Alya L

13 Juli 2024 07:25

Iklan

Alya L

13 Juli 2024 07:25

Pertanyaan

jelaskan mekanisme aksi potensial

jelaskan mekanisme aksi potensial

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

18

:

13

:

07

Klaim

20

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

13 Juli 2024 11:02

Jawaban terverifikasi

Mekanisme Aksi Potensial Potensial aksi adalah perubahan voltase membran sel yang cepat dan sementara, dari nilai istirahat negatif ke nilai positif, dan kemudian kembali ke nilai istirahat. Mekanisme aksi potensial dapat dibagi menjadi 5 fase: Fase 0 (Depolarisasi Cepat) * Depolarisasi membran sel dimulai dengan aktivasi saluran natrium voltase-tergantung (NaV). * Saluran NaV terbuka ketika membran sel mencapai nilai ambang batas (sekitar -55 mV). * Aliran ion natrium (Na+) ke dalam sel menyebabkan depolarisasi membran sel dengan cepat. Fase 1 (Repolarisasi Awal) * Saluran NaV mulai menutup. * Saluran kalium voltase-tergantung (Kv1.4) terbuka. * Aliran ion kalium (K+) keluar dari sel membantu memperlambat depolarisasi. Fase 2 (Platea) * Saluran kalsium voltase-tergantung (Cav) terbuka. * Aliran ion kalsium (Ca2+) ke dalam sel memicu pelepasan neurotransmiter di sinapsis. * Depolarisasi membran sel dipertahankan pada nilai positif. Fase 3 (Repolarisasi Cepat) * Saluran Ca2+ mulai menutup. * Saluran K+ tambahan (Kv3.1) terbuka. * Aliran ion K+ keluar dari sel menyebabkan repolarisasi membran sel dengan cepat. Fase 4 (Hiperpolarisasi) * Membran sel kembali ke nilai istirahat negatif. * Pompa natrium-kalium (Na+/K+-ATPase) aktif untuk mengembalikan ion Na+ ke luar sel dan ion K+ ke dalam sel. Mekanisme aksi potensial ini penting untuk transmisi sinyal saraf dan kontraksi otot. Potensial aksi dapat berjalan di sepanjang serabut saraf dan memicu pelepasan neurotransmiter di sinapsis, yang memungkinkan komunikasi antar neuron. Pada otot, potensial aksi memicu pelepasan ion kalsium, yang pada gilirannya memicu kontraksi otot. Faktor yang Mempengaruhi Potensial Aksi * Nilai ambang batas: Nilai ambang batas adalah nilai voltase membran sel yang diperlukan untuk memicu potensial aksi. Nilai ambang batas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti konsentrasi ion dalam sel, suhu, dan obat-obatan. * Refractoriness: Refractoriness adalah periode waktu setelah potensial aksi di mana sel tidak dapat merespons rangsangan lebih lanjut. Refractoriness membantu memastikan bahwa sinyal saraf ditransmisikan secara akurat dan mencegah osilasi membran sel yang tidak terkendali. Peran Potensial Aksi dalam Tubuh * Transmisi sinyal saraf: Potensial aksi adalah dasar transmisi sinyal saraf. Sinyal saraf ditransmisikan di sepanjang serabut saraf dalam bentuk potensial aksi. * Kontraksi otot: Potensial aksi memicu pelepasan ion kalsium, yang pada gilirannya memicu kontraksi otot. * Sekresi hormon: Potensial aksi dapat memicu sekresi hormon dari kelenjar endokrin. Mekanisme aksi potensial adalah proses yang kompleks dan penting untuk berbagai fungsi tubuh. Pemahaman tentang mekanisme aksi potensial sangat penting untuk memahami bagaimana sistem saraf dan otot bekerja.


Iklan

Salsabila M

Community

14 Juli 2024 05:55

Jawaban terverifikasi

<p>Mekanisme aksi potensial adalah proses terjadinya sinyal listrik yang mengalir melalui sel saraf atau neuron. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam mekanisme aksi potensial:</p><p><strong>Polarisasi Membran</strong>: Pada kondisi istirahat, membran sel saraf memiliki potensial membran negatif karena perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel. Kondisi ini disebut polarisasi membran.</p><p><strong>Stimulus</strong>: Ketika sel saraf menerima stimulus tertentu, misalnya rangsangan fisik atau kimia, terjadi perubahan kecil pada potensial membran yang disebut potensial aksi.</p><p><strong>Depolarisasi</strong>: Jika stimulus mencapai ambang tertentu (threshold), terjadi perubahan tiba-tiba pada potensial membran yang disebut depolarisasi. Pada saat ini, kanal ion yang spesifik di membran sel saraf terbuka, memungkinkan ion natrium (Na+) masuk ke dalam sel dan mengubah potensial membran menjadi positif.</p><p><strong>Repolarisasi</strong>: Setelah mencapai puncaknya, membran sel saraf akan mengalami repolarisasi, yaitu kembali ke kondisi polarisasi awal. Pada tahap ini, kanal ion natrium ditutup, dan kanal ion kalium (K+) terbuka, memungkinkan ion kalium keluar dari sel untuk mengembalikan potensial membran menjadi negatif.</p><p><strong>Hiperpolarisasi</strong>: Kadang-kadang, setelah repolarisasi, membran sel saraf dapat mengalami hiperpolarisasi, di mana potensial membran menjadi lebih negatif dari biasanya. Hal ini terjadi karena kanal ion kalium masih terbuka lebih lama dari biasanya.</p><p>Proses ini membentuk gelombang potensial aksi yang bergerak sepanjang neuron dari ujung dendrit (bagian penerima rangsang) hingga ujung akson (bagian pengirim sinyal). Sinyal listrik ini memungkinkan informasi untuk disampaikan dengan cepat melalui sistem saraf.</p>

Mekanisme aksi potensial adalah proses terjadinya sinyal listrik yang mengalir melalui sel saraf atau neuron. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam mekanisme aksi potensial:

Polarisasi Membran: Pada kondisi istirahat, membran sel saraf memiliki potensial membran negatif karena perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel. Kondisi ini disebut polarisasi membran.

Stimulus: Ketika sel saraf menerima stimulus tertentu, misalnya rangsangan fisik atau kimia, terjadi perubahan kecil pada potensial membran yang disebut potensial aksi.

Depolarisasi: Jika stimulus mencapai ambang tertentu (threshold), terjadi perubahan tiba-tiba pada potensial membran yang disebut depolarisasi. Pada saat ini, kanal ion yang spesifik di membran sel saraf terbuka, memungkinkan ion natrium (Na+) masuk ke dalam sel dan mengubah potensial membran menjadi positif.

Repolarisasi: Setelah mencapai puncaknya, membran sel saraf akan mengalami repolarisasi, yaitu kembali ke kondisi polarisasi awal. Pada tahap ini, kanal ion natrium ditutup, dan kanal ion kalium (K+) terbuka, memungkinkan ion kalium keluar dari sel untuk mengembalikan potensial membran menjadi negatif.

Hiperpolarisasi: Kadang-kadang, setelah repolarisasi, membran sel saraf dapat mengalami hiperpolarisasi, di mana potensial membran menjadi lebih negatif dari biasanya. Hal ini terjadi karena kanal ion kalium masih terbuka lebih lama dari biasanya.

Proses ini membentuk gelombang potensial aksi yang bergerak sepanjang neuron dari ujung dendrit (bagian penerima rangsang) hingga ujung akson (bagian pengirim sinyal). Sinyal listrik ini memungkinkan informasi untuk disampaikan dengan cepat melalui sistem saraf.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

apa itu gerakan lokomotor dan juga gerakan non lokomotor apa itu aku ingin minta di jelaskan

6

5.0

Jawaban terverifikasi