Indonesia kekurangan pasokan garam untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kebutuhan garam nasional selama 2020 sebanyak 4 juta ton per tahun, sedangkan produksi garam nasional di Indonesia baru mencapai 2 juta ton (Kementerian Perindustrian, 2021). Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, dampak negatifnya adalah .... a. industrialisasi garam makin potensial b. infrastruktur tambak garam meningkat c. petani garam dalam negeri makin bertambah d. harga garam industri mengalami penurunan e. ketergantungan impor garam meningkat

A.industriallisasi garam makin potensial Jika Indonesia terus mengalami kekurangan pasokan garam untuk memenuhi kebutuhan domestik dan produksinya tidak mencukupi, maka dampak negatifnya adalah peningkatan ketergantungan pada impor garam. Hal ini berarti Indonesia harus mengimpor garam dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan domestik. Dalam kondisi ini, industri garam dalam negeri dapat melihat potensi peningkatan. Para pelaku industri garam akan melihat peluang untuk meningkatkan produksi garam dalam negeri agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri yang meningkat. Dengan demikian, industrialisasi garam di Indonesia menjadi lebih potensial. Selain itu, peningkatan produksi garam juga akan mendorong peningkatan infrastruktur tambak garam. Para petani garam dalam negeri kemungkinan akan meningkatkan investasi dan pembangunan tambak garam untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan domestik. Namun, tidak ada bukti yang mendukung adanya penurunan harga garam industri dalam kondisi kekurangan pasokan ini. Justru, ketergantungan impor garam yang meningkat dapat berdampak pada peningkatan harga garam di pasar domestik karena adanya biaya impor dan keterbatasan pasokan. Jadi, dalam kondisi kekurangan pasokan garam di Indonesia, dampak negatifnya adalah meningkatnya ketergantungan pada impor garam dan meningkatnya potensi industrialisasi garam dalam negeri dan pembangunan infrastruktur tambak garam.