Putri S

05 Februari 2023 13:38

Iklan

Putri S

05 Februari 2023 13:38

Pertanyaan

Jelaskan apa yang menyebabkan berhentinya permusuhan antara dinasti sanjaya dan dinasti syailendra di jawa tengah

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

02

:

20

:

37

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

05 Februari 2023 23:28

Jawaban terverifikasi

adanya pernikahan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya menikah dengan Pramodawardhani dari Dinasti Syailendra.


Iklan

Salsabila M

Community

09 Maret 2024 12:52

<p>Pertempuran antara Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah, pada masa lampau, mungkin mengacu pada konflik politik atau persaingan kekuasaan di antara dua dinasti tersebut. Namun, sangat penting untuk dicatat bahwa informasi spesifik tentang permusuhan atau konflik antara kedua dinasti ini mungkin tidak tersedia secara rinci dalam sumber sejarah, atau bahkan bisa menjadi legenda atau mitos.</p><p>Jika kita mengasumsikan bahwa terdapat pertempuran atau konflik, kemungkinan berhentinya permusuhan antara Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:</p><p><strong>Perjanjian Damai atau Kesepakatan Diplomatik:</strong></p><ul><li>Mungkin terjadi perjanjian damai atau kesepakatan diplomatik antara kedua dinasti, yang menetapkan batasan wilayah, hak, atau hubungan lainnya. Kesepakatan semacam ini dapat menciptakan situasi damai dan mengakhiri permusuhan.</li></ul><p><strong>Perkawinan Strategis:</strong></p><ul><li>Perkawinan strategis antara keluarga-keluarga yang berasal dari kedua dinasti dapat menjadi cara untuk membangun hubungan yang lebih baik dan menciptakan aliansi. Perkawinan sering digunakan dalam sejarah sebagai alat diplomasi untuk mengakhiri konflik dan menciptakan kedamaian.</li></ul><p><strong>Faktor Ekonomi:</strong></p><ul><li>Pertimbangan ekonomi, seperti keuntungan dari perdagangan atau kerjasama ekonomi, dapat menjadi dorongan untuk berdamai. Kedua dinasti mungkin menyadari manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dengan mengakhiri pertikaian.</li></ul><p><strong>Faktor Keagamaan atau Budaya:</strong></p><ul><li>Faktor keagamaan atau budaya, seperti pertimbangan spiritual atau tata nilai bersama, juga dapat berperan dalam mengakhiri konflik. Keduanya mungkin memiliki nilai-nilai atau keyakinan yang mirip, sehingga menciptakan dasar untuk rekonsiliasi.</li></ul><p><strong>Tekanan Eksternal:</strong></p><ul><li>Adanya ancaman atau tekanan eksternal dari pihak luar, seperti ancaman invasi dari kekuatan lain, bisa menjadi pendorong untuk berdamai dan bersatu menghadapi ancaman bersama.</li></ul><p><strong>Kepemimpinan yang Bijaksana:</strong></p><ul><li>Adanya pemimpin yang bijaksana dari kedua belah pihak yang mengakui pentingnya perdamaian dan stabilitas dapat memainkan peran besar dalam mengakhiri permusuhan.</li></ul><p>Penting untuk diingat bahwa informasi sejarah kuno sering kali terbatas dan terkadang disertai dengan mitos atau legenda. Oleh karena itu, proses berakhirnya permusuhan antara Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra mungkin tidak dapat dijelaskan secara pasti, dan beberapa faktor di atas mungkin saja berperan dalam konteks sejarah tersebut.</p>

Pertempuran antara Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah, pada masa lampau, mungkin mengacu pada konflik politik atau persaingan kekuasaan di antara dua dinasti tersebut. Namun, sangat penting untuk dicatat bahwa informasi spesifik tentang permusuhan atau konflik antara kedua dinasti ini mungkin tidak tersedia secara rinci dalam sumber sejarah, atau bahkan bisa menjadi legenda atau mitos.

Jika kita mengasumsikan bahwa terdapat pertempuran atau konflik, kemungkinan berhentinya permusuhan antara Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

Perjanjian Damai atau Kesepakatan Diplomatik:

  • Mungkin terjadi perjanjian damai atau kesepakatan diplomatik antara kedua dinasti, yang menetapkan batasan wilayah, hak, atau hubungan lainnya. Kesepakatan semacam ini dapat menciptakan situasi damai dan mengakhiri permusuhan.

Perkawinan Strategis:

  • Perkawinan strategis antara keluarga-keluarga yang berasal dari kedua dinasti dapat menjadi cara untuk membangun hubungan yang lebih baik dan menciptakan aliansi. Perkawinan sering digunakan dalam sejarah sebagai alat diplomasi untuk mengakhiri konflik dan menciptakan kedamaian.

Faktor Ekonomi:

  • Pertimbangan ekonomi, seperti keuntungan dari perdagangan atau kerjasama ekonomi, dapat menjadi dorongan untuk berdamai. Kedua dinasti mungkin menyadari manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dengan mengakhiri pertikaian.

Faktor Keagamaan atau Budaya:

  • Faktor keagamaan atau budaya, seperti pertimbangan spiritual atau tata nilai bersama, juga dapat berperan dalam mengakhiri konflik. Keduanya mungkin memiliki nilai-nilai atau keyakinan yang mirip, sehingga menciptakan dasar untuk rekonsiliasi.

Tekanan Eksternal:

  • Adanya ancaman atau tekanan eksternal dari pihak luar, seperti ancaman invasi dari kekuatan lain, bisa menjadi pendorong untuk berdamai dan bersatu menghadapi ancaman bersama.

Kepemimpinan yang Bijaksana:

  • Adanya pemimpin yang bijaksana dari kedua belah pihak yang mengakui pentingnya perdamaian dan stabilitas dapat memainkan peran besar dalam mengakhiri permusuhan.

Penting untuk diingat bahwa informasi sejarah kuno sering kali terbatas dan terkadang disertai dengan mitos atau legenda. Oleh karena itu, proses berakhirnya permusuhan antara Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra mungkin tidak dapat dijelaskan secara pasti, dan beberapa faktor di atas mungkin saja berperan dalam konteks sejarah tersebut.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

(1) Memberikan kasih sayang penuh kepada anak (2) Menanamkan perilaku bertang gungjawab pada setiap generasi (3) Menghargai hak demokrasi setiap warga (4). Membimbing genarasi untuk menjalankan keyakinan yang dianutnya Fungsi lembaga agama terdapat pada nomor .... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

127

0.0

Jawaban terverifikasi