Fathiya N
17 September 2024 01:32
Iklan
Fathiya N
17 September 2024 01:32
Pertanyaan
Jelaskan bagaimana proses pembentukan sel anakan yang bersifat haploid
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
02
:
01
:
51
74
2
Iklan
Rendi R
Community
17 September 2024 05:46
Pembentukan sel anakan yang bersifat haploid terjadi melalui proses meiosis, yang merupakan pembelahan sel yang mengurangi jumlah kromosom menjadi setengahnya (dari diploid menjadi haploid). Proses ini penting dalam pembentukan sel-sel gamet (sperma dan sel telur) pada hewan dan manusia, serta spora pada tumbuhan. Berikut adalah penjelasan tahapan-tahapan dalam proses pembentukan sel anakan haploid:
1. Meiosis I
Tahap pertama dari meiosis ini berfungsi untuk memisahkan kromosom homolog (pasangan kromosom dari ayah dan ibu). Meiosis I terdiri dari beberapa tahap:
• Profase I:
• Kromosom mulai mengalami kondensasi, menjadi lebih tebal dan terlihat di bawah mikroskop.
• Terjadi pasangan kromosom homolog dan proses crossing over (pertukaran materi genetik) antara kromatid-kromatid yang homolog, menghasilkan variasi genetik.
• Membran inti mulai larut dan terbentuk serat gelendong.
• Metafase I:
• Kromosom homolog berbaris di tengah sel (pada lempeng metafase).
• Serat gelendong menempel pada sentromer masing-masing pasangan kromosom homolog.
• Anafase I:
• Kromosom homolog dipisahkan dan ditarik ke kutub sel yang berlawanan.
• Kromatid saudara tetap bersatu pada tahap ini.
• Telofase I dan Sitokinesis:
• Sel membentuk dua inti baru dan terjadi pemisahan sitoplasma (sitokinesis).
• Setiap sel anakan yang dihasilkan bersifat haploid (n), namun setiap kromosom masih terdiri dari dua kromatid (belum terpisah).
2. Meiosis II
Setelah meiosis I, sel haploid yang terbentuk akan masuk ke meiosis II, yang mirip dengan pembelahan mitosis. Namun, kali ini fokusnya pada pemisahan kromatid saudara. Tahapannya adalah sebagai berikut:
• Profase II:
• Kromosom dalam setiap sel haploid mulai memadat lagi.
• Serat gelendong terbentuk dan membran inti larut.
• Metafase II:
• Kromosom berbaris di tengah sel pada lempeng metafase.
• Serat gelendong menempel pada sentromer dari setiap kromatid saudara.
• Anafase II:
• Kromatid saudara ditarik terpisah oleh serat gelendong dan bergerak menuju kutub berlawanan dari sel.
• Telofase II dan Sitokinesis:
• Membran inti terbentuk kembali di sekitar kromosom pada kutub masing-masing.
• Sitokinesis terjadi, membagi sitoplasma, sehingga terbentuk empat sel anakan yang haploid (n).
Hasil Akhir:
• Pada akhir proses meiosis, terbentuk empat sel anakan yang masing-masing memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induk (haploid). Dalam konteks organisme yang bereproduksi secara seksual, sel-sel haploid ini merupakan sel gamet (sperma pada pria dan sel telur pada wanita) yang ketika bergabung saat fertilisasi, akan membentuk sel diploid (zigot).
Kesimpulan:
Proses pembentukan sel anakan yang bersifat haploid adalah melalui meiosis, yang terdiri dari dua tahap pembelahan: Meiosis I (memisahkan kromosom homolog) dan Meiosis II (memisahkan kromatid saudara). Proses ini penting untuk menjaga kestabilan jumlah kromosom pada organisme yang bereproduksi secara seksual.
· 0.0 (0)
Iklan
Rania R
17 September 2024 09:30
Proses pembentukan sel anakan yang bersifat haploid terjadi melalui meiosis, yaitu pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel dengan jumlah kromosom setengah dari sel induknya (haploid). Berikut adalah tahapan pembentukan sel anakan haploid dalam meiosis:
1. Meiosis I (Pembelahan Reduksional)
Pada tahap ini, jumlah kromosom dikurangi setengah. Tahapan-tahapannya adalah:
• Profase I:
Kromosom homolog (pasangan kromosom dari masing-masing orang tua) saling berdekatan dan terjadi rekombinasi gen melalui proses crossing over. Ini menghasilkan variasi genetik. Membran inti mulai larut.
• Metafase I:
Kromosom homolog berbaris di sepanjang ekuator sel, dan serat gelendong mengikat pada sentromer kromosom.
• Anafase I:
Kromosom homolog dipisahkan oleh serat gelendong dan ditarik ke kutub yang berlawanan, namun setiap kromosom masih terdiri dari dua kromatid.
• Telofase I dan Sitokinesis:
Membran inti terbentuk kembali di sekitar masing-masing kumpulan kromosom, dan sel membelah menjadi dua. Hasilnya adalah dua sel anakan dengan jumlah kromosom haploid, tetapi kromosomnya masih terdiri dari dua kromatid (kromatid saudara).
2. Meiosis II (Pembelahan Mitosis Meiosis)
Pada tahap ini, tidak ada penggandaan kromosom lagi. Meiosis II membagi kromatid saudara sehingga setiap sel anakan memiliki satu salinan dari setiap kromosom. Tahapannya serupa dengan mitosis:
• Profase II:
Membran inti larut, dan serat gelendong terbentuk lagi.
• Metafase II:
Kromosom berbaris di sepanjang ekuator sel.
• Anafase II:
Kromatid saudara dipisahkan dan ditarik ke kutub yang berlawanan.
• Telofase II dan Sitokinesis:
Membran inti terbentuk kembali, dan sitoplasma membelah.
Hasil Akhir
Meiosis menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n), di mana setiap sel hanya memiliki satu set kromosom, bukan dua (diploid). Sel-sel ini dapat menjadi gamet (sel kelamin) pada hewan atau spora pada tumbuhan.
· 0.0 (0)
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!