Daffa P

22 Oktober 2023 11:53

Iklan

Daffa P

22 Oktober 2023 11:53

Pertanyaan

Jelaskan alasan munculnya anggapan bahawa adat istiadat termasuk faktor penghambat perubahan sosial budaya

Jelaskan alasan munculnya anggapan bahawa adat istiadat termasuk faktor penghambat perubahan sosial budaya

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

12

:

27

:

57

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Vincent M

Community

25 Oktober 2023 11:59

Jawaban terverifikasi

<p>Anggapan bahwa adat istiadat (tradisi dan norma-norma budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi) dapat menjadi faktor penghambat perubahan sosial budaya adalah pandangan yang relatif umum dalam beberapa kasus. Ada beberapa alasan mengapa orang mungkin beranggapan demikian:</p><p><strong>Pemeliharaan Identitas Budaya</strong>: Adat istiadat sering kali dianggap sebagai warisan budaya yang berharga dan penting. Masyarakat sering ingin mempertahankan identitas budaya mereka yang unik. Dalam upaya mempertahankan tradisi, mereka mungkin menolak perubahan yang mereka anggap dapat mengancam atau mengaburkan identitas budaya mereka.</p><p><strong>Perasaan Keamanan dan Kepastian</strong>: Adat istiadat memberikan kerangka kerja sosial dan aturan perilaku yang diterima dalam masyarakat. Perubahan dalam adat istiadat dapat mengakibatkan ketidakpastian dan keraguan dalam masyarakat. Beberapa orang mungkin merasa nyaman dengan status quo dan enggan mengadopsi perubahan yang dianggap merugikan atau tidak diketahui.</p><p><strong>Resistensi Terhadap Globalisasi</strong>: Dalam era globalisasi, budaya-budaya dari seluruh dunia sering berinteraksi dan saling memengaruhi. Beberapa kelompok masyarakat mungkin melihat globalisasi sebagai ancaman terhadap budaya lokal mereka dan merasa perlu untuk mempertahankan adat istiadat mereka sebagai tindakan perlawanan terhadap pengaruh budaya asing.</p><p><strong>Ketidaksetujuan terhadap Perubahan Sosial</strong>: Perubahan sosial budaya sering memengaruhi struktur sosial dan nilai-nilai dalam masyarakat. Beberapa orang mungkin memiliki keyakinan yang kuat dalam tradisi tertentu dan menentang perubahan yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.</p><p><strong>Ketidaktahuan atau Ketidakmengertian</strong>: Kadang-kadang, orang mungkin enggan mengadopsi perubahan budaya karena kurangnya pemahaman atau pengetahuan tentang perubahan tersebut. Mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan hal-hal yang tidak mereka ketahui atau pahami.</p><p><strong>Konservatisme Budaya</strong>: Beberapa kelompok masyarakat atau individu mungkin memiliki orientasi yang sangat konservatif dalam hal budaya dan sosial. Mereka cenderung memandang adat istiadat sebagai nilai yang tidak boleh diubah atau diganggu.</p><p>Meskipun adat istiadat dapat menjadi penghambat perubahan sosial budaya, penting untuk diingat bahwa budaya juga memiliki kemampuan untuk berevolusi dan beradaptasi. Banyak budaya telah mengalami perubahan dalam sejarahnya, meskipun mungkin dalam tingkat yang berbeda. Perubahan sosial budaya dapat muncul ketika masyarakat merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan baru, nilai-nilai yang berubah, atau perubahan dalam lingkungan mereka. Perdebatan dan konflik sering terjadi ketika ada ketegangan antara mempertahankan adat istiadat dan mengadopsi perubahan.</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Anggapan bahwa adat istiadat (tradisi dan norma-norma budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi) dapat menjadi faktor penghambat perubahan sosial budaya adalah pandangan yang relatif umum dalam beberapa kasus. Ada beberapa alasan mengapa orang mungkin beranggapan demikian:

Pemeliharaan Identitas Budaya: Adat istiadat sering kali dianggap sebagai warisan budaya yang berharga dan penting. Masyarakat sering ingin mempertahankan identitas budaya mereka yang unik. Dalam upaya mempertahankan tradisi, mereka mungkin menolak perubahan yang mereka anggap dapat mengancam atau mengaburkan identitas budaya mereka.

Perasaan Keamanan dan Kepastian: Adat istiadat memberikan kerangka kerja sosial dan aturan perilaku yang diterima dalam masyarakat. Perubahan dalam adat istiadat dapat mengakibatkan ketidakpastian dan keraguan dalam masyarakat. Beberapa orang mungkin merasa nyaman dengan status quo dan enggan mengadopsi perubahan yang dianggap merugikan atau tidak diketahui.

Resistensi Terhadap Globalisasi: Dalam era globalisasi, budaya-budaya dari seluruh dunia sering berinteraksi dan saling memengaruhi. Beberapa kelompok masyarakat mungkin melihat globalisasi sebagai ancaman terhadap budaya lokal mereka dan merasa perlu untuk mempertahankan adat istiadat mereka sebagai tindakan perlawanan terhadap pengaruh budaya asing.

Ketidaksetujuan terhadap Perubahan Sosial: Perubahan sosial budaya sering memengaruhi struktur sosial dan nilai-nilai dalam masyarakat. Beberapa orang mungkin memiliki keyakinan yang kuat dalam tradisi tertentu dan menentang perubahan yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.

Ketidaktahuan atau Ketidakmengertian: Kadang-kadang, orang mungkin enggan mengadopsi perubahan budaya karena kurangnya pemahaman atau pengetahuan tentang perubahan tersebut. Mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan hal-hal yang tidak mereka ketahui atau pahami.

Konservatisme Budaya: Beberapa kelompok masyarakat atau individu mungkin memiliki orientasi yang sangat konservatif dalam hal budaya dan sosial. Mereka cenderung memandang adat istiadat sebagai nilai yang tidak boleh diubah atau diganggu.

Meskipun adat istiadat dapat menjadi penghambat perubahan sosial budaya, penting untuk diingat bahwa budaya juga memiliki kemampuan untuk berevolusi dan beradaptasi. Banyak budaya telah mengalami perubahan dalam sejarahnya, meskipun mungkin dalam tingkat yang berbeda. Perubahan sosial budaya dapat muncul ketika masyarakat merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan baru, nilai-nilai yang berubah, atau perubahan dalam lingkungan mereka. Perdebatan dan konflik sering terjadi ketika ada ketegangan antara mempertahankan adat istiadat dan mengadopsi perubahan.

 


 


Iklan

Salsabila M

Community

09 Maret 2024 12:25

Jawaban terverifikasi

<p><br>Anggapan bahwa adat istiadat termasuk faktor penghambat perubahan sosial budaya muncul atas beberapa alasan yang melibatkan karakteristik dan sifat tradisional dari adat istiadat. Beberapa alasan tersebut melibatkan elemen seperti ketahanan terhadap perubahan, konservatisme, dan resistensi terhadap inovasi. Berikut adalah beberapa alasan umum mengapa adat istiadat dianggap sebagai faktor penghambat perubahan sosial budaya:</p><p><strong>Ketahanan terhadap Perubahan:</strong></p><ul><li>Adat istiadat sering kali mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Karena itu, masyarakat yang sangat memegang teguh adat istiadat mungkin memiliki resistensi terhadap perubahan karena mereka melihat nilainya sebagai suatu bentuk kestabilan dan identitas.</li></ul><p><strong>Konservatisme:</strong></p><ul><li>Adat istiadat cenderung bersifat konservatif dalam menjaga tradisi dan norma-norma yang sudah ada. Masyarakat yang sangat menghargai adat istiadat mungkin enggan mengadopsi perubahan yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai tradisional mereka.</li></ul><p><strong>Peran Identitas dan Pembeda:</strong></p><ul><li>Adat istiadat sering dianggap sebagai unsur yang membedakan dan mempertahankan identitas suatu kelompok masyarakat. Dalam konteks ini, adat istiadat dianggap sebagai faktor penghambat karena perubahan dapat diartikan sebagai ancaman terhadap identitas dan keberlanjutan kelompok tersebut.</li></ul><p><strong>Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri:</strong></p><ul><li>Beberapa tradisi adat mungkin tidak dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi sosial, ekonomi, atau teknologis. Ini dapat menyebabkan ketidakmampuan masyarakat untuk mengikuti perkembangan zaman dan menciptakan hambatan terhadap perubahan sosial budaya.</li></ul><p><strong>Resistance terhadap Inovasi:</strong></p><ul><li>Adat istiadat seringkali memiliki aturan dan norma yang mengatur perilaku masyarakat. Karena itu, inovasi atau ide-ide baru mungkin dianggap sebagai ancaman terhadap struktur yang sudah ada, dan masyarakat bisa menjadi resisten terhadap ide-ide baru tersebut.</li></ul><p><strong>Otoritas dan Hierarchy:</strong></p><ul><li>Struktur sosial yang terkandung dalam adat istiadat sering kali melibatkan otoritas dan hirarki yang kuat. Perubahan sosial budaya dapat mengancam kedudukan dan kekuasaan yang sudah mapan dalam hierarki tersebut, sehingga menghambat perubahan.</li></ul><p>Meskipun adat istiadat dapat dianggap sebagai faktor penghambat perubahan, perlu diingat bahwa tidak semua adat istiadat bersifat statis atau menghambat. Beberapa masyarakat mampu mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan perubahan yang positif dan progresif. Oleh karena itu, pandangan terhadap adat istiadat sebagai penghambat perubahan bersifat kontekstual dan dapat bervariasi di berbagai masyarakat dan kelompok.</p>


Anggapan bahwa adat istiadat termasuk faktor penghambat perubahan sosial budaya muncul atas beberapa alasan yang melibatkan karakteristik dan sifat tradisional dari adat istiadat. Beberapa alasan tersebut melibatkan elemen seperti ketahanan terhadap perubahan, konservatisme, dan resistensi terhadap inovasi. Berikut adalah beberapa alasan umum mengapa adat istiadat dianggap sebagai faktor penghambat perubahan sosial budaya:

Ketahanan terhadap Perubahan:

  • Adat istiadat sering kali mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Karena itu, masyarakat yang sangat memegang teguh adat istiadat mungkin memiliki resistensi terhadap perubahan karena mereka melihat nilainya sebagai suatu bentuk kestabilan dan identitas.

Konservatisme:

  • Adat istiadat cenderung bersifat konservatif dalam menjaga tradisi dan norma-norma yang sudah ada. Masyarakat yang sangat menghargai adat istiadat mungkin enggan mengadopsi perubahan yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai tradisional mereka.

Peran Identitas dan Pembeda:

  • Adat istiadat sering dianggap sebagai unsur yang membedakan dan mempertahankan identitas suatu kelompok masyarakat. Dalam konteks ini, adat istiadat dianggap sebagai faktor penghambat karena perubahan dapat diartikan sebagai ancaman terhadap identitas dan keberlanjutan kelompok tersebut.

Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri:

  • Beberapa tradisi adat mungkin tidak dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi sosial, ekonomi, atau teknologis. Ini dapat menyebabkan ketidakmampuan masyarakat untuk mengikuti perkembangan zaman dan menciptakan hambatan terhadap perubahan sosial budaya.

Resistance terhadap Inovasi:

  • Adat istiadat seringkali memiliki aturan dan norma yang mengatur perilaku masyarakat. Karena itu, inovasi atau ide-ide baru mungkin dianggap sebagai ancaman terhadap struktur yang sudah ada, dan masyarakat bisa menjadi resisten terhadap ide-ide baru tersebut.

Otoritas dan Hierarchy:

  • Struktur sosial yang terkandung dalam adat istiadat sering kali melibatkan otoritas dan hirarki yang kuat. Perubahan sosial budaya dapat mengancam kedudukan dan kekuasaan yang sudah mapan dalam hierarki tersebut, sehingga menghambat perubahan.

Meskipun adat istiadat dapat dianggap sebagai faktor penghambat perubahan, perlu diingat bahwa tidak semua adat istiadat bersifat statis atau menghambat. Beberapa masyarakat mampu mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan perubahan yang positif dan progresif. Oleh karena itu, pandangan terhadap adat istiadat sebagai penghambat perubahan bersifat kontekstual dan dapat bervariasi di berbagai masyarakat dan kelompok.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pertandingan sepak bola antara dua kesebelasan menunjukkan bentuk hubungan sosial …. a. Kelompok dengan kelompok b. Individu dengan kelompok c. Individu dengan Individu d. Kelompok dengan individu

99

3.0

Jawaban terverifikasi