Alya L

12 Juli 2024 16:12

Iklan

Alya L

12 Juli 2024 16:12

Pertanyaan

jelaskan sifat intermediet dan kodominansi eksensi hukum mendel pada bab genetika dan evolusi

jelaskan sifat intermediet dan kodominansi eksensi hukum mendel pada bab genetika dan evolusi

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

16

:

18

:

19

Klaim

4

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

13 Juli 2024 00:20

Jawaban terverifikasi

Sifat Intermediet dan Kodominansi dalam Genetika dan Evolusi Sifat Intermediet Sifat intermediet adalah sifat yang muncul pada keturunan hasil persilangan dua individu dengan sifat berbeda, di mana sifat keturunan tersebut merupakan perpaduan antara sifat kedua induknya. Hal ini terjadi karena alel dominan tidak sepenuhnya menutupi alel resesif. Contoh Sifat Intermediet: * Warna Bunga: Persilangan bunga pukul empat merah (MM) dengan putih (mm) menghasilkan keturunan F1 berwarna merah muda (Mm). * Bentuk Biji: Persilangan kacang polong bulat (BB) dengan keriput (bb) menghasilkan keturunan F1 berbentuk lonjong (Bb). Kodominansi Kodominansi adalah pewarisan sifat di mana alel dominan dan resesif sama-sama diekspresikan pada fenotipe keturunan. Hal ini terjadi karena alel dominan dan resesif tidak saling menutupi, melainkan bekerja sama dalam menentukan sifat keturunan. Contoh Kodominansi: * Golongan Darah: Orang dengan golongan darah AB memiliki alel A dan B yang sama-sama diekspresikan, sehingga golongan darahnya adalah AB. * Warna Bulu Kelinci: Persilangan kelinci hitam (HH) dengan putih (hh) menghasilkan keturunan F1 berwarna abu-abu (Hh). Peran Sifat Intermediet dan Kodominansi dalam Evolusi Sifat intermediet dan kodominansi dapat berperan dalam evolusi dengan beberapa cara: * Menyediakan variasi genetik: Sifat intermediet dan kodominansi dapat menghasilkan variasi genetik yang lebih banyak dalam populasi. Variasi genetik ini penting untuk evolusi karena memungkinkan populasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. * Meningkatkan kebugaran: Dalam beberapa kasus, sifat intermediet dan kodominansi dapat meningkatkan kebugaran individu. Misalnya, individu dengan warna bunga intermediet mungkin lebih menarik bagi penyerbuk daripada individu dengan warna bunga dominan atau resesif. * Membentuk spesies baru: Dalam beberapa kasus, sifat intermediet dan kodominansi dapat berkontribusi pada pembentukan spesies baru. Hal ini terjadi ketika dua populasi dengan sifat intermediet yang berbeda menjadi terisolasi satu sama lain dan berevolusi secara terpisah. Kesimpulan Sifat intermediet dan kodominansi adalah dua konsep penting dalam genetika dan evolusi. Konsep-konsep ini membantu kita memahami bagaimana sifat diwariskan dari orang tua ke keturunannya, dan bagaimana variasi genetik dapat muncul dalam populasi. Variasi genetik ini penting untuk evolusi karena memungkinkan populasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan membentuk spesies baru.


Iklan

Salsabila M

Community

14 Juli 2024 10:43

Jawaban terverifikasi

<p>Sifat intermediet dan kodominansi adalah dua konsep yang melengkapi hukum pewarisan genetik yang diajukan oleh Gregor Mendel. Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:</p><p>Sifat Intermediet (Dominansi Tidak Penuh)</p><p>Sifat intermediet terjadi ketika alel-alel yang dominan dan resesif menghasilkan fenotip yang berbeda dari keduanya. Dalam hal ini, alel dominan tidak sepenuhnya mendominasi alel resesif, dan hasilnya adalah fenotip yang merupakan campuran atau intermediate dari kedua alel tersebut.</p><p>Contoh klasik dari sifat intermediet adalah warna bunga pada tanaman snapdragon (<i>Antirrhinum</i>). Misalnya, jika bunga merah (RR) adalah alel dominan dan bunga putih (rr) adalah alel resesif, tanaman dengan genotipe heterozigot (Rr) akan menghasilkan bunga merah muda, bukan bunga merah atau putih polos.</p><p>Kodominansi</p><p>Kodominansi terjadi ketika kedua alel dari pasangan gen yang sama berefek secara langsung dan setara dalam mengontrol karakteristik tertentu. Dalam kasus ini, baik alel dominan maupun alel lainnya diekspresikan secara penuh tanpa adanya dominansi atau penindasan satu sama lain.</p><p>Contoh yang baik dari kodominansi adalah kelompok darah manusia. Alel A dan alel B yang mendominasi di ekspresikan dengan cara yang sama, dan kedua alel tersebut sama-sama mendominasi alel O yang resesif.</p>

Sifat intermediet dan kodominansi adalah dua konsep yang melengkapi hukum pewarisan genetik yang diajukan oleh Gregor Mendel. Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:

Sifat Intermediet (Dominansi Tidak Penuh)

Sifat intermediet terjadi ketika alel-alel yang dominan dan resesif menghasilkan fenotip yang berbeda dari keduanya. Dalam hal ini, alel dominan tidak sepenuhnya mendominasi alel resesif, dan hasilnya adalah fenotip yang merupakan campuran atau intermediate dari kedua alel tersebut.

Contoh klasik dari sifat intermediet adalah warna bunga pada tanaman snapdragon (Antirrhinum). Misalnya, jika bunga merah (RR) adalah alel dominan dan bunga putih (rr) adalah alel resesif, tanaman dengan genotipe heterozigot (Rr) akan menghasilkan bunga merah muda, bukan bunga merah atau putih polos.

Kodominansi

Kodominansi terjadi ketika kedua alel dari pasangan gen yang sama berefek secara langsung dan setara dalam mengontrol karakteristik tertentu. Dalam kasus ini, baik alel dominan maupun alel lainnya diekspresikan secara penuh tanpa adanya dominansi atau penindasan satu sama lain.

Contoh yang baik dari kodominansi adalah kelompok darah manusia. Alel A dan alel B yang mendominasi di ekspresikan dengan cara yang sama, dan kedua alel tersebut sama-sama mendominasi alel O yang resesif.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah ini benar?? Tolong jelaskan step by step yaaa

9

0.0

Jawaban terverifikasi