Milea W

27 Oktober 2022 07:55

Iklan

Milea W

27 Oktober 2022 07:55

Pertanyaan

jelaskan struktur sosial menurut talcott parson

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

17

:

01

:

41

Klaim

3

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Maisie S

29 Oktober 2022 00:21

Jawaban terverifikasi

Teori Sistem Sosial (Talcot Parson) Kehidupan sosial sebagai suatu sistem sosial memerlukan terjadinya ketergantungan yang berimbas pada kestabilan sosial. Sistem yang timpang, sebut saja karena tidak adanya kesadaran bahwa mereka merupakan sebuah kesatuan, menjadikan sistem tersebut tidak teratur. Suatu sistem sosial akan selalu terjadi keseimbangan apabila ia menjaga Safety Valve atau katup pengaman yang terkandung dalam paradigma AGIL. AGIL merupakan akronim dari Adaptation, Goal Attainment, Integration, dan Latency atau latent pattern-maintenance, meskipun demikian tidak terdapat skala prioritas dalam pengurutannya. I. Adaptation yaitu kemampuan masyarakat untuk berinteraksi dengan lingkungan dan alam. Hal ini mencakup segala hal; mengumpulkan sumber-sumber kehidupan dan menghasilkan komuditas untuk redistribusi sosial. II. Goal-Attainment adalah kecakapan untuk mengatur dan menyusun tujuan-tujuan masa depan dan membuat keputusan yang sesuai dengan itu. Pemecahan permasalahan politik dan sasaran-sasaran sosial adalah bagian dari kebutuhan ini. III. Integration atau harmonisasi keseluruhan anggota sistem sosial setelah sebuah general agreement mengenai nilai-nilai atau norma pada masyarakat ditetapkan. Di sinilah peran nilai tersebut sebagai pengintegrasi sebuah sistem sosial. IV.Latency (Latent-Pattern-Maintenance) adalah memelihara sebuah pola, dalam hal ini nilai-nilai kemasyarakatan tertentu seperti budaya, norma, aturan dan sebagainya. Parsons mengatakan bahwa, sistem sosial cenderung bergerak ke arah keseimbangan atau stabilitas dimana keteraturan merupakan norma sistem. Bila terjadi kekacauan norma-norma, maka sistem akan mengadakan penyesuaian dan mencoba kembali mencapai keadaan normal. Landasan yang digunakan Parsons untuk mengukuhkan teorinya bertindaknya di dalam kompleksitas sistem sosial adalah "pattern variables", yaitu: A. Affective versus affective neutrality, dalam suatu hubungan sosial orang bisa bertindak untuk pemuasan afeksi atau kebutuhan emosional atau bertindak tanpa unsur afeksi itu (netral). B. Self-orientation versus collective-orientation, dalam hubungan yang berorientasi hanya pada dirinya orang mengejar kepentingan pribadi, sedang dalam hubungan berorientasi kolektif, kepentingan tersebut sebelumnya telah didominir oleh kelompok. C. Universalism versus particularism, dalam hubungan yang universalistis, para pelaku saling berhubunganmenurut kriteria yang dapat diterapkan kepada semua orang, sedang dalam hubungan partikularistik digunakan ukuran-ukuran tertentu. D. Quality versus performance, variabel quality menunjuk pada status askrib atau keanggotaan dalam kelompok berdasarkan kelahiran. Performance berarti prestasi atau apa yang dicapai oleh seseorang. E. Specificity versus diffuness, dalam hubungan yang spesifik, orang dengan orang lain berhubungan dalam situasi yang terbatas atau segmented, misalnyahubungan yang berdasarkan jual beli. Sedangkan hubungan keluarga merupakan contoh hubungan diffuse, dimana semua orang (bukan karena status tertentu) terlibat dalam proses interaksi.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Identifikasikan lima dampak positif konflik sosial!

46

0.0

Jawaban terverifikasi