Vara L

19 Februari 2024 02:56

Iklan

Iklan

Vara L

19 Februari 2024 02:56

Pertanyaan

Ini bagaimana ya kak, seperti apa kerugiannya terkait investasi atau peminjaman yang diberikan

Ini bagaimana ya kak, seperti apa kerugiannya terkait investasi atau peminjaman yang diberikan

alt

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Vania C

20 Februari 2024 06:11

Jawaban terverifikasi

<p>Kreditur berpotensi mengalami kerugian nilai ekonomis terhadap investasi/pinjaman yang mereka berikan oleh karena inflasi.</p><p>Kreditur adalah pihak yang menyalurkan modal kepada pihak yang membutuhkan modal (debitur).</p><p><strong>Pernyataan ini benar.</strong> Apabila terjadi inflasi, kreditur akan dirugikan. Mengapa demikian?</p><p>Sebab apabila inflasi yang terjadi lebih besar dibandingkan jumlah bunga pinjaman/modal yang disepakati dengan debitur, maka kreditur akan mengalami kerugian sebesar selisih inflasi dan bunga, sebab debitur akan membayar jumlah utang dan bunga yang disepakati tanpa memperhitungkan inflasi.&nbsp;</p><p><u>Analogi sederhananya</u> adalah Pak Eko (debitur) meminjam uang Rp10.000.000 kepada Pak Eka (kreditur) dengan bunga 5% yaitu Rp200.000. Tiba-tiba harga-harga naik akibat terjadinya perang sehingga inflasi naik menjadi 7%. Pak Eka melunasi utangnya sebesar pokok utang yaitu Rp10.000.000 dengan bunga 5% yaitu Rp200.000 totalnya Rp10.200.000.</p><p>Nilai uang Rp10.000.000 setelah inflasi adalah Rp10.000.000+(Rp10.000.000ร—7%)=Rp10.700.000. Jadi Pak Eko menderita kerugian sebesar Rp500.000 sebagai selisih dari nilai uang setelah inflasi yang sebenarnya dengan pelunasan bunga utang yang disepakati.</p><p><strong><u>Jadi, kesimpulannya pihak kreditur akan dirugikan apabila terjadi inflasi.</u></strong></p>

Kreditur berpotensi mengalami kerugian nilai ekonomis terhadap investasi/pinjaman yang mereka berikan oleh karena inflasi.

Kreditur adalah pihak yang menyalurkan modal kepada pihak yang membutuhkan modal (debitur).

Pernyataan ini benar. Apabila terjadi inflasi, kreditur akan dirugikan. Mengapa demikian?

Sebab apabila inflasi yang terjadi lebih besar dibandingkan jumlah bunga pinjaman/modal yang disepakati dengan debitur, maka kreditur akan mengalami kerugian sebesar selisih inflasi dan bunga, sebab debitur akan membayar jumlah utang dan bunga yang disepakati tanpa memperhitungkan inflasi. 

Analogi sederhananya adalah Pak Eko (debitur) meminjam uang Rp10.000.000 kepada Pak Eka (kreditur) dengan bunga 5% yaitu Rp200.000. Tiba-tiba harga-harga naik akibat terjadinya perang sehingga inflasi naik menjadi 7%. Pak Eka melunasi utangnya sebesar pokok utang yaitu Rp10.000.000 dengan bunga 5% yaitu Rp200.000 totalnya Rp10.200.000.

Nilai uang Rp10.000.000 setelah inflasi adalah Rp10.000.000+(Rp10.000.000ร—7%)=Rp10.700.000. Jadi Pak Eko menderita kerugian sebesar Rp500.000 sebagai selisih dari nilai uang setelah inflasi yang sebenarnya dengan pelunasan bunga utang yang disepakati.

Jadi, kesimpulannya pihak kreditur akan dirugikan apabila terjadi inflasi.


Vara L

20 Februari 2024 08:39

wah, baik terimakasih ya kak

โ€” Tampilkan 2 balasan lainnya

Iklan

Iklan

Nanda R

Gold

22 Februari 2024 00:30

Jawaban terverifikasi

<p>Kreditur atau pemberi pinjaman berpotensi mengalami kerugian nilai ekonomis akibat inflasi karena nilai uang menurun seiring waktu. Dampak ini dapat terkait dengan investasi atau pinjaman yang diberikan dalam beberapa cara:</p><p><strong>1. Investasi:</strong></p><p><strong>Penurunan Nilai Aset:</strong> Jika kreditur memiliki investasi dalam bentuk aset atau instrumen keuangan, nilai riil dari investasi tersebut dapat tergerus oleh inflasi. Meskipun nilai nominal mungkin tetap sama, daya beli aktual dari hasil investasi tersebut dapat menurun.</p><p><strong>Nilai Riil Dividen Menurun:</strong> Jika investasi melibatkan saham atau instrumen keuangan yang membayar dividen, inflasi dapat menyebabkan nilai riil dari dividen tersebut menurun. Ini karena nilai nominal dividen mungkin tidak mencukupi untuk mengimbangi dampak inflasi terhadap daya beli.</p><p><strong>2. Pinjaman:</strong></p><p><strong>Nilai Kembali yang Lebih Rendah:</strong> Jika kreditur memberikan pinjaman dengan nilai tertentu, nilai kembali dari pinjaman tersebut di masa mendatang mungkin lebih rendah secara riil karena uang yang dikembalikan memiliki daya beli yang lebih rendah akibat inflasi.</p><p><strong>Suku Bunga yang Tidak Mencukupi:</strong> Jika suku bunga yang dikenakan pada pinjaman tidak mencukupi untuk mengimbangi tingkat inflasi, kreditur dapat mengalami kerugian dalam hal daya beli dari pembayaran bunga yang diterima.</p><p><strong>Pembayaran Utang yang Lebih Murah:</strong> Di sisi lain, untuk peminjam atau debitur, inflasi dapat bermanfaat karena dapat mengakibatkan pembayaran utang (pokok) yang lebih rendah secara riil. Ini terjadi karena nilai uang yang harus dibayar pada masa mendatang lebih rendah dalam daya beli aktual.</p>

Kreditur atau pemberi pinjaman berpotensi mengalami kerugian nilai ekonomis akibat inflasi karena nilai uang menurun seiring waktu. Dampak ini dapat terkait dengan investasi atau pinjaman yang diberikan dalam beberapa cara:

1. Investasi:

Penurunan Nilai Aset: Jika kreditur memiliki investasi dalam bentuk aset atau instrumen keuangan, nilai riil dari investasi tersebut dapat tergerus oleh inflasi. Meskipun nilai nominal mungkin tetap sama, daya beli aktual dari hasil investasi tersebut dapat menurun.

Nilai Riil Dividen Menurun: Jika investasi melibatkan saham atau instrumen keuangan yang membayar dividen, inflasi dapat menyebabkan nilai riil dari dividen tersebut menurun. Ini karena nilai nominal dividen mungkin tidak mencukupi untuk mengimbangi dampak inflasi terhadap daya beli.

2. Pinjaman:

Nilai Kembali yang Lebih Rendah: Jika kreditur memberikan pinjaman dengan nilai tertentu, nilai kembali dari pinjaman tersebut di masa mendatang mungkin lebih rendah secara riil karena uang yang dikembalikan memiliki daya beli yang lebih rendah akibat inflasi.

Suku Bunga yang Tidak Mencukupi: Jika suku bunga yang dikenakan pada pinjaman tidak mencukupi untuk mengimbangi tingkat inflasi, kreditur dapat mengalami kerugian dalam hal daya beli dari pembayaran bunga yang diterima.

Pembayaran Utang yang Lebih Murah: Di sisi lain, untuk peminjam atau debitur, inflasi dapat bermanfaat karena dapat mengakibatkan pembayaran utang (pokok) yang lebih rendah secara riil. Ini terjadi karena nilai uang yang harus dibayar pada masa mendatang lebih rendah dalam daya beli aktual.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Yang ini gimana ya susah banget

39

0.0

Jawaban terverifikasi