Ening R

02 November 2022 02:07

Iklan

Ening R

02 November 2022 02:07

Pertanyaan

jelaskan hubungan Ki Hajar Dewantoro dan konsep sosiologi dalam pendidikan nasional Indonesia

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

17

:

03

:

12

Klaim

11

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Erwin A

Community

02 November 2022 07:16

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p><strong>Hubungan ki hajar dewantara dan konsep sosiologi dalam pendidikan nasional indonesia</strong>​ yaitu memberikan sumbangan tentang beberapa <strong>konsep</strong> yang ada <strong>dalam</strong> ilmu <strong>sosiologi</strong> di <strong>Indonesia</strong>.</p><p><strong>1. Ing Ngarsa Sung Tuladha</strong></p><p>Ing Ngarsa Sung Tuladha memiliki arti di depan, maksudnya yaitu seorang pendidik harus dapat memberi teladan atau contoh. Teladan sendiri menjadi kunci keberhasilan dalam kegiatan belajar, di mana ketika seorang pendidik memiliki sikap yang baik maka siswa pun akan mengikuti sikap gurunya. Sehingga saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ,maka guru harus membimbing serta memberikan arahan kepada siswa agar tujuan pembelajaran dapat dipelajari siswa dengan baik.</p><p><strong>2. Ing Madya Mangun Karsa</strong></p><p>Ing Madya Mangun Karsa artinya di tengah-tengah atau di antara seseorang yang dapat menciptakan ide atau gagasan, maksudnya guru mempunyai peran penting untuk menciptakan ide dalam proses pembelajaran. Guru dapat memfasilitasi beragam metode serta strategi agar tujuan pembelajaran berhasil dicapai. Selain itu, kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang dengan baik.</p><p><strong>3. Tut Wuri Handayani</strong></p><p>Tut Wuri Handayani artinya di belakang, maksudnya yaitu seorang pendidik harus berada di belakang siswa untuk memberi dorongan atau arah. Dalam hal ini, seseorang memiliki tanggung jawab dalam pekerjaannya untuk mendorong orang lain dalam mencapai tujuan secara berkelanjutan.</p><h2><strong>6 Inspirasi Pembelajaran dari Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara</strong></h2><p><strong>1. Menerapkan Teori TRIKON</strong></p><p>Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan sebagai usaha dalam memberikan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Upaya pendidikan yang dapat dilakukan dengan sikap dikenal dengan teori trikon yaitu kontinu, konsentris dan konvergen.</p><p><strong>2. Menumbuhkan Daya Cipta (Kognitif), Daya Rasa (Afektif) dan Daya Karsa (Psikomotor)</strong></p><p>Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan Harus bisa meningkatkan daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif) dan daya karsa (psikomotor). Ketiga daya tersebut harus tumbuh secara bersamaan tanpa ada yang dikesampingkan, karena menitikberatkan salah satu daya dapat menghambat perkembangan manusia.</p><p><strong>3. Metode Sistem Among</strong></p><p>Ki Hajar Dewantara, mengajarkan metode pendidikan sistem among, yaitu metode pengajaran sesuai dengan asih, asah dan asuh. hal ini sesuai dengan pendidikan yang dilaksanakan langsung dalam berbagai tempat yang diberi nama Tri Sentra Pendidikan, yaitu Alam Keluarga (Pendidikan Informal), Alam Perguruan (Pendidikan Formal) dan Alam Pergerakan Pemuda (Pendidikan Non Formal).</p><p><strong>4. Membentuk Pribadi yang Mandiri</strong></p><p>Inspirasi pembelajaran dari konsep Ki Hajar Dewantara selanjutnya yaitu pendidikan dapat membentuk pribadi yang mandiri dengan tiga indikator yaitu bisa berdiri sendiri, tidak bergantungan dengan orang lain, serta dapat mengatur dirinya sendiri. Dengan begitu, seseorang dapat mengatasi permasalahan hidupnya sendiri tanpa membawa orang lain masuk ke dalam permasalahan.</p><p><strong>5. Pendidikan Harus Relevan dengan Kehidupan</strong></p><p>Secara umum, konsep pendidikan harus relevan dengan garis hidup guna mencerdaskan rakyat serta mengangkat martabat bangsa. Seseorang yang berpendidikan harus bisa bekerjasama dengan baik untuk memajukan Indonesia di antara negara-negara di dunia. Setiap individu harus bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki. Kecanggihan teknologi dapat dijadikan sarana memperluas Network serta meningkatkan wawasan global.</p><p><strong>6. Pengembangan Pendidikan Selaras dengan Nilai Budaya</strong></p><p>Pengembangan pendidikan harus selaras dengan nilai budaya untuk memperkuat dinamika pendidikan sebagai penguat bangsa. Ki Hajar Dewantara memandang jika misi pendidikan nilai budaya masyarakat timur lebih cocok digunakan. Maka taman siswa dibuat dengan pendekatan Momong, Among dan Ngemong.</p>

 

Hubungan ki hajar dewantara dan konsep sosiologi dalam pendidikan nasional indonesia​ yaitu memberikan sumbangan tentang beberapa konsep yang ada dalam ilmu sosiologi di Indonesia.

1. Ing Ngarsa Sung Tuladha

Ing Ngarsa Sung Tuladha memiliki arti di depan, maksudnya yaitu seorang pendidik harus dapat memberi teladan atau contoh. Teladan sendiri menjadi kunci keberhasilan dalam kegiatan belajar, di mana ketika seorang pendidik memiliki sikap yang baik maka siswa pun akan mengikuti sikap gurunya. Sehingga saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ,maka guru harus membimbing serta memberikan arahan kepada siswa agar tujuan pembelajaran dapat dipelajari siswa dengan baik.

2. Ing Madya Mangun Karsa

Ing Madya Mangun Karsa artinya di tengah-tengah atau di antara seseorang yang dapat menciptakan ide atau gagasan, maksudnya guru mempunyai peran penting untuk menciptakan ide dalam proses pembelajaran. Guru dapat memfasilitasi beragam metode serta strategi agar tujuan pembelajaran berhasil dicapai. Selain itu, kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang dengan baik.

3. Tut Wuri Handayani

Tut Wuri Handayani artinya di belakang, maksudnya yaitu seorang pendidik harus berada di belakang siswa untuk memberi dorongan atau arah. Dalam hal ini, seseorang memiliki tanggung jawab dalam pekerjaannya untuk mendorong orang lain dalam mencapai tujuan secara berkelanjutan.

6 Inspirasi Pembelajaran dari Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara

1. Menerapkan Teori TRIKON

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan sebagai usaha dalam memberikan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Upaya pendidikan yang dapat dilakukan dengan sikap dikenal dengan teori trikon yaitu kontinu, konsentris dan konvergen.

2. Menumbuhkan Daya Cipta (Kognitif), Daya Rasa (Afektif) dan Daya Karsa (Psikomotor)

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan Harus bisa meningkatkan daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif) dan daya karsa (psikomotor). Ketiga daya tersebut harus tumbuh secara bersamaan tanpa ada yang dikesampingkan, karena menitikberatkan salah satu daya dapat menghambat perkembangan manusia.

3. Metode Sistem Among

Ki Hajar Dewantara, mengajarkan metode pendidikan sistem among, yaitu metode pengajaran sesuai dengan asih, asah dan asuh. hal ini sesuai dengan pendidikan yang dilaksanakan langsung dalam berbagai tempat yang diberi nama Tri Sentra Pendidikan, yaitu Alam Keluarga (Pendidikan Informal), Alam Perguruan (Pendidikan Formal) dan Alam Pergerakan Pemuda (Pendidikan Non Formal).

4. Membentuk Pribadi yang Mandiri

Inspirasi pembelajaran dari konsep Ki Hajar Dewantara selanjutnya yaitu pendidikan dapat membentuk pribadi yang mandiri dengan tiga indikator yaitu bisa berdiri sendiri, tidak bergantungan dengan orang lain, serta dapat mengatur dirinya sendiri. Dengan begitu, seseorang dapat mengatasi permasalahan hidupnya sendiri tanpa membawa orang lain masuk ke dalam permasalahan.

5. Pendidikan Harus Relevan dengan Kehidupan

Secara umum, konsep pendidikan harus relevan dengan garis hidup guna mencerdaskan rakyat serta mengangkat martabat bangsa. Seseorang yang berpendidikan harus bisa bekerjasama dengan baik untuk memajukan Indonesia di antara negara-negara di dunia. Setiap individu harus bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki. Kecanggihan teknologi dapat dijadikan sarana memperluas Network serta meningkatkan wawasan global.

6. Pengembangan Pendidikan Selaras dengan Nilai Budaya

Pengembangan pendidikan harus selaras dengan nilai budaya untuk memperkuat dinamika pendidikan sebagai penguat bangsa. Ki Hajar Dewantara memandang jika misi pendidikan nilai budaya masyarakat timur lebih cocok digunakan. Maka taman siswa dibuat dengan pendekatan Momong, Among dan Ngemong.


Arlenzo H

04 September 2023 11:18

Mksh kakak😄

Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Identifikasikan lima dampak positif konflik sosial!

38

0.0

Jawaban terverifikasi