Slyta T

03 September 2024 02:33

Iklan

Slyta T

03 September 2024 02:33

Pertanyaan

Jelaskan perkembangan sejarah klasifikasi makhluk hidup

Jelaskan perkembangan sejarah klasifikasi makhluk hidup

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

00

:

07

:

26

:

07

Klaim

13

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rendi R

Community

03 September 2024 04:19

Jawaban terverifikasi

<p>Perkembangan sejarah klasifikasi makhluk hidup telah melalui berbagai tahapan seiring dengan perkembangan pengetahuan manusia tentang keanekaragaman hayati. Berikut adalah rangkuman dari perkembangan sejarah klasifikasi makhluk hidup:</p><p>&nbsp;</p><p>1. Zaman Kuno: Klasifikasi Sederhana</p><p>• Aristoteles (384–322 SM): Filsuf Yunani ini dianggap sebagai pelopor dalam klasifikasi makhluk hidup. Aristoteles mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok besar: hewan dan tumbuhan. Hewan dikelompokkan berdasarkan cara bergerak (berjalan, berenang, atau terbang), sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya (pohon, semak, dan herba).</p><p>2. Zaman Pertengahan dan Renaisans: Klasifikasi yang Lebih Spesifik</p><p>• John Ray (1627–1705): Ahli botani asal Inggris yang memperkenalkan konsep spesies sebagai unit dasar klasifikasi. Ray mengelompokkan tumbuhan dan hewan berdasarkan karakteristik morfologi yang lebih rinci dan juga mengakui adanya variasi dalam satu spesies.</p><p>3. Sistem Klasifikasi Linnaeus: Abad ke-18</p><p>• Carl Linnaeus (1707–1778): Dikenal sebagai “Bapak Taksonomi Modern”, Linnaeus mengembangkan sistem klasifikasi binomial yang masih digunakan hingga kini. Ia mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan karakteristik fisik yang serupa ke dalam kingdom, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Setiap spesies diberi nama ilmiah dua kata (binomial nomenclature) yang terdiri dari genus dan spesies, seperti Hommo sapiens untuk manusia.</p><p>4. Penemuan Mikroskop dan Klasifikasi Baru: Abad ke-19</p><p>• Dengan penemuan mikroskop, ilmuwan mulai menemukan mikroorganisme yang tidak terlihat dengan mata. Ernst Haeckel (1834–1919) memperkenalkan kingdom ketiga yang disebut Protista untuk mengelompokkan makhluk hidup yang tidak cocok ditempatkan dalam kingdom hewan atau tumbuhan, seperti alga dan protozoa.</p><p>5. Klasifikasi Lima Kingdom: Abad ke-20</p><p>• Robert Whittaker (1920–1980): Pada tahun 1969, Whittaker mengusulkan sistem lima kingdom yang meliputi: Monera (bakteri), Protista (organisme bersel satu dengan inti sejati), Fungi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan). Sistem ini memperhitungkan perbedaan dalam struktur seluler dan cara organisme mendapatkan energi.</p><p>6. Sistem Tiga Domain: Abad ke-20 hingga Sekarang</p><p>• Carl Woese (1928–2012): Pada akhir abad ke-20, Woese mengusulkan sistem tiga domain berdasarkan analisis genetik, terutama gen rRNA. Tiga domain ini adalah Bacteria, Archaea, dan Eukarya. Sistem ini menempatkan organisme prokariotik ke dalam dua domain yang berbeda (Bacteria dan Archaea) karena perbedaan evolusioner yang signifikan.</p><p>7. Klasifikasi Molekuler dan Filogenetik: Masa Kini</p><p>• Dengan perkembangan teknologi DNA dan bioinformatika, klasifikasi sekarang lebih sering didasarkan pada hubungan filogenetik (hubungan evolusi) daripada sekadar karakteristik fisik. Analisis genetik memungkinkan ilmuwan untuk memahami sejarah evolusi makhluk hidup dengan lebih akurat dan mengklasifikasikannya berdasarkan garis keturunan evolusi.</p><p><br>Klasifikasi makhluk hidup terus berkembang seiring dengan penemuan ilmiah baru dan peningkatan pemahaman kita tentang kehidupan di Bumi. Sistem klasifikasi modern lebih dinamis dan reflektif terhadap kompleksitas dan keberagaman hayati.</p>

Perkembangan sejarah klasifikasi makhluk hidup telah melalui berbagai tahapan seiring dengan perkembangan pengetahuan manusia tentang keanekaragaman hayati. Berikut adalah rangkuman dari perkembangan sejarah klasifikasi makhluk hidup:

 

1. Zaman Kuno: Klasifikasi Sederhana

• Aristoteles (384–322 SM): Filsuf Yunani ini dianggap sebagai pelopor dalam klasifikasi makhluk hidup. Aristoteles mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok besar: hewan dan tumbuhan. Hewan dikelompokkan berdasarkan cara bergerak (berjalan, berenang, atau terbang), sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya (pohon, semak, dan herba).

2. Zaman Pertengahan dan Renaisans: Klasifikasi yang Lebih Spesifik

• John Ray (1627–1705): Ahli botani asal Inggris yang memperkenalkan konsep spesies sebagai unit dasar klasifikasi. Ray mengelompokkan tumbuhan dan hewan berdasarkan karakteristik morfologi yang lebih rinci dan juga mengakui adanya variasi dalam satu spesies.

3. Sistem Klasifikasi Linnaeus: Abad ke-18

• Carl Linnaeus (1707–1778): Dikenal sebagai “Bapak Taksonomi Modern”, Linnaeus mengembangkan sistem klasifikasi binomial yang masih digunakan hingga kini. Ia mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan karakteristik fisik yang serupa ke dalam kingdom, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Setiap spesies diberi nama ilmiah dua kata (binomial nomenclature) yang terdiri dari genus dan spesies, seperti Hommo sapiens untuk manusia.

4. Penemuan Mikroskop dan Klasifikasi Baru: Abad ke-19

• Dengan penemuan mikroskop, ilmuwan mulai menemukan mikroorganisme yang tidak terlihat dengan mata. Ernst Haeckel (1834–1919) memperkenalkan kingdom ketiga yang disebut Protista untuk mengelompokkan makhluk hidup yang tidak cocok ditempatkan dalam kingdom hewan atau tumbuhan, seperti alga dan protozoa.

5. Klasifikasi Lima Kingdom: Abad ke-20

• Robert Whittaker (1920–1980): Pada tahun 1969, Whittaker mengusulkan sistem lima kingdom yang meliputi: Monera (bakteri), Protista (organisme bersel satu dengan inti sejati), Fungi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan). Sistem ini memperhitungkan perbedaan dalam struktur seluler dan cara organisme mendapatkan energi.

6. Sistem Tiga Domain: Abad ke-20 hingga Sekarang

• Carl Woese (1928–2012): Pada akhir abad ke-20, Woese mengusulkan sistem tiga domain berdasarkan analisis genetik, terutama gen rRNA. Tiga domain ini adalah Bacteria, Archaea, dan Eukarya. Sistem ini menempatkan organisme prokariotik ke dalam dua domain yang berbeda (Bacteria dan Archaea) karena perbedaan evolusioner yang signifikan.

7. Klasifikasi Molekuler dan Filogenetik: Masa Kini

• Dengan perkembangan teknologi DNA dan bioinformatika, klasifikasi sekarang lebih sering didasarkan pada hubungan filogenetik (hubungan evolusi) daripada sekadar karakteristik fisik. Analisis genetik memungkinkan ilmuwan untuk memahami sejarah evolusi makhluk hidup dengan lebih akurat dan mengklasifikasikannya berdasarkan garis keturunan evolusi.


Klasifikasi makhluk hidup terus berkembang seiring dengan penemuan ilmiah baru dan peningkatan pemahaman kita tentang kehidupan di Bumi. Sistem klasifikasi modern lebih dinamis dan reflektif terhadap kompleksitas dan keberagaman hayati.


Slyta T

03 September 2024 04:29

terimakasih banyak..

Iklan

Zaim.Devka Z

02 Oktober 2024 08:30

Jawaban terverifikasi

<p><br>Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup<br>* Klasifikasi Awal:<br>&nbsp; * Aristoteles: Salah satu filsuf pertama yang mencoba mengklasifikasikan makhluk hidup. Ia membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok besar, yaitu hewan dan tumbuhan.<br>&nbsp; * Carolus Linnaeus: Seorang ilmuwan Swedia yang dianggap sebagai bapak taksonomi modern. Ia memperkenalkan sistem binomial nomenklatur, yaitu penamaan makhluk hidup dengan dua kata Latin, yaitu genus dan spesies. Linnaeus juga mengembangkan hierarki taksonomi yang masih digunakan hingga kini, yaitu kingdom, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies.<br>* Sistem 5 Kingdom:<br>&nbsp; * Robert H. Whittaker: Pada tahun 1969, Whittaker mengusulkan sistem klasifikasi 5 kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Sistem ini didasarkan pada perbedaan struktur sel, cara memperoleh nutrisi, dan tingkat organisasi sel.<br>* Sistem 3 Domain:<br>&nbsp; * Carl Woese: Pada tahun 1977, Woese mengusulkan sistem 3 domain, yaitu Bacteria, Archaea, dan Eukarya. Sistem ini didasarkan pada analisis genetik, terutama pada urutan RNA ribosom. Domain Bacteria dan Archaea terdiri dari organisme bersel satu tanpa nukleus (prokariota), sedangkan domain Eukarya terdiri dari organisme bersel satu atau banyak sel dengan nukleus (eukariota).&nbsp;<br><br><br>&nbsp;</p>


Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
* Klasifikasi Awal:
  * Aristoteles: Salah satu filsuf pertama yang mencoba mengklasifikasikan makhluk hidup. Ia membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok besar, yaitu hewan dan tumbuhan.
  * Carolus Linnaeus: Seorang ilmuwan Swedia yang dianggap sebagai bapak taksonomi modern. Ia memperkenalkan sistem binomial nomenklatur, yaitu penamaan makhluk hidup dengan dua kata Latin, yaitu genus dan spesies. Linnaeus juga mengembangkan hierarki taksonomi yang masih digunakan hingga kini, yaitu kingdom, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies.
* Sistem 5 Kingdom:
  * Robert H. Whittaker: Pada tahun 1969, Whittaker mengusulkan sistem klasifikasi 5 kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Sistem ini didasarkan pada perbedaan struktur sel, cara memperoleh nutrisi, dan tingkat organisasi sel.
* Sistem 3 Domain:
  * Carl Woese: Pada tahun 1977, Woese mengusulkan sistem 3 domain, yaitu Bacteria, Archaea, dan Eukarya. Sistem ini didasarkan pada analisis genetik, terutama pada urutan RNA ribosom. Domain Bacteria dan Archaea terdiri dari organisme bersel satu tanpa nukleus (prokariota), sedangkan domain Eukarya terdiri dari organisme bersel satu atau banyak sel dengan nukleus (eukariota). 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan