Muhammad F

17 Juli 2024 13:31

Iklan

Muhammad F

17 Juli 2024 13:31

Pertanyaan

Jelaskan perjuangan secara fisik dan perjuangan secara diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Jelaskan perjuangan secara fisik dan perjuangan secara diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

02

:

00

:

47

:

01

Klaim

5

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

17 Juli 2024 14:37

Jawaban terverifikasi

Perjuangan Fisik Perjuangan fisik merupakan perlawanan yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan senjata atau militer untuk melawan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia. Berikut beberapa contoh perjuangan fisik: * Pertempuran Surabaya (10 November 1945) merupakan pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi kemerdekaan Indonesia. Pertempuran ini merupakan bukti heroisme rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. * Pertempuran Medan (1945-1946) merupakan pertempuran yang berlangsung selama 5 bulan di Medan, Sumatera Utara. Pertempuran ini dimenangkan oleh Indonesia dan menjadi salah satu kemenangan penting dalam perjuangan kemerdekaan. * Pertempuran Ambarawa (1947) merupakan pertempuran yang berlangsung selama 2 minggu di Ambarawa, Jawa Tengah. Pertempuran ini dimenangkan oleh Indonesia dan menjadi salah satu kemenangan penting dalam perjuangan kemerdekaan. * Pertempuran Serangan Umum 1 Maret (1949) merupakan serangan balasan yang dilakukan oleh Indonesia terhadap Belanda di Yogyakarta. Serangan ini berhasil membebaskan Yogyakarta dari cengkeraman Belanda. Perjuangan Diplomasi Perjuangan diplomasi merupakan usaha untuk mencapai tujuan kemerdekaan melalui perundingan dan meja hijau. Berikut beberapa contoh perjuangan diplomasi: * Perundingan Linggarjati (1947) merupakan perundingan antara Indonesia dan Belanda yang menghasilkan Persetujuan Linggarjati. Persetujuan ini mengakui kedaulatan Indonesia atas Jawa dan Madura. * Perundingan Renville (1948) merupakan perundingan antara Indonesia dan Belanda yang menghasilkan Persetujuan Renville. Persetujuan ini mengakui garis demarkasi antara wilayah Indonesia dan Belanda. * Konferensi Meja Bundar (1949) merupakan konferensi antara Indonesia dan Belanda yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia secara penuh. Perjuangan fisik dan diplomasi merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kedua perjuangan ini sama-sama penting dalam mencapai tujuan kemerdekaan. Kesimpulan Perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan. Baik perjuangan fisik maupun diplomasi telah memberikan kontribusi yang besar dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus selalu mengingat dan menghargai perjuangan para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan Indonesia.


Muhammad F

17 Juli 2024 23:55

Maaf izin bertanya, untuk penjelasan bagian bawahnya kok dua sisi mata uang ya?

Iklan

Salsabila M

Community

18 Juli 2024 06:34

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p>Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dilakukan melalui dua jalur utama: perjuangan fisik (militer) dan diplomasi. Kedua jalur ini saling melengkapi dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk agresi militer dari Belanda yang berusaha kembali menjajah Indonesia. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai kedua jenis perjuangan tersebut:</p><p>Perjuangan Fisik (Militer)</p><p>Perjuangan fisik atau militer melibatkan konfrontasi bersenjata antara pasukan Indonesia dan pasukan Belanda. Beberapa pertempuran penting dalam perjuangan fisik antara lain:</p><p><strong>Pertempuran Surabaya (10 November 1945)</strong></p><ul><li>Salah satu pertempuran terbesar dan paling heroik dalam sejarah Indonesia.</li><li>Rakyat Surabaya, dipimpin oleh Bung Tomo, berjuang keras melawan pasukan Inggris yang mendukung Belanda.</li><li>Pertempuran ini memperlihatkan semangat juang rakyat Indonesia dan menyebabkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.</li></ul><p><strong>Pertempuran Ambarawa (November-Desember 1945)</strong></p><ul><li>Dipimpin oleh Jenderal Sudirman, pasukan Indonesia berhasil memukul mundur tentara Sekutu (Inggris) yang mendukung kembalinya Belanda.</li><li>Pertempuran ini menunjukkan kemampuan strategi dan taktik militer pasukan Indonesia.</li></ul><p><strong>Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947)</strong></p><ul><li>Belanda melancarkan operasi militer untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang telah dikuasai Indonesia.</li><li>Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat melakukan perlawanan sengit meski mengalami banyak kesulitan.</li></ul><p><strong>Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948)</strong></p><ul><li>Belanda menyerang Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia.</li><li>Soekarno, Hatta, dan beberapa pemimpin Indonesia ditangkap, namun perjuangan rakyat dan TNI terus berlanjut di bawah tanah dan di berbagai front pertempuran.</li></ul><p>Perjuangan Diplomasi</p><p>Perjuangan diplomasi dilakukan melalui negosiasi, konferensi, dan perundingan dengan berbagai pihak, termasuk Belanda dan pihak internasional, untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan Indonesia. Beberapa peristiwa penting dalam perjuangan diplomasi antara lain:</p><p><strong>Perjanjian Linggarjati (10 November 1946)</strong></p><ul><li>Negosiasi antara Indonesia dan Belanda yang menghasilkan kesepakatan dimana Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia yang terdiri dari Jawa, Sumatra, dan Madura.</li><li>Kesepakatan ini menjadi dasar untuk pembentukan negara federasi yang disebut Republik Indonesia Serikat (RIS).</li></ul><p><strong>Perjanjian Renville (17 Januari 1948)</strong></p><ul><li>Perjanjian yang ditandatangani di atas kapal perang USS Renville, yang dihadiri oleh pihak Indonesia, Belanda, dan Komisi Tiga Negara (Amerika Serikat, Australia, dan Belgia).</li><li>Menegaskan garis demarkasi Van Mook yang menguntungkan Belanda, namun memberikan ruang bagi perjuangan diplomatik lebih lanjut.</li></ul><p><strong>Konferensi Meja Bundar (KMB) (23 Agustus - 2 November 1949)</strong></p><ul><li>Diadakan di Den Haag, Belanda, konferensi ini melibatkan perundingan antara Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg, kelompok negara-negara bagian di Indonesia).</li><li>Hasilnya, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949, dan Republik Indonesia Serikat (RIS) diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.</li></ul>

 

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dilakukan melalui dua jalur utama: perjuangan fisik (militer) dan diplomasi. Kedua jalur ini saling melengkapi dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk agresi militer dari Belanda yang berusaha kembali menjajah Indonesia. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai kedua jenis perjuangan tersebut:

Perjuangan Fisik (Militer)

Perjuangan fisik atau militer melibatkan konfrontasi bersenjata antara pasukan Indonesia dan pasukan Belanda. Beberapa pertempuran penting dalam perjuangan fisik antara lain:

Pertempuran Surabaya (10 November 1945)

  • Salah satu pertempuran terbesar dan paling heroik dalam sejarah Indonesia.
  • Rakyat Surabaya, dipimpin oleh Bung Tomo, berjuang keras melawan pasukan Inggris yang mendukung Belanda.
  • Pertempuran ini memperlihatkan semangat juang rakyat Indonesia dan menyebabkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.

Pertempuran Ambarawa (November-Desember 1945)

  • Dipimpin oleh Jenderal Sudirman, pasukan Indonesia berhasil memukul mundur tentara Sekutu (Inggris) yang mendukung kembalinya Belanda.
  • Pertempuran ini menunjukkan kemampuan strategi dan taktik militer pasukan Indonesia.

Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947)

  • Belanda melancarkan operasi militer untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang telah dikuasai Indonesia.
  • Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat melakukan perlawanan sengit meski mengalami banyak kesulitan.

Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948)

  • Belanda menyerang Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia.
  • Soekarno, Hatta, dan beberapa pemimpin Indonesia ditangkap, namun perjuangan rakyat dan TNI terus berlanjut di bawah tanah dan di berbagai front pertempuran.

Perjuangan Diplomasi

Perjuangan diplomasi dilakukan melalui negosiasi, konferensi, dan perundingan dengan berbagai pihak, termasuk Belanda dan pihak internasional, untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan Indonesia. Beberapa peristiwa penting dalam perjuangan diplomasi antara lain:

Perjanjian Linggarjati (10 November 1946)

  • Negosiasi antara Indonesia dan Belanda yang menghasilkan kesepakatan dimana Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia yang terdiri dari Jawa, Sumatra, dan Madura.
  • Kesepakatan ini menjadi dasar untuk pembentukan negara federasi yang disebut Republik Indonesia Serikat (RIS).

Perjanjian Renville (17 Januari 1948)

  • Perjanjian yang ditandatangani di atas kapal perang USS Renville, yang dihadiri oleh pihak Indonesia, Belanda, dan Komisi Tiga Negara (Amerika Serikat, Australia, dan Belgia).
  • Menegaskan garis demarkasi Van Mook yang menguntungkan Belanda, namun memberikan ruang bagi perjuangan diplomatik lebih lanjut.

Konferensi Meja Bundar (KMB) (23 Agustus - 2 November 1949)

  • Diadakan di Den Haag, Belanda, konferensi ini melibatkan perundingan antara Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg, kelompok negara-negara bagian di Indonesia).
  • Hasilnya, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949, dan Republik Indonesia Serikat (RIS) diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan