan narkoba (biasanya pengguna narkoba itu deffensif atau tertutup, disinilah peneliti harus bisa membangun jaringan responden). 8) Proportional Sampling (Sampel Proporsional), yaitu teknik pengambilan sampel yang memperhatikan pembagian atau perbandingan jumlah sampel yang akan diambil dalam satu kelompok atau wilayah. Biasanya dalam satu wilayah terdapat populasi yang memiliki kelompok-kelompok, sehingga dibutuhkan pembagian yang seimbang dalam pengambilannya dari tiap-tiap kelompok tersebut. Contoh : Rama mengambil proporsi yang sama, yaitu 3% dari populasi di masing-masing wilayah untuk dijadikan sampel penelitiannya. Berdasarkan penjelasan diatas, ilustrasi kasus dalam soal adalah termasuk kedalam teknik pengambilan sampel jenis Proportional Sampling (Sampel Proporsional), sebab peniliti mengambil sampel dengan jumlah tertentu pada suatu kelompok dengan alasan kelompok tersebut memiliki populasi yang lebih banyak dari kelompok lain. Peneliti melakukan seperti ini agar pembagian sampelnya dapat seimbang dalam pengambilannya dari tiap-tiap kelompok tersebut. Jadi, jawaban yang tepat adalah E. Semoga jawabannya membantu ya! :)