Hogy S

22 Maret 2020 14:28

Iklan

Iklan

Hogy S

22 Maret 2020 14:28

Pertanyaan

Hal yang diketahui tentang perlawanan kaum padri


1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

W. Setyaningsih

Mahasiswa/Alumni Universitas Diponegoro

10 Januari 2022 12:53

Jawaban terverifikasi

Halo Hogy S, kakak bantu jawab ya. Perlawanan Kaum Paderi terjadi di Sumatera Barat pada 1803-1838 Masehi. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Perlawanan Kaum Paderi atau yang dikenal dengan Perang Paderi terjadi di Sumatera Barat. Tokoh Pemimpin Perang Paderi adalah Tuanku Imam Bonjol. Perang Paderi terjadi dalam 2 tahap yaitu tahun 1803-1821 dan 1821-1838. Pada tahap pertama, perang ini dilatarbelakangi oleh masalah antara kaum Paderi yang beragama Islam dan kaum adat. Pada saat itu Kaum Paderi ingin memurnikan ajaran agama Islam dengan menasehati kaum adat yang suka berjudi dan mabuk-mabukan. Perang dalam tahap pertama ini dimenangkan oleh Kaum Adat. Kekalahan Kaum Adat ini dimanfaatkan oleh Belanda yang ingin menguasai Sumatera Barat. Pada perang tahap 2, Belanda kemudian bergabung dengan Kaum Adat untuk melawan Kaum Paderi. Kaum Paderi kemudian memberitahu kepada Kaum Adat mengenai tipu daya Belanda. Kaum Adat kemudian menyadari dan bergabung kepada Kaum Paderi melawan Belanda. Peperangan ini akhirnya dimenangkan oleh Belanda karena persenjataan yang tidak seimbang. Semoga membantu ya.


Iklan

Iklan

N. Fauzia

Mahasiswa/Alumni Universitas Indraprasta PGRI

02 Februari 2022 04:59

Jawaban terverifikasi

Hai Hogy S, kakak bantu jawab ya. Perang Padri dilatar belakangi oleh konflik antara kaum Adat dan kaum Padri yang semakin diperparah dengan siasat adu domba dari pihak kolonial Belanda di Sumatera. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Perang Padri pada mulanya adalah perang saudara yang terjadi antara kaum adat dan kaum Padri yang terjadi di Sumatra Barat. Kaum Padri merupakan sebutan bagi ulama yang baru saja pulang haji dari Mekah, disana mereka mendalami ilmu dan ajaran islam dan bertekad untuk memberantas adat/kebiasaan yang bertentangan dengan hukum Islam. Di Sumatera Barat ada Kaum Adat Kerajaan Pagaruyung yang meskipun telah memeluk agama Islam, masih melestarikan tradisi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti judi, mabuk dan tradisi sambung ayam, dengan adanya kebuayaan yang pro-kontra tersebut, berakibat pecahnya perang diangtara kedua pihak. Akhirnya pada 1803, pecahlah perang antara kedua pihak tersebut. Kaum adat yang mulai terdesak kemudian meminta bantuan kepada Belanda pada 1821. Adanya keterlibatan Belanda semakin memperumit keadaan. Kaum Adat dan Belanda yang bersenjatakan lengkap dilawan oleh kaum Padri dengan siasat perang gerilya yang dipimpin Imam Bonjol. Akhirnya Belanda berhasil di pukul mundur, dan meminta perdamaian. Kekalahan Belanda tersebut dikarenakan dalam waktu bersamaan Belanda harus menghadapi perlawanan rakyat di Jawa. Setelah Belanda berhasil menyelesaikan perang di Jawa, Belanda menggempur Kaum Padri di Minangkabau, selain itu kaum Adat juga sudah sadar tujuan dari Belanda apa, dan akhirnya kaum adat dan kaum Padri bersatu melawan Belanda. Perang ini berakhir pada tahun 1838 dan saat itu Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan. "Semoga membantu yaa"


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

apa yang dimaksud dengan sejarah?

2

0.0

Jawaban terverifikasi