Vanessa A

24 Juli 2024 08:07

Vanessa A

24 Juli 2024 08:07

Pertanyaan

jelaskan dan deskripsikan ragam instrumen musik tradisi di NTT

jelaskan dan deskripsikan ragam instrumen musik tradisi di NTT

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

02

:

22

:

02

:

15

Klaim

15

2

Jawaban terverifikasi

Nanda R

Community

27 Juli 2024 01:29

Jawaban terverifikasi

<p>Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki kekayaan instrumen musik tradisional yang mencerminkan keragaman budaya dan adat istiadat masyarakatnya. Berikut adalah beberapa instrumen musik tradisional dari NTT beserta deskripsi mengenai asal usul, proses pembuatan, cara memainkan, ciri-ciri, dan fungsinya:</p><p>1. <strong>Sasando</strong></p><p><strong>Asal Usul:</strong></p><ul><li>Sasando berasal dari Pulau Rote, NTT. Instrumen ini adalah bagian penting dari budaya Rote dan sering dimainkan dalam upacara adat dan acara perayaan.</li></ul><p><strong>Proses Pembuatan:</strong></p><ul><li>Sasando terbuat dari daun lontar yang dipilih dan dikeringkan. Bagian dalamnya dibentuk dengan rangka dari bambu atau kayu, dan senarnya terbuat dari kawat atau kulit hewan. Pembuatan sasando memerlukan keterampilan khusus untuk memastikan akurasi suara.</li></ul><p><strong>Cara Memainkan:</strong></p><ul><li>Sasando dimainkan dengan cara dipetik. Pemain menggunakan jari untuk memetik senar yang tersusun di atas tubuh instrumen untuk menghasilkan nada yang diinginkan.</li></ul><p><strong>Ciri-ciri:</strong></p><ul><li>Memiliki bentuk tabung panjang dengan bagian atas yang terbuka dan ditutupi oleh daun lontar. Senar yang dipasang pada bagian tubuh instrumen menghasilkan berbagai nada.</li></ul><p><strong>Fungsi:</strong></p><ul><li>Sasando digunakan dalam berbagai upacara adat, musik ritual, dan perayaan di Pulau Rote. Ini adalah simbol budaya yang penting dan sering dimainkan dalam konteks sosial dan budaya.</li></ul><p>2. <strong>Tifa</strong></p><p><strong>Asal Usul:</strong></p><ul><li>Tifa adalah drum tradisional yang ditemukan di pulau-pulau NTT, terutama di Sumba. Instrumen ini memiliki peran penting dalam upacara adat dan festival di Sumba.</li></ul><p><strong>Proses Pembuatan:</strong></p><ul><li>Tifa dibuat dari batang kayu yang dibentuk menjadi tabung silindris. Bagian atasnya ditutup dengan kulit hewan, biasanya kulit sapi atau kambing, yang direntangkan dan diikat pada bingkai kayu.</li></ul><p><strong>Cara Memainkan:</strong></p><ul><li>Tifa dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik kayu atau tangan. Pemain dapat menghasilkan berbagai pola ritme dengan memukul bagian yang berbeda dari drum.</li></ul><p><strong>Ciri-ciri:</strong></p><ul><li>Memiliki bentuk tabung dengan penutup kulit di salah satu ujungnya. Ukurannya dapat bervariasi dari kecil hingga besar, tergantung pada jenis dan fungsi.</li></ul><p><strong>Fungsi:</strong></p><ul><li>Digunakan dalam upacara adat, tarian, dan festival di Sumba. Tifa juga berfungsi sebagai alat komunikasi dan simbol kekuatan dalam beberapa ritual.</li></ul><p>3. <strong>Gamelan Suling</strong></p><p><strong>Asal Usul:</strong></p><ul><li>Gamelan Suling berasal dari Flores, terutama daerah Manggarai. Ini adalah bentuk gamelan yang memiliki sejarah panjang dan memainkan peran penting dalam kehidupan budaya masyarakat Flores.</li></ul><p><strong>Proses Pembuatan:</strong></p><ul><li>Terbuat dari bambu atau kayu. Bilah-bilah bambu atau kayu dipotong dan disesuaikan untuk menghasilkan nada yang diinginkan. Instrumen ini memerlukan keterampilan untuk memastikan kualitas suara.</li></ul><p><strong>Cara Memainkan:</strong></p><ul><li>Gamelan Suling dimainkan dengan cara dipukul atau dipetik. Pemain menggunakan alat pemukul atau jari untuk memproduksi suara dari setiap bilah.</li></ul><p><strong>Ciri-ciri:</strong></p><ul><li>Memiliki bilah-bilah yang disusun secara horizontal pada bingkai kayu. Bilah-bilah ini berbeda dalam ukuran dan ketebalan, yang menghasilkan variasi nada.</li></ul><p><strong>Fungsi:</strong></p><ul><li>Digunakan dalam berbagai upacara adat, festival, dan perayaan di Flores. Ini juga sering mengiringi tarian tradisional dan ritual.</li></ul><p>4. <strong>Kacapi</strong></p><p><strong>Asal Usul:</strong></p><ul><li>Kacapi adalah alat musik tradisional yang ditemukan di daerah Manggarai, Flores. Ini adalah jenis kecapi yang memiliki peran dalam berbagai acara adat.</li></ul><p><strong>Proses Pembuatan:</strong></p><ul><li>Kacapi dibuat dari kayu dan bahan alami lainnya. Proses pembuatan melibatkan pemilihan kayu yang sesuai, pengukiran, dan pemasangan senar yang terbuat dari kulit atau serat tumbuhan.</li></ul><p><strong>Cara Memainkan:</strong></p><ul><li>Kacapi dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari atau alat pencerah. Pemain memetik senar untuk menghasilkan nada yang diinginkan.</li></ul><p><strong>Ciri-ciri:</strong></p><ul><li>Memiliki bentuk kotak atau tabung dengan senar yang terpasang di atasnya. Senar-senarnya disetel untuk menghasilkan nada tertentu.</li></ul><p><strong>Fungsi:</strong></p><ul><li>Digunakan dalam upacara adat, tarian tradisional, dan perayaan di Manggarai. Kacapi juga berfungsi sebagai alat musik pengiring dan komunikasi budaya.</li></ul><p>5. <strong>Tumbu</strong></p><p><strong>Asal Usul:</strong></p><ul><li>Tumbu adalah alat musik tradisional yang ditemukan di Sumba dan sekitarnya. Ini adalah jenis alat musik tiup yang memainkan peran dalam berbagai upacara adat.</li></ul><p><strong>Proses Pembuatan:</strong></p><ul><li>Tumbu terbuat dari bambu atau kayu, dengan lubang-lubang yang dibor untuk menghasilkan nada. Proses pembuatan melibatkan pemilihan bahan yang tepat dan pengukiran untuk memastikan kualitas suara.</li></ul><p><strong>Cara Memainkan:</strong></p><ul><li>Tumbu dimainkan dengan cara ditiup. Pemain meniupkan udara ke dalam alat ini untuk menghasilkan nada yang diinginkan.</li></ul><p><strong>Ciri-ciri:</strong></p><ul><li>Memiliki bentuk tabung panjang dengan lubang-lubang di sepanjang tubuhnya. Biasanya terbuat dari bambu atau kayu.</li></ul><p><strong>Fungsi:</strong></p><ul><li>Digunakan dalam upacara adat, festival, dan perayaan di Sumba. Tumbu juga berfungsi sebagai alat musik pengiring dan simbol dalam berbagai ritual.</li></ul>

Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki kekayaan instrumen musik tradisional yang mencerminkan keragaman budaya dan adat istiadat masyarakatnya. Berikut adalah beberapa instrumen musik tradisional dari NTT beserta deskripsi mengenai asal usul, proses pembuatan, cara memainkan, ciri-ciri, dan fungsinya:

1. Sasando

Asal Usul:

  • Sasando berasal dari Pulau Rote, NTT. Instrumen ini adalah bagian penting dari budaya Rote dan sering dimainkan dalam upacara adat dan acara perayaan.

Proses Pembuatan:

  • Sasando terbuat dari daun lontar yang dipilih dan dikeringkan. Bagian dalamnya dibentuk dengan rangka dari bambu atau kayu, dan senarnya terbuat dari kawat atau kulit hewan. Pembuatan sasando memerlukan keterampilan khusus untuk memastikan akurasi suara.

Cara Memainkan:

  • Sasando dimainkan dengan cara dipetik. Pemain menggunakan jari untuk memetik senar yang tersusun di atas tubuh instrumen untuk menghasilkan nada yang diinginkan.

Ciri-ciri:

  • Memiliki bentuk tabung panjang dengan bagian atas yang terbuka dan ditutupi oleh daun lontar. Senar yang dipasang pada bagian tubuh instrumen menghasilkan berbagai nada.

Fungsi:

  • Sasando digunakan dalam berbagai upacara adat, musik ritual, dan perayaan di Pulau Rote. Ini adalah simbol budaya yang penting dan sering dimainkan dalam konteks sosial dan budaya.

2. Tifa

Asal Usul:

  • Tifa adalah drum tradisional yang ditemukan di pulau-pulau NTT, terutama di Sumba. Instrumen ini memiliki peran penting dalam upacara adat dan festival di Sumba.

Proses Pembuatan:

  • Tifa dibuat dari batang kayu yang dibentuk menjadi tabung silindris. Bagian atasnya ditutup dengan kulit hewan, biasanya kulit sapi atau kambing, yang direntangkan dan diikat pada bingkai kayu.

Cara Memainkan:

  • Tifa dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik kayu atau tangan. Pemain dapat menghasilkan berbagai pola ritme dengan memukul bagian yang berbeda dari drum.

Ciri-ciri:

  • Memiliki bentuk tabung dengan penutup kulit di salah satu ujungnya. Ukurannya dapat bervariasi dari kecil hingga besar, tergantung pada jenis dan fungsi.

Fungsi:

  • Digunakan dalam upacara adat, tarian, dan festival di Sumba. Tifa juga berfungsi sebagai alat komunikasi dan simbol kekuatan dalam beberapa ritual.

3. Gamelan Suling

Asal Usul:

  • Gamelan Suling berasal dari Flores, terutama daerah Manggarai. Ini adalah bentuk gamelan yang memiliki sejarah panjang dan memainkan peran penting dalam kehidupan budaya masyarakat Flores.

Proses Pembuatan:

  • Terbuat dari bambu atau kayu. Bilah-bilah bambu atau kayu dipotong dan disesuaikan untuk menghasilkan nada yang diinginkan. Instrumen ini memerlukan keterampilan untuk memastikan kualitas suara.

Cara Memainkan:

  • Gamelan Suling dimainkan dengan cara dipukul atau dipetik. Pemain menggunakan alat pemukul atau jari untuk memproduksi suara dari setiap bilah.

Ciri-ciri:

  • Memiliki bilah-bilah yang disusun secara horizontal pada bingkai kayu. Bilah-bilah ini berbeda dalam ukuran dan ketebalan, yang menghasilkan variasi nada.

Fungsi:

  • Digunakan dalam berbagai upacara adat, festival, dan perayaan di Flores. Ini juga sering mengiringi tarian tradisional dan ritual.

4. Kacapi

Asal Usul:

  • Kacapi adalah alat musik tradisional yang ditemukan di daerah Manggarai, Flores. Ini adalah jenis kecapi yang memiliki peran dalam berbagai acara adat.

Proses Pembuatan:

  • Kacapi dibuat dari kayu dan bahan alami lainnya. Proses pembuatan melibatkan pemilihan kayu yang sesuai, pengukiran, dan pemasangan senar yang terbuat dari kulit atau serat tumbuhan.

Cara Memainkan:

  • Kacapi dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari atau alat pencerah. Pemain memetik senar untuk menghasilkan nada yang diinginkan.

Ciri-ciri:

  • Memiliki bentuk kotak atau tabung dengan senar yang terpasang di atasnya. Senar-senarnya disetel untuk menghasilkan nada tertentu.

Fungsi:

  • Digunakan dalam upacara adat, tarian tradisional, dan perayaan di Manggarai. Kacapi juga berfungsi sebagai alat musik pengiring dan komunikasi budaya.

5. Tumbu

Asal Usul:

  • Tumbu adalah alat musik tradisional yang ditemukan di Sumba dan sekitarnya. Ini adalah jenis alat musik tiup yang memainkan peran dalam berbagai upacara adat.

Proses Pembuatan:

  • Tumbu terbuat dari bambu atau kayu, dengan lubang-lubang yang dibor untuk menghasilkan nada. Proses pembuatan melibatkan pemilihan bahan yang tepat dan pengukiran untuk memastikan kualitas suara.

Cara Memainkan:

  • Tumbu dimainkan dengan cara ditiup. Pemain meniupkan udara ke dalam alat ini untuk menghasilkan nada yang diinginkan.

Ciri-ciri:

  • Memiliki bentuk tabung panjang dengan lubang-lubang di sepanjang tubuhnya. Biasanya terbuat dari bambu atau kayu.

Fungsi:

  • Digunakan dalam upacara adat, festival, dan perayaan di Sumba. Tumbu juga berfungsi sebagai alat musik pengiring dan simbol dalam berbagai ritual.

Qais Z

27 Juli 2024 10:57

Jawaban terverifikasi

<p>Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal memiliki budaya khasnya yang beragam. Salah satu budaya tersebut berupa alat musik khas NTT<br><br>&nbsp;</p><p>1. Alat Musik Prere<br>Prere merupakan salah satu alat musik tradisional khas Nusa Tenggara Timur. Alat musik ini berbentuk semacam ruas bambu kecil dengan panjang 15 sentimeter seperti pensil dan dimainkan dengan cara ditiup.</p><p>2.Alat Musik Heo<br>Alat musik khas Nusa Tenggara Timur selanjutnya adalah alat musik Heo. Alat musik ini merupakan alat musik gesek tradisional yang berasal dari daratan Pulau Timor, tepatnya Suku Dawon.</p><p>3.Alat Musik Foy Doa<br>Alat musik Foy Doa merupakan alat musik khas Nusa Tenggara Timur yang berasal dari Pulau Flores, tepatnya Kabupaten Ngada. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup seperti seruling.</p><p>4. Alat Musik Foy Pay<br>Seperti Foy Doa, Foy Poa juga merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup seperti seruling. Alat musik Foy Pay menghasilkan nada-nada seperti do, re, mi, fa, dan sol.</p><p>&nbsp;</p>

Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal memiliki budaya khasnya yang beragam. Salah satu budaya tersebut berupa alat musik khas NTT

 

1. Alat Musik Prere
Prere merupakan salah satu alat musik tradisional khas Nusa Tenggara Timur. Alat musik ini berbentuk semacam ruas bambu kecil dengan panjang 15 sentimeter seperti pensil dan dimainkan dengan cara ditiup.

2.Alat Musik Heo
Alat musik khas Nusa Tenggara Timur selanjutnya adalah alat musik Heo. Alat musik ini merupakan alat musik gesek tradisional yang berasal dari daratan Pulau Timor, tepatnya Suku Dawon.

3.Alat Musik Foy Doa
Alat musik Foy Doa merupakan alat musik khas Nusa Tenggara Timur yang berasal dari Pulau Flores, tepatnya Kabupaten Ngada. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup seperti seruling.

4. Alat Musik Foy Pay
Seperti Foy Doa, Foy Poa juga merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup seperti seruling. Alat musik Foy Pay menghasilkan nada-nada seperti do, re, mi, fa, dan sol.

 


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

didalam bioskop terdapat 15 barisan, barisan pertama terdapat 10 kursi dan bertambah 5 kursi setiap baris berikutnya tentukan : a) banyak kursi pada baris 15 b) jumlah kursi seluruhnya yg ada di bioskop

16

5.0

Jawaban terverifikasi