jelaskan kehidupan kerajaan Kediri A.politik B.ekonomi C.sosial budaya

Halo Putri A, kakak bantu jawab ya. Kehidupan politik kerajaan Kediri yaitu pernah dipimpin 9 raja secara bergantian dan mencapai puncak kejayaan pada pemerintahan Raja Jayabaya. Kehidupan ekonomi bertumpu pada sektor agraris dan maritim. Kehidupan sosial dan budaya ditandai adanya perilaku masyarakat yang bermoral dan kesusastraan yang berkembang pesat. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Kerajaan Kediri adalah salah satu kerajaan bercorak hindhu yang terletak di Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri pada abad ke XI Masehi. Kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya kerajaan Kediri sebagai berikut. A. Bidang Politik Kerajaan Kediri berdiri pada abad ke XI M setelah Airlangga membagi 2 kerajaannya yaitu Kediri dan Jenggala. Dalam perkembangannya, Kediri selalu unggul dari Jenggala hingga akhirnya dikalahkan oleh Ken Arok yang mendirikan Singasari. Raja- raja yang pernah memerintah Kediri antara lain Sri Samarawijaya (1045 M), Jayawarsa (1104-1115 M), Bameswara (1116-1159 M), Jayabaya (1135-1159 M), Sarweswara (1159-1170 M), Aryyeswara (1170-1180 M), Gandra (1181 M), Kameswara (1190-1200 M), dan Kertajaya (1200-1222 M). Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Jayabaya. B. Bidang Ekonomi Kehidupan ekonomi kerajaan Kediri sebagian masyarakatnya bertumpu pada sektor agraris. Keesuburan tanah yang dimiliki membuat rakyat memperoleh kemakmuran dari hasil pertanian. Selain mengenal aktivitas bertani, penduduk Kediri juga mengenal perdagangan dan pelayaran. Aktivitas pelayaran dan perdagangan dilakukan sangat maju hingga ke daerah Maluku dan Sriwijaya. Hubungan antara daerah pedalaman dan pesisir berjalan dengan baik yaitu dengan memanfaatkan Sungai Brantas. Mata uang yang digunakan untuk berdagang menggunakan mata uang yang terbuat dari emas dan mata uang campuran emas, perak, dan timah. C. Bidang Sosial Budaya Kehidupan Sosial Busaya kerajaan Kediri ditandai dengan perilaku penduduk yang sudah bermoral seperti memakai pakian hingga bawah lutut, rambut diurai, dan menerapkan pola hidup bersih dan rapi. Ketika terjadi perkawinan, pihak mempelai wanita mendapat mas kawin yang berupa emas. Stratifikasi sosial masyarakat tidak lagi berdasarkan kekayaan yang dimiliki, melainkan perilaku yang dilakukan. Di bidang kebudayaan, berkembang kesusastraan seperti Kitab Bharatayuda, Gatutukacasraya, Hariwangsa, Smaradhana, Lubdaka, dan Kresnayana.