Lilly L

23 Agustus 2023 01:21

Iklan

Iklan

Lilly L

23 Agustus 2023 01:21

Pertanyaan

jelaskan 5 perubahan terkait dengan mukadimah piagam Jakarta menjadi pembukaan UUD 1945 secara lengkap dan terperinci!

jelaskan 5 perubahan terkait dengan mukadimah piagam Jakarta menjadi pembukaan UUD 1945 secara lengkap dan terperinci!


2

3

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

BimBim B

23 Agustus 2023 02:07

Jawaban terverifikasi

<p>Mukadimah Piagam Jakarta adalah bagian pendahuluan dari Piagam Jakarta yang ditulis pada tahun 1957. Piagam Jakarta ini menjadi landasan bagi pembentukan UUD 1945 yang direvisi. Lima perubahan utama dari Mukadimah Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:</p><ol><li>Perubahan Bahasa dan Penyampaian: Mukadimah Piagam Jakarta ditulis dalam bahasa yang lebih bersifat deklaratif dan merayu, dengan penekanan pada semangat kemerdekaan dan persatuan nasional. Pembukaan UUD 1945 memiliki gaya penyampaian yang lebih formal dan tegas, mengandung nilai-nilai konstitusi yang kuat.</li><li>Perubahan Nilai-Nilai Pancasila: Mukadimah Piagam Jakarta mencantumkan lima asas yang dikenal sebagai dasar negara. Di dalam Pembukaan UUD 1945, nilai-nilai Pancasila disebutkan secara eksplisit sebagai dasar negara. Hal ini menegaskan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia.</li><li>Penegasan atas Kedaulatan Rakyat: Pembukaan UUD 1945 menegaskan kedaulatan rakyat sebagai salah satu prinsip fundamental negara. Penekanan ini lebih kuat dalam pembukaan UUD 1945, mencerminkan prinsip demokrasi dan keterlibatan rakyat dalam pemerintahan.</li><li>Perubahan dalam Struktur Pemerintahan: Mukadimah Piagam Jakarta cenderung lebih deskriptif dan kurang spesifik mengenai struktur pemerintahan. Pembukaan UUD 1945 menetapkan prinsip-prinsip konstitusi yang lebih terperinci dan mencakup pembagian kekuasaan antara lembaga-lembaga negara, seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif.</li><li>Kontinuitas dengan Konstitusi Sebelumnya: Meskipun ada perubahan dalam penyampaian dan penekanan, Pembukaan UUD 1945 tetap meneruskan semangat dan nilai-nilai Piagam Jakarta. Ini menghormati perjuangan kemerdekaan nasional dan cita-cita persatuan yang dijunjung oleh Piagam Jakarta.</li></ol><p>Secara keseluruhan, perubahan dari Mukadimah Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD 1945 mencerminkan evolusi pandangan negara dan konstitusi Indonesia setelah kemerdekaan. Ini mengilustrasikan perubahan dalam konteks politik, sosial, dan hukum yang mendasari proses perubahan ini.</p>

Mukadimah Piagam Jakarta adalah bagian pendahuluan dari Piagam Jakarta yang ditulis pada tahun 1957. Piagam Jakarta ini menjadi landasan bagi pembentukan UUD 1945 yang direvisi. Lima perubahan utama dari Mukadimah Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:

  1. Perubahan Bahasa dan Penyampaian: Mukadimah Piagam Jakarta ditulis dalam bahasa yang lebih bersifat deklaratif dan merayu, dengan penekanan pada semangat kemerdekaan dan persatuan nasional. Pembukaan UUD 1945 memiliki gaya penyampaian yang lebih formal dan tegas, mengandung nilai-nilai konstitusi yang kuat.
  2. Perubahan Nilai-Nilai Pancasila: Mukadimah Piagam Jakarta mencantumkan lima asas yang dikenal sebagai dasar negara. Di dalam Pembukaan UUD 1945, nilai-nilai Pancasila disebutkan secara eksplisit sebagai dasar negara. Hal ini menegaskan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia.
  3. Penegasan atas Kedaulatan Rakyat: Pembukaan UUD 1945 menegaskan kedaulatan rakyat sebagai salah satu prinsip fundamental negara. Penekanan ini lebih kuat dalam pembukaan UUD 1945, mencerminkan prinsip demokrasi dan keterlibatan rakyat dalam pemerintahan.
  4. Perubahan dalam Struktur Pemerintahan: Mukadimah Piagam Jakarta cenderung lebih deskriptif dan kurang spesifik mengenai struktur pemerintahan. Pembukaan UUD 1945 menetapkan prinsip-prinsip konstitusi yang lebih terperinci dan mencakup pembagian kekuasaan antara lembaga-lembaga negara, seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
  5. Kontinuitas dengan Konstitusi Sebelumnya: Meskipun ada perubahan dalam penyampaian dan penekanan, Pembukaan UUD 1945 tetap meneruskan semangat dan nilai-nilai Piagam Jakarta. Ini menghormati perjuangan kemerdekaan nasional dan cita-cita persatuan yang dijunjung oleh Piagam Jakarta.

Secara keseluruhan, perubahan dari Mukadimah Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD 1945 mencerminkan evolusi pandangan negara dan konstitusi Indonesia setelah kemerdekaan. Ini mengilustrasikan perubahan dalam konteks politik, sosial, dan hukum yang mendasari proses perubahan ini.


Iklan

Iklan

B. Hindarto

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

23 Agustus 2023 12:24

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang tepat, Perubahan-perubahan terjadi setelah dikritik oleh tokoh-tokoh Kristen yang berasal dari Indonesia Timur yang mengajukan keberatan terhadap rumusan UUD 1945 yang sangat kental bercorak Islam. Berlandaskan semangat menjaga persatuan dan kesatuan maka para tokoh Islam mengubah kata atau kalimat yang lebih plural sehingga semua golongan bangsa, agama dan ras masuk di dalamnya.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;Mari simak pembahasan berikut !</p><p>Pada tanggal 22 Juni 1945, telah ditetapkan rumusan Dasar Negara sebagai hasil dari beberapa usulan yang pernah disampaikan dalam sidang BPUPKI 1 tanggal&nbsp;29 Mei-1 Juni 1945, rumusan yang dimaksud adalah Piagam Jakarta yang kelak nanti disahkan pada sidang PPKI kedua tanggal 18 Agustus 1945.&nbsp;<br>Pasca kemerdekaan Indonesia, tepatnya dalam sidang sidang PPKI 2, ada beberapa perubahan dalam mukadimah Piagam Jakarta, yakni tepatnya pada kalimat "ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi "ketuhanan Yang Maha Esa". Perubahan ini dilakukan sebagaimana usulan yang diterima Hatta pada sore hari tanggal 17 Agustus 1945 dari seorang opsir angkatan laut Jepang (kaigun) yang menyampaikan adanya keberatan dari wakil-wakil Protestan dan Katolik dari Indonesia Timur terkait kalimat tersebut. Karena itu, menjelang sidang, Hatta mengundang para tokoh Islam seperti KH. Wahid Hasyim, Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadi Kusumo dan Teuku Mohammad Hasan untuk berunding dan menyepakati pergantian kalimat tersebut menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.&nbsp;</p><p>sebelum disahkannya UUD 1945 terdapat beberapa perubahan yaitu;</p><ol><li>kata “Muqaddimah” diubah menjadi “pembukaan”</li><li>pembukaan alinea keempat anak kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “ Ketuhanan Yang Maha Esa”</li><li>Pasal 6 Ayat (1) yang semula berbunyi “Presiden ialah orang asli Indonesia dan beragama Islam” diubah menjadi “Presiden&nbsp; adalah orang Indonesia asli”</li></ol><p><br>Dengan demikian, jawaban yang tepat, &nbsp;adalah Perubahan-perubahan terjadi setelah dikritik oleh tokoh-tokoh Kristen yang berasal dari Indonesia Timur yang mengajukan keberatan terhadap rumusan UUD 1945 yang sangat kental bercorak Islam. Berlandaskan semangat menjaga persatuan dan kesatuan maka para tokoh Islam mengubah kata atau kalimat yang lebih plural sehingga semua golongan bangsa, agama dan ras masuk di dalamnya.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Semoga membantu,ya &nbsp; : - )</p>

Jawaban yang tepat, Perubahan-perubahan terjadi setelah dikritik oleh tokoh-tokoh Kristen yang berasal dari Indonesia Timur yang mengajukan keberatan terhadap rumusan UUD 1945 yang sangat kental bercorak Islam. Berlandaskan semangat menjaga persatuan dan kesatuan maka para tokoh Islam mengubah kata atau kalimat yang lebih plural sehingga semua golongan bangsa, agama dan ras masuk di dalamnya.

 

 

 Mari simak pembahasan berikut !

Pada tanggal 22 Juni 1945, telah ditetapkan rumusan Dasar Negara sebagai hasil dari beberapa usulan yang pernah disampaikan dalam sidang BPUPKI 1 tanggal 29 Mei-1 Juni 1945, rumusan yang dimaksud adalah Piagam Jakarta yang kelak nanti disahkan pada sidang PPKI kedua tanggal 18 Agustus 1945. 
Pasca kemerdekaan Indonesia, tepatnya dalam sidang sidang PPKI 2, ada beberapa perubahan dalam mukadimah Piagam Jakarta, yakni tepatnya pada kalimat "ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi "ketuhanan Yang Maha Esa". Perubahan ini dilakukan sebagaimana usulan yang diterima Hatta pada sore hari tanggal 17 Agustus 1945 dari seorang opsir angkatan laut Jepang (kaigun) yang menyampaikan adanya keberatan dari wakil-wakil Protestan dan Katolik dari Indonesia Timur terkait kalimat tersebut. Karena itu, menjelang sidang, Hatta mengundang para tokoh Islam seperti KH. Wahid Hasyim, Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadi Kusumo dan Teuku Mohammad Hasan untuk berunding dan menyepakati pergantian kalimat tersebut menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. 

sebelum disahkannya UUD 1945 terdapat beberapa perubahan yaitu;

  1. kata “Muqaddimah” diubah menjadi “pembukaan”
  2. pembukaan alinea keempat anak kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “ Ketuhanan Yang Maha Esa”
  3. Pasal 6 Ayat (1) yang semula berbunyi “Presiden ialah orang asli Indonesia dan beragama Islam” diubah menjadi “Presiden  adalah orang Indonesia asli”


Dengan demikian, jawaban yang tepat,  adalah Perubahan-perubahan terjadi setelah dikritik oleh tokoh-tokoh Kristen yang berasal dari Indonesia Timur yang mengajukan keberatan terhadap rumusan UUD 1945 yang sangat kental bercorak Islam. Berlandaskan semangat menjaga persatuan dan kesatuan maka para tokoh Islam mengubah kata atau kalimat yang lebih plural sehingga semua golongan bangsa, agama dan ras masuk di dalamnya.

 

 

Semoga membantu,ya   : - )


Miftah B

Community

23 Agustus 2023 07:42

Halo sobat 👋 Jawaban: Perubahan terkait dengan mukadimah Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD 1945 adalah: 1. Perubahan Pemahaman tentang Kedaulatan Rakyat: Dalam mukadimah Piagam Jakarta, terdapat pernyataan yang menyebutkan bahwa “kekuasaan tertinggi di tangan rakyat”. Namun, di Pembukaan UUD 1945, pernyataan ini diubah menjadi “kehendak rakyat merupakan sumber dari segala kekuasaan negara”. Perubahan ini mencerminkan pemahaman yang lebih matang tentang kedaulatan rakyat, bahwa kekuasaan negara berasal dari kehendak rakyat. 2. Perubahan Posisi Tuhan: Dalam mukadimah Piagam Jakarta, tidak disebutkan mengenai Tuhan atau keberadaan-Nya. Namun, di Pembukaan UUD 1945, Tuhan disebutkan dan diakui sebagai sesuatu yang harus dihormati dan menjadi landasan moral pada sila pertama Pancasila. Perubahan ini mencerminkan pengakuan pentingnya keberadaan Tuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 3. Perubahan dalam Menyebutkan Sila Pancasila: Dalam mukadimah Piagam Jakarta, tidak ada penyebutan khusus mengenai Pancasila. Namun, di Pembukaan UUD 1945, sila-sila Pancasila disebutkan secara eksplisit sebagai dasar negara. Perubahan ini menegaskan posisi Pancasila sebagai ideologi negara yang menjadi landasan bagi pembangunan dan kehidupan berbangsa dan bernegara. 4. Penekanan pada Pembangunan Nasional: Dalam mukadimah Piagam Jakarta, fokusnya lebih pada cita-cita proklamasi, yaitu kemerdekaan dan keadilan sosial. Namun, di Pembukaan UUD 1945, penekanan diberikan pada pembangunan nasional yang berencana dan terencana, serta penghormatan terhadap hak asasi manusia. Perubahan ini mencerminkan kesadaran perlunya pembangunan ekonomi, sosial, dan politik yang berkelanjutan sebagai bagian dari pembangunan negara. 5. Penambahan Pernyataan tentang Tugas Negara: Dalam mukadimah Piagam Jakarta, tidak terdapat pernyataan khusus mengenai tugas negara. Namun, di Pembukaan UUD 1945, ada penambahan pernyataan bahwa negara mempunyai tugas melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum. Perubahan ini menegaskan peran negara dalam melindungi dan mengayomi masyarakat, serta memajukan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan aspek trigatra dalam wawasan nusantara!

26

5.0

Jawaban terverifikasi