Luh P

31 Agustus 2024 03:05

Iklan

Luh P

31 Agustus 2024 03:05

Pertanyaan

Jelaskan hasil gagasan dasar Negara yang disampaikan oleh Mr.Muhammad Yamin Mr Supomo Drs. Muhammad Hatta Ir.Soekarno

Jelaskan hasil gagasan dasar Negara yang disampaikan oleh 
Mr.Muhammad Yamin

Mr Supomo

Drs. Muhammad Hatta

Ir.Soekarno

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

12

:

39

:

07

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Manha S

31 Agustus 2024 08:19

Jawaban terverifikasi

<p><strong>1. Mr. Muhammad Yamin</strong></p><p>Pada 29 Mei 1945, dalam sidang BPUPKI, Mr. Muhammad Yamin mengajukan lima asas dasar negara sebagai berikut:</p><ul><li><strong>Peri Kebangsaan</strong>: Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.</li><li><strong>Peri Kemanusiaan</strong>: Mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.</li><li><strong>Peri Ketuhanan</strong>: Mengakui dan menghormati keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.</li><li><strong>Peri Kerakyatan</strong>: Menjunjung tinggi prinsip demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.</li><li><strong>Kesejahteraan Rakyat</strong>: Berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.</li></ul><p>Yamin menyampaikan bahwa kelima asas ini berasal dari sejarah, adat-istiadat, dan budaya bangsa Indonesia.</p><p><strong>2. Mr. Supomo</strong></p><p>Pada 31 Mei 1945, Mr. Supomo juga menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara dalam sidang BPUPKI, yaitu:</p><ul><li><strong>Persatuan</strong>: Negara harus mengedepankan persatuan yang menyeluruh dan tidak membiarkan perpecahan.</li><li><strong>Kekeluargaan</strong>: Masyarakat harus hidup dalam semangat kekeluargaan dan gotong royong.</li><li><strong>Keseimbangan Lahir dan Batin</strong>: Negara harus menjamin keseimbangan antara kepentingan material dan spiritual.</li><li><strong>Musyawarah</strong>: Pengambilan keputusan harus dilakukan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.</li><li><strong>Keadilan Sosial</strong>: Negara harus menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat.</li></ul><p>Supomo menekankan pentingnya negara yang tidak hanya melindungi individu, tetapi juga menciptakan kesejahteraan untuk seluruh rakyatnya.</p><p><strong>3. Drs. Muhammad Hatta</strong></p><p>Sebagai tokoh yang sangat berpengaruh dalam perumusan Pancasila, Drs. Muhammad Hatta lebih menekankan pada aspek demokrasi dan keadilan sosial. Pandangan Hatta menekankan:</p><ul><li><strong>Demokrasi</strong>: Sistem pemerintahan yang demokratis, di mana kekuasaan berada di tangan rakyat.</li><li><strong>Keadilan Sosial</strong>: Negara harus memastikan adanya keadilan dalam distribusi kekayaan dan kesempatan untuk seluruh rakyat.</li><li><strong>Kesejahteraan Rakyat</strong>: Pemerintah harus bertanggung jawab untuk memastikan rakyatnya hidup sejahtera.</li></ul><p>Hatta adalah tokoh yang berperan penting dalam menggagas ekonomi kerakyatan dan koperasi sebagai sistem ekonomi Indonesia yang mencerminkan keadilan sosial.</p><p><strong>4. Ir. Soekarno</strong></p><p>Pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato yang sangat terkenal tentang dasar negara yang ia sebut sebagai "Pancasila". Lima prinsip yang diusulkan oleh Soekarno adalah:</p><ul><li><strong>Kebangsaan Indonesia</strong>: Menekankan pentingnya persatuan bangsa.</li><li><strong>Internasionalisme atau Perikemanusiaan</strong>: Pentingnya kemanusiaan yang adil dan beradab, serta solidaritas internasional.</li><li><strong>Mufakat atau Demokrasi</strong>: Mengedepankan musyawarah dan perwakilan dalam pemerintahan.</li><li><strong>Kesejahteraan Sosial</strong>: Negara harus menjamin kesejahteraan sosial seluruh rakyatnya.</li><li><strong>Ketuhanan yang Berkebudayaan</strong>: Pengakuan terhadap Tuhan dengan tetap menghormati nilai-nilai kebudayaan yang ada.</li></ul><p><br>&nbsp;</p>

1. Mr. Muhammad Yamin

Pada 29 Mei 1945, dalam sidang BPUPKI, Mr. Muhammad Yamin mengajukan lima asas dasar negara sebagai berikut:

  • Peri Kebangsaan: Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
  • Peri Kemanusiaan: Mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
  • Peri Ketuhanan: Mengakui dan menghormati keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Peri Kerakyatan: Menjunjung tinggi prinsip demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
  • Kesejahteraan Rakyat: Berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Yamin menyampaikan bahwa kelima asas ini berasal dari sejarah, adat-istiadat, dan budaya bangsa Indonesia.

2. Mr. Supomo

Pada 31 Mei 1945, Mr. Supomo juga menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara dalam sidang BPUPKI, yaitu:

  • Persatuan: Negara harus mengedepankan persatuan yang menyeluruh dan tidak membiarkan perpecahan.
  • Kekeluargaan: Masyarakat harus hidup dalam semangat kekeluargaan dan gotong royong.
  • Keseimbangan Lahir dan Batin: Negara harus menjamin keseimbangan antara kepentingan material dan spiritual.
  • Musyawarah: Pengambilan keputusan harus dilakukan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
  • Keadilan Sosial: Negara harus menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Supomo menekankan pentingnya negara yang tidak hanya melindungi individu, tetapi juga menciptakan kesejahteraan untuk seluruh rakyatnya.

3. Drs. Muhammad Hatta

Sebagai tokoh yang sangat berpengaruh dalam perumusan Pancasila, Drs. Muhammad Hatta lebih menekankan pada aspek demokrasi dan keadilan sosial. Pandangan Hatta menekankan:

  • Demokrasi: Sistem pemerintahan yang demokratis, di mana kekuasaan berada di tangan rakyat.
  • Keadilan Sosial: Negara harus memastikan adanya keadilan dalam distribusi kekayaan dan kesempatan untuk seluruh rakyat.
  • Kesejahteraan Rakyat: Pemerintah harus bertanggung jawab untuk memastikan rakyatnya hidup sejahtera.

Hatta adalah tokoh yang berperan penting dalam menggagas ekonomi kerakyatan dan koperasi sebagai sistem ekonomi Indonesia yang mencerminkan keadilan sosial.

4. Ir. Soekarno

Pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato yang sangat terkenal tentang dasar negara yang ia sebut sebagai "Pancasila". Lima prinsip yang diusulkan oleh Soekarno adalah:

  • Kebangsaan Indonesia: Menekankan pentingnya persatuan bangsa.
  • Internasionalisme atau Perikemanusiaan: Pentingnya kemanusiaan yang adil dan beradab, serta solidaritas internasional.
  • Mufakat atau Demokrasi: Mengedepankan musyawarah dan perwakilan dalam pemerintahan.
  • Kesejahteraan Sosial: Negara harus menjamin kesejahteraan sosial seluruh rakyatnya.
  • Ketuhanan yang Berkebudayaan: Pengakuan terhadap Tuhan dengan tetap menghormati nilai-nilai kebudayaan yang ada.


 


Iklan

Rendi R

Community

23 September 2024 13:59

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut adalah gagasan-gagasan dasar negara yang disampaikan oleh tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia, yaitu <strong>Mr. Muhammad Yamin</strong>, <strong>Mr. Supomo</strong>, <strong>Drs. Muhammad Hatta</strong>, dan <strong>Ir. Soekarno</strong>, yang semuanya berperan dalam pembentukan dasar negara Indonesia.</p><p>1. <strong>Mr. Muhammad Yamin</strong></p><p>Pada sidang <strong>BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)</strong> tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin menyampaikan lima dasar negara dalam pidatonya, yang dikenal sebagai <strong>gagasan dasar negara Yamin</strong>. Lima gagasan tersebut adalah:</p><ol><li><strong>Peri Kebangsaan</strong>: Gagasan mengenai pentingnya persatuan bangsa Indonesia yang meliputi seluruh rakyat dan wilayah Nusantara.</li><li><strong>Peri Kemanusiaan</strong>: Prinsip yang menekankan pentingnya memperlakukan manusia secara adil dan beradab, serta menghormati hak asasi manusia.</li><li><strong>Peri Ketuhanan</strong>: Pengakuan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius, sehingga kehidupan bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai keagamaan.</li><li><strong>Peri Kerakyatan</strong>: Mengutamakan kedaulatan rakyat sebagai prinsip utama dalam pemerintahan.</li><li><strong>Kesejahteraan Rakyat</strong>: Fokus pada pencapaian kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan adil dalam distribusi kekayaan dan pembangunan.</li></ol><p>Muhammad Yamin juga memberikan usulan tertulis dengan rumusan lima dasar yang berbunyi:</p><ul><li>Ketuhanan Yang Maha Esa</li><li>Persatuan Indonesia</li><li>Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab</li><li>Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan</li><li>Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.</li></ul><p>Gagasan ini sangat berpengaruh dalam proses pembentukan Pancasila.</p><p>2. <strong>Mr. Supomo</strong></p><p>Pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945, <strong>Mr. Supomo</strong>, seorang ahli hukum adat, memberikan gagasan mengenai dasar negara yang menekankan pentingnya <strong>integrasi dan kesatuan nasional</strong>. Beberapa pokok pemikiran yang beliau sampaikan:</p><ol><li><strong>Persatuan (Integralistik)</strong>: Negara harus berfungsi untuk menyatukan seluruh rakyat dan wilayahnya dalam sebuah sistem yang terpadu, di mana kepentingan individu dan negara menyatu. Supomo menolak individualisme barat dan mengusulkan sistem integralistik (kesatuan nasional).</li><li><strong>Kekeluargaan</strong>: Gagasan ini mengacu pada semangat gotong royong dan musyawarah untuk mencapai kesepakatan demi kepentingan bersama.</li><li><strong>Keseimbangan</strong>: Pentingnya menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara, antara kepentingan pribadi dan kepentingan negara.</li><li><strong>Tidak Memisahkan Negara dan Agama</strong>: Menurut Supomo, negara dan agama tidak perlu dipisahkan secara tegas, tetapi negara juga tidak didasarkan pada agama tertentu.</li></ol><p>Supomo menginginkan agar Indonesia menjadi negara yang mempersatukan rakyatnya tanpa konflik antara kepentingan pribadi dan kepentingan negara.</p><p>3. <strong>Drs. Muhammad Hatta</strong></p><p>Sebagai wakil presiden pertama Indonesia dan pejuang kemerdekaan, <strong>Drs. Muhammad Hatta</strong> tidak secara langsung menyampaikan gagasan dasar negara dalam sidang BPUPKI, tetapi ide-idenya sangat penting dalam hal ekonomi dan demokrasi. Beberapa pandangan dasar negara yang disampaikan oleh Hatta adalah:</p><ol><li><strong>Demokrasi Ekonomi</strong>: Hatta sangat memperjuangkan prinsip ekonomi kerakyatan, di mana ekonomi harus diarahkan untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya kelompok tertentu. Konsep ini terlihat dalam sila ke-5 Pancasila, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia".</li><li><strong>Kedaulatan Rakyat</strong>: Hatta menekankan pentingnya demokrasi dan hak-hak rakyat dalam sistem pemerintahan. Pemerintahan harus dijalankan oleh rakyat dan untuk rakyat.</li><li><strong>Kooperatif dan Gotong Royong</strong>: Dalam bidang ekonomi, Hatta sangat mendukung sistem koperasi sebagai model ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai gotong royong di masyarakat Indonesia.</li></ol><p>Hatta juga memperjuangkan agar negara tidak bersifat otoriter, melainkan harus berpihak kepada rakyat dan menjunjung tinggi demokrasi.</p><p>4. <strong>Ir. Soekarno</strong></p><p>Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, <strong>Ir. Soekarno</strong> menyampaikan pidato yang bersejarah, di mana ia menyampaikan lima dasar yang ia sebut dengan nama <strong>Pancasila</strong>. Kelima sila tersebut adalah:</p><ol><li><strong>Kebangsaan Indonesia</strong>: Soekarno menekankan pentingnya persatuan bangsa. Semua rakyat Indonesia, dari berbagai suku, agama, dan ras harus bersatu sebagai satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.</li><li><strong>Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan</strong>: Soekarno mendukung solidaritas internasional dan menghormati hak-hak kemanusiaan secara universal.</li><li><strong>Demokrasi atau Mufakat</strong>: Soekarno memperjuangkan prinsip demokrasi yang diimplementasikan melalui musyawarah dan mufakat. Ini menunjukkan bahwa rakyat harus menjadi bagian utama dalam pengambilan keputusan negara.</li><li><strong>Kesejahteraan Sosial</strong>: Soekarno menekankan bahwa negara harus berperan dalam menciptakan keadilan sosial, termasuk menghilangkan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.</li><li><strong>Ketuhanan yang Maha Esa</strong>: Soekarno menekankan bahwa Indonesia harus menjadi negara yang menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, tanpa menjadikan agama tertentu sebagai dasar negara.</li></ol><p>Soekarno mengajukan konsep "Pancasila" ini sebagai dasar negara yang bisa diterima oleh seluruh rakyat Indonesia yang majemuk. Konsep ini akhirnya menjadi landasan terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.</p><p>Kesimpulan:</p><ul><li><strong>Mr. Muhammad Yamin</strong> menekankan pada peri kebangsaan, kemanusiaan, dan kesejahteraan rakyat.</li><li><strong>Mr. Supomo</strong> lebih menitikberatkan pada negara yang bersifat integralistik dan kekeluargaan.</li><li><strong>Drs. Muhammad Hatta</strong> memperjuangkan ekonomi kerakyatan dan demokrasi.</li><li><strong>Ir. Soekarno</strong> memperkenalkan konsep Pancasila yang menekankan pada kebangsaan, internasionalisme, demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan.</li></ul><p>Masing-masing tokoh memberikan kontribusi penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia, yang akhirnya berwujud dalam Pancasila.</p>

Berikut adalah gagasan-gagasan dasar negara yang disampaikan oleh tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia, yaitu Mr. Muhammad Yamin, Mr. Supomo, Drs. Muhammad Hatta, dan Ir. Soekarno, yang semuanya berperan dalam pembentukan dasar negara Indonesia.

1. Mr. Muhammad Yamin

Pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin menyampaikan lima dasar negara dalam pidatonya, yang dikenal sebagai gagasan dasar negara Yamin. Lima gagasan tersebut adalah:

  1. Peri Kebangsaan: Gagasan mengenai pentingnya persatuan bangsa Indonesia yang meliputi seluruh rakyat dan wilayah Nusantara.
  2. Peri Kemanusiaan: Prinsip yang menekankan pentingnya memperlakukan manusia secara adil dan beradab, serta menghormati hak asasi manusia.
  3. Peri Ketuhanan: Pengakuan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius, sehingga kehidupan bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai keagamaan.
  4. Peri Kerakyatan: Mengutamakan kedaulatan rakyat sebagai prinsip utama dalam pemerintahan.
  5. Kesejahteraan Rakyat: Fokus pada pencapaian kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan adil dalam distribusi kekayaan dan pembangunan.

Muhammad Yamin juga memberikan usulan tertulis dengan rumusan lima dasar yang berbunyi:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Persatuan Indonesia
  • Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Gagasan ini sangat berpengaruh dalam proses pembentukan Pancasila.

2. Mr. Supomo

Pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945, Mr. Supomo, seorang ahli hukum adat, memberikan gagasan mengenai dasar negara yang menekankan pentingnya integrasi dan kesatuan nasional. Beberapa pokok pemikiran yang beliau sampaikan:

  1. Persatuan (Integralistik): Negara harus berfungsi untuk menyatukan seluruh rakyat dan wilayahnya dalam sebuah sistem yang terpadu, di mana kepentingan individu dan negara menyatu. Supomo menolak individualisme barat dan mengusulkan sistem integralistik (kesatuan nasional).
  2. Kekeluargaan: Gagasan ini mengacu pada semangat gotong royong dan musyawarah untuk mencapai kesepakatan demi kepentingan bersama.
  3. Keseimbangan: Pentingnya menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara, antara kepentingan pribadi dan kepentingan negara.
  4. Tidak Memisahkan Negara dan Agama: Menurut Supomo, negara dan agama tidak perlu dipisahkan secara tegas, tetapi negara juga tidak didasarkan pada agama tertentu.

Supomo menginginkan agar Indonesia menjadi negara yang mempersatukan rakyatnya tanpa konflik antara kepentingan pribadi dan kepentingan negara.

3. Drs. Muhammad Hatta

Sebagai wakil presiden pertama Indonesia dan pejuang kemerdekaan, Drs. Muhammad Hatta tidak secara langsung menyampaikan gagasan dasar negara dalam sidang BPUPKI, tetapi ide-idenya sangat penting dalam hal ekonomi dan demokrasi. Beberapa pandangan dasar negara yang disampaikan oleh Hatta adalah:

  1. Demokrasi Ekonomi: Hatta sangat memperjuangkan prinsip ekonomi kerakyatan, di mana ekonomi harus diarahkan untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya kelompok tertentu. Konsep ini terlihat dalam sila ke-5 Pancasila, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia".
  2. Kedaulatan Rakyat: Hatta menekankan pentingnya demokrasi dan hak-hak rakyat dalam sistem pemerintahan. Pemerintahan harus dijalankan oleh rakyat dan untuk rakyat.
  3. Kooperatif dan Gotong Royong: Dalam bidang ekonomi, Hatta sangat mendukung sistem koperasi sebagai model ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai gotong royong di masyarakat Indonesia.

Hatta juga memperjuangkan agar negara tidak bersifat otoriter, melainkan harus berpihak kepada rakyat dan menjunjung tinggi demokrasi.

4. Ir. Soekarno

Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato yang bersejarah, di mana ia menyampaikan lima dasar yang ia sebut dengan nama Pancasila. Kelima sila tersebut adalah:

  1. Kebangsaan Indonesia: Soekarno menekankan pentingnya persatuan bangsa. Semua rakyat Indonesia, dari berbagai suku, agama, dan ras harus bersatu sebagai satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
  2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan: Soekarno mendukung solidaritas internasional dan menghormati hak-hak kemanusiaan secara universal.
  3. Demokrasi atau Mufakat: Soekarno memperjuangkan prinsip demokrasi yang diimplementasikan melalui musyawarah dan mufakat. Ini menunjukkan bahwa rakyat harus menjadi bagian utama dalam pengambilan keputusan negara.
  4. Kesejahteraan Sosial: Soekarno menekankan bahwa negara harus berperan dalam menciptakan keadilan sosial, termasuk menghilangkan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.
  5. Ketuhanan yang Maha Esa: Soekarno menekankan bahwa Indonesia harus menjadi negara yang menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, tanpa menjadikan agama tertentu sebagai dasar negara.

Soekarno mengajukan konsep "Pancasila" ini sebagai dasar negara yang bisa diterima oleh seluruh rakyat Indonesia yang majemuk. Konsep ini akhirnya menjadi landasan terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Kesimpulan:

  • Mr. Muhammad Yamin menekankan pada peri kebangsaan, kemanusiaan, dan kesejahteraan rakyat.
  • Mr. Supomo lebih menitikberatkan pada negara yang bersifat integralistik dan kekeluargaan.
  • Drs. Muhammad Hatta memperjuangkan ekonomi kerakyatan dan demokrasi.
  • Ir. Soekarno memperkenalkan konsep Pancasila yang menekankan pada kebangsaan, internasionalisme, demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan.

Masing-masing tokoh memberikan kontribusi penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia, yang akhirnya berwujud dalam Pancasila.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pada saat sidang BPUPK tanggal 31 Mei 1945, ada 2 usulan yaitu Indonesia menjadi negara monarki atau Republik. Tokoh yang mengusulkan bentuk negara Indonesia Republik adalah... A. Ir. Soekarno B. Mr. Achmad Soebardjo C. Dr. Soepomo D. Mohammad Yamin

23

0.0

Jawaban terverifikasi