jelaskan dan sebutkan tokohnasional dan daerah dalam upaya memghadapi ancaman disintegrasi

Halo Nadia N, kakak bantu jawab ya Tokoh Nasional dan daerah dalam menghadapi ancaman disintegrasi terdiri dari tokoh nasionalis dari Papua, Raja kerajaan yang berkorban, dan seniman. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Setelah Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda ingin kembali menguasai wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan rakyat Indonesia harus kembali berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Seiring dengan hal itu banyak aksi disintegrasi di berbagai wilayah di Indonesia. Dalam menghadapi ancaman tersebut, muncul tokoh nasional dan daerah yang terdiri dari tokoh nasionalis dari Papua, Raja Kerajaan yang berkorban, dan seniman. a. Tokoh Nasionalis dari Papua - Frans Kaisiepo: mendirikan Partai Indonesia Merdeka (PIM) sebagai usaha melawan Belanda, menyebut Papua dengan kata "Irian" yang berarti Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands, menolak pembentukan NIT, dan mengusulkan wilayah Papua menjadi karasidenan di bawah Provinsi Sulawesi. Tahun 1961 Frans Kaisiepo mendirikan partai politik Irian Sebagian Indonesia (ISI) dan membantu tentara pejuang Trikora. - Silas Papare: mendirikan Komite Indonesia Merdeka (KIM) yang bertujuan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945. Silas Papare kemudian ditangkap karena dianggap mempengaruhi tentara Sekutu di Papua untuk memberontak terhadap Belanda. Setelah ke luar dari penjara, Silas Papare mendirikan Partai Kemerdekaan Irian. Hal ini tidak disukai Belanda sehingga ia ditangkap kembali. Setelah dibebaskan Silas Papare membentuk Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta. Pada tahun 1950-an ia berusaha agar Papua menjadi bagian dari NKRI. Tahun 1962 Silas Papare menjadi wakil delegasi RI dalam perundingan New York. b. Raja kerajaan yang berkorban - Sri Sultan Hamengkubuwana IX: setelah proklamasi, Sultan Hamengkubuwana IX mengirimkan telegram kepada Presiden Soekarno yang berisi bahwa Yogyakarta yang merupakan wilayah kerajaannya merupakan bagian dari NKRI. Pada masa Perang kemerdekaan, Sultan Hamengkubuwana IX berperan aktif dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, termasuk sebagai penggagas Serangan Umum 1 maret 1949. - Sultan Syarif II: setelah berita proklamasi menyebar di Siak, Sultan syarif II segera menyatakan diri bahwa Siak merupakan bagian dari NKRI. Sultan Syarif kemudian menyerahkan harta senilai 13 gulden untuk membantu perjuangan. c. Seniman Seniman yang terkenal dengan karya lagunya yang bertema nasionalis adalah Ismail Marzuki. Lagu-lagu Ismail Marzuki yang bertema perjuangan dan menggugah rasa nasionalisme antara lain Rayuan Pulau kelapa, Halo-Halo Bandung, selendang Sutera, dan Sepasang Mata Bola.